Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Lowongan Kerja "Professional Cuddler" dan Curhat Berbayar, Apa Pekerjaannya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi berpelukan
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Akhir pekan lalu, media sosial diramaikan dengan viralnya informasi lowongan kerja yang mencari mereka yang bersedia bergabung dengan jasa peluk dan pendengar curhat profesional.

Ada sejumlah syarat bagi mereka yang berminat memberikan jasa ini bagi orang-orang yang membutuhkan.

"Professional Cuddler" alias pemeluk profesional, demikian posisi lowongan yang ditawarkan.

Lowongan ini terbuka bagi mereka yang berusia 18-45 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan ini diunggah oleh sejumlah akun di Twitter, salah satunya akun @ezash.

Dalam iklan itu menyebutkan "Indocuddle" sebagai penyedia jasa ini. Benarkah ada lowongan seperti ini?

Setelah ditelusuri, diketahui bahwa Indocuddler digagas oleh Akbar Sabhana. Saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/2/2020) siang, Akbar membenarkan informasi lowongan kerja tersebut.

Baca juga: Viral Atap Malioboro Mall Disebut Ambrol, Ini Penjelasannya...

Pria berusia 23 tahun ini, mengatakan, gagasan jasa ini karena ia ingin lebih banyak berkontribusi di bidang kesehatan mental.

Selama ini, Akbar aktif di lembaga pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

"Latar belakang pendidikan saya itu Industrial Engineering. Tempat bekerja saya di President Special Needs Center. Di situ saya lebih banyak belajar apa arti penerimaan dan bersyukur. Saya ingin hidup saya lebih berarti dan bermanfaat buat banyak orang," kata Akbar.

Jasa layanan ini masih dalam perencanaan, tetapi sudah mulai merekrut mereka yang berminat.

Ia berharap, jasa ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluh kesah dan permasalahannya sehingga memberikan ketenangan.

"Banyak yang support. Karena ini banyak membantu seperti anak-anak broken home, anak kasus bullying, depresi, trauma, orang dengan tekanan kerja tinggi, orang yang kangen seseorang, hingga anak-anak disabilitas juga membutuhkan," kata Akbar.

Baca juga: Viral Video Tumpukan Batu di Atas Rel Kereta Api, PT KAI Lapor Polisi

Kriteria pelamar yang dibutuhkan

Mengenai lowongan yang dibuka, Akbar mengatakan, Indocuddle sudah melakukan proses rekritmen selama sebulan terakhir.

Meski mensyaratkan lulusan S1 Psikologi, lowongan juga terbuka bagi lulusan dari jurusan lain. 

"Sebenarnya kami open juga untuk jurusan lain. Hanya saja kami benar-benar butuh tim yang dari psikologi, terbuka juga untuk mahasiswa kok. Syukur-syukur kalau dapat yang sudah berprofesi psikolog buka praktik," ujar Akbar.

Syarat lain yang tertera dalam iklan lowongan kerja yang tersebar adalah sebagai berikut:

- Pria/wanita usia 18-45 tahun
- Bisa menjadi pendengar yang baik
- Memiliki penampilan menarik
- Sehat jasmani rohani
- Bisa berkomunikasi secara baik dan aktif
- Pemeluk yang nyaman
- Domisili di Jabodetabek

"Yang pasti harus peluk-able, bisa menjadi pendengar yang baik, sabar, berkemampuan komunikasi yang baik, aktif dan sopan," kata pria asal Pati, Jawa Tengah ini.

Lebih rinci soal prosedur operasionalnya, Akbar mengaku masih menyusunnya agar lebih matang. Rencananya, akan selesai dan ditargetkan bisa diluncurkan pada April 2020.

"Masih kami susun ya, masih banyak yang kita kaji dan godog agar calon client merasa nyaman. Nanti di bulan April rilis bakal langsung se-Jabodetabek," kata Akbar.

Aturan yang tengah dibahas, di antaranya, mengenai waktu lamanya layanan serta segala ketentuan lainnya.

Layanan ini sifatnya seperti konseling. Bagi klien yang berusia di atas 10 tahun, harus ditangani yang berjenis kelamin sama.

Bagaimana dengan jaminan keamanan klien?

"Untuk keamanan data pasti itu harus dijaga, ya. Untuk keselamatan sudah diatur nanti di SOP yang akan terbit di bulan April," kata dia.

Hingga saat ini, menurut dia, sudah ada 30 orang yang mengajukan lamaran.

Baca juga: Viral Video Salam Dua Periode untuk Petahana, Bawaslu Periksa Camat di Jember

Layanan dan biayanya

Saat ditanya apa bedanya layanan Indocuddle dengan layanan psikologi lainnya, Akbar menyebut 'pelukan'.

"Pastinya dapat pelukan hangat. Dapat pelayanan apa saja, yang pasti nanti bisa curhat dan berpelukan," kata lulusan Teknik Industri, Politeknik Meta Industri Cikarang ini.

Layanan ini nantinya bisa dilakukan melalui kunjungan ke rumah-rumah, atau di tempat yang sudah disetujui oleh klien dan pihak Indocuddle.

"Pemesanan ada 3 opsi yang masih kami kembangkan. Yang pertama lewat website, link Instagram, sama aplikasi. Hanya saja kami masih terkendala untuk pembuatan aplikasinya," kata Akbar.

Berapa biaya layanannya?

Untuk mendapatkan layanan ini, Akbar menyebut tarif sekitar Rp 700.000.

Namun, Akbar mengaku ia akan membuat paket lain dengan harga lebih terjangkau.

"Yang sudah viral Rp 700 ribu, itu benar adanya. Dan rencana kami akan buka paket-paket yang lebih hemat lagi supaya Indocuddle dapat melayani seluruh kalangan," kata pria yang saat ini berprofesi sebagai staff marketing officer ini.

Jika permasalahan yang dihadapi tergolong berat dan ternyata belum bisa diselesaikan melalui layanan yang diberikan Indocuddle, maka akan direkomendasikan untuk mengunjungi psikolog atau psikiater.

"Diserahkan balik pada kliennya. Dari pihak kami tidak memaksakan (untuk lanjut ke psikolog atau psikiater)," kata Akbar.

Baca juga: [POPULER TREN] Viral Packing Masker Diinjak-injak | Virus Corona Merebak di Korsel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi