Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Italia, Stok Bahan Makanan dan Berburu Masker karena Khawatir Virus Corona...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Banyak warga yang menyerbu apotek dan supermarket untuk mencari masker dan stok persediaan bahan makanan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang melanda sejumlah wilayah di utara Italia membuat warga panik dan memutuskan membeli stok bahan makanan di supermarket.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika kondisi semakin memburuk.

Kekhawatiran ini muncul karena Italia menjadi negara di Eropa yang lonjakan kasus akibat virus corona sangat cepat.

Hingga Selasa (25/2/2020), data terakhir menujukkan, angka kasus positif terinfeksi mencapai 229 kasus per Senin (24/2/2020) malam, dengan 7 kematian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir CNN, Selasa, warga berbondong-bondong pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan yang dianggap bisa disimpan dalam waktu lama seperti pasta, biskuit, dan makanan kaleng.

Baca juga: Update Terbaru Korban Virus Corona: 2.630 Orang Meninggal Dunia, 79.571 Terinfeksi

Seorang penduduk Milan, Petra Dalla Tor, menceritakan, banyak stok makanan di supermarket yang habis terjual. Namun, tidak dengan buah dan sayuran segar.

"(Saya) belum pernah melihat sebelumnya, tetapi saya harus mengatakan bahwa tidak ada yang tersisa di supermarket, rak-rak pasta, biskuit, dan barang-barang kaleng kosong. Tapi tidak dengan buah-buahan dan sayuran segar," kisahnya.

Selain stok makanan tahan lama yang ludes terjual, persediaan masker di apotek dan toko-toko juga semakin sulit ditemui.

"Masker tidak tersedia di semua apotek dan jika membeli melalui Amazon harus menunggu beberapa minggu untuk mendapatkannya. Saya rasa orang membeli semuanya dan apotek kehabisan stok. Sama halnya dengan pembersih tangan," tambah Petra.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh warga Milan yang lain, Viktoria Bozukova.

Ia mengaku telah menyampangi 8 apotek di hari Minggu dan 3 di keesokan harinya. Namun semua tidak memiliki persediaan masker.

Semua stok sudah terjual habis.

"Tidak ada masker dan mereka tidak tahu kapan akan kembali tersedia," ujar Viktoria.

Baca juga: Virus Corona di Italia, Iran, dan Korea Selatan: Angka Kematian Bertambah hingga Karantina Warga

Berburu masker

Giovanni Casiraghi, seorang pemilik toko peralatan industri yang terletak di luar pusat wabah mengaku terkejut melihat antrian panjang calon pembeli saat ia baru saja akan membuka tokonya pada Senin (24/2/2020) pagi.

Orang-orang itu menanyakan hal yang sama, masker yang biasa digunakan saat membangun pabrik.

Tak sampai 30 menit, ia mengaku sudah berhasil menjual lebih dari 500 masker dagangannya.

"Kami menjual peralatan industri dan saya tahu siapa saja pelanggan kami. Jadi saya heran ketika orang-orang yang belum pernah saya lihat sebelumnya meminta masker profesional ini,” ujar Giovanni.

Ia hanya mendapat informasi dari salah satu pembelinya bahwa tokonya menjadi salah satu yang masih memiliki persediaan masker wajah di saat toko-toko lainnya sudah kehabisan persediaan.

Baca juga: Mengenal Hubungan SARS-CoV-2 dan Covid-19 Kaitannya Virus Corona, Berikut Penjelasannya..

Tingginya permintaan alat perlindungan diri seperti ini, membuat banyak apotek menempel pengumuman menggunakan kertas di area pintu masuk bahwa mereka kehabisan stok masker dan pembersih tangan.

Wali Kota Milan Beppe Sala mengingatkan warganya untuk tidak terlalu panik dalam berbelanja.

Menurut dia, ada hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada belanja persediaan makanan di supermarket.

"Daripada bergegas ke supermarket untuk mendapatkan makanan, mungkin kita harus menghabiskan waktu merawat mereka yang paling rentan, misalnya orang tua, yang sangat berisiko," kata dia.

Sementara itu, Presiden Lombardy, Attilio Fontana meminta warganya untuk tetap tenang dan berhenti melakukan pembelian bahan-bahan makanan secara panik.

"Terburu-buru membeli bahan makanan itu tidak masuk akal. Masih ada cukup stok barang makanan," kata dia.

Baca juga: 152 Terinfeksi, 3 Meninggal, Ini Peta Penularan Virus Corona di Italia Utara

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: CNN, Bloomberg
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi