Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Olimpiade Tokyo 2020: Berpeluang Dibatalkan daripada Ditunda atau Pindah Lokasi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Logo Olimpiade Tokyo 2020
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Banyak pihak menantikan kepastian kelanjutan Olimpiade Tokyo 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang, menyusul penyebaran virus corona Covid-19.

Jepang termasuk salah satu negara yang sudah mengonfirmasi kasus virus corona di negaranya.

Hingga Kamis (27/2/2020), sebanyak 44 negara telah mengonfirmasi kasus positif corona.

Bagaimana nasib Olimpiade Tokyo 2020?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir ABC News, Rabu (26/2/2020), anggota senior Komite Olimpiade Internasional (IOC), Dick Pound mengatakan, penyelenggara lebih cenderung membatalkan olimpiade tahun ini daripada menunda atau memindahkannya ke negara lain.

Peluang dibatalkannya Olimpiade Tokyo 2020 bisa saja menjadi keputusan jika virus corona terbukti terlalu berbahaya. 

"Saat itu, saya akan bertanya, apakah situasinya terkontrol sehingga kita akan pergi ke Tokyo atau tidak?" kata Dick Pound.

Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan akan berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 dan masih banyak persiapan yang harus dilakukan.

Pound mengungkapkan, bila IOC memutuskan Olimpiade tidak bisa diselenggarakan di Tokyo, maka besar kemungkinan opsinya adalah pembatalan.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Harapan Penyelenggaraan Tak Terhalang Virus Corona

Kecil kemungkinan ditunda atau dipindahkan

Mengenai kemungkinan penundaan, Pound mengatakan, sulit sekali untuk menunda event sebesar Olimpiade.

Pemberitaan Asia Nikkei menyebutkan, calon Wali Kota London Shaun Bailey telah menyarankan Ibu Kota Inggris, London, sebagai alternatif.

Namun, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menganggap tawaran itu merupakan upaya menggunakan virus untuk tujuan politik. 

Dia juga mengatakan, kemungkinannya kecil untuk memindahkan penyelenggaraan Olimpiade ke negara lain.

"Hanya ada beberapa tempat di dunia ini yang bisa mempersiapkan fasilitas yang ada dalam masa waktu yang begitu pendek," kata Yuriko.

Ia juga tidak mendukung penyelenggaraan cabang Olimpiade dilaksanakan di berbagai tempat di dunia.

Menurut Yuriko, masa depan Olimpiade Tokyo 2020 sepenuhnya berada di tangan pejabat IOC dan tergantung bagaimana penyebaran virus corona.

Diperkirakan, akan ada 11.000 atlet yang dijadwalkan berpartisipasi di Tokyo dan 4.400 atlet akan bertanding di Paralympics yang akan dimulai pada 25 Agustus 2020.

Baca juga: Wabah Virus Corona Melanda Jepang, Bagaimana Nasib Olimpiade Tokyo 2020?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi