Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Negara-negara Berjibaku Perangi Virus Corona...

Baca di App
Lihat Foto
ABEDIN TAHERKENAREH
Perempuan Iran mengenakan masker wajah berjalan melewati jalan Teheran, Iran, 26 Februari 2020. Menurut Departemen Kesehatan, setidaknya 139 orang didiagnosis dengan virus corona di negara itu dan sembilan belas orang telah meninggal di Iran. EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Wabah virus corona telah mencapai titik yang menentukan dan mempunyai potensi pandemik.

Hal tersebut disampaikan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Ghebreyesus saat negara-negara di seluruh dunia tengah berjuang mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut.

Melansir BBC, status pandemik disematkan untuk penyakit menular yang mengancam banyak orang di dunia secara bersamaan.

Contoh terbaru dari pandemik adalah flu babi pada tahun 2009. Menurut ahli, penyakit ini telah membunuh ratusan ribu orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Terkini Virus Corona, Menginfeksi 50 Negara, 83.265 Kasus dan 2.858 Orang Meninggal

Pejabat terinfeksi

Saat ini memang lebih banyak kasus dilaporkan terjadi di luar daratan China.

Iran dan Italia menjadi pusat infeksi utama, dengan orang-orang yang bepergian dari sana menyebarkan virus lebih jauh.

Beberapa pejabat Iran telah terinfeksi, yang terakhir merupakan Wakil Presiden untuk Urusan Wanita dan Keluarga Masoumeh Ebtekar.

"Itulah yang terjadi di seluruh dunia yang sekarang menjadi perhatian terbesar kami," kata Tedros seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/2/2020).

Sejauh ini, sebanyak 83.265 kasus terkonfirmasi positif terpapar virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab penyakit SARS dan MERS di hampir 50 negara.

Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini telah menewaskan 2.858 orang.

Dikabarkan, pasar saham di seluruh dunia telah terjun bebas di tengah kekhawatiran adanya peningkatan pembatasan perjalanan yang akan mencegah aktivitas bisnis.

Baca juga: Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?

Apa yang dikatakan WHO?

Dr Tedros mendesak pemerintah bertindak cepat dan agresif untuk mengendalikan virus.

"Kami sebenarnya dalam situasi yang sangat sulit di mana wabah dapat terjadi ke segala arah berdasarkan cara kami menanganinya," ujarnya.

Menurutnya, saat ini bukanlah waktu untuk ketakutan.

"Ini adalah waktu untuk mengambil tindakan untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan hidup sekarang," imbuh dia.

Tindakan apa yang diambil oleh negara?

Sejumlah negara mengambil kebijakan untuk mencegah meluasnya penularan virus.

Jepang dan Irak telah memerintahkan menutup sekolah-sekolah, langkah yang telah diambil di China dan Hong Kong.

Sementara, Arab Saudi telah menghentikan warga negara asing memasuki negara tersebut.

Belum diketahui apakah ini juga akan berdampak hingga musim Haji tahun ini.

Iran telah mendesak warganya menghindari perjalanan yang tidak perlu di dalam negeri dan membatalkan shalat Jumat di Teheran dan kota lainnya.

Sedangkan, Negeri Kangguru Australia telah memperpanjang larangan pengunjung asing dari daratan China.

Italia, di mana virus corona telah menyebabkan 14 orang meninggal, melakukan karantina 11 kota.

Yunani telah membatalkan seluruh kegiatan karnaval.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengisolasi Diri Sendiri apabila Terkena Virus Corona?

Bagaimana penutupan sekolah di Jepang?

Penutupan mulai berlaku pada Senin (24/2/2020) dan akan berlangsung hingga akhir liburan musim semi atau awal April.

Langkah tersebut berpengaruh terhadap sekitar 13 juta siswa.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menuturkan, minggu-minggu pertama bulan Maret akan menjadi periode sangat kritis untuk mencegah penularan virus.

Ini mengikuti keputusan China untuk tidak membuka kembali sekolah di sana setelah liburan Festival Musim Semi.

Sebaliknya, hampir 200 juta siswa diminta mengikuti kelas online dari rumah masing-masing.

Hong Kong juga menutup sekolah hingga April 2020 mendatang.

Banyak orangtua di Jepang khawatir tentang apa yang akan mereka lakukan dengan anak-anaknya, terutama jika orangtua bekerja.

Para pejabat mengatakan, pusat penitipan anak dan fasilitas setelah sekolah dapat tetap terbuka.

Lebih dari 200 orang sejauh ini telah terinfeksi virus corona di Jepang.

Seorang wanita berusia 40-an tahun di Osaka dinyatakan positif untuk kedua kalinya setelah sebelumnya sudah pulih.

Baca juga: Jepang Konfirmasi Kematian Pertama Kasus Virus Corona

Apa yang terjadi di Iran?

Teheran telah mengumumkan 26 kematian dan 245 kasus terkonfirmasi.

Bahkan, beberapa pejabatan negara ini terinfeksi, termasuk Wakil Menteri Kesehatan Iran Harirchi.

Michael Ryan dari WHO mengatakan bahwa tingkat infeksi di Iran mungkin lebih luas dari yang dikira.

Namun menurutnya, negara tersebut mempunyai kapasitas klinis sangat tinggi dan kematian 10 persen saat ini untuk kasus di sama mungkin mencerminkan skrining yang tidak mengambil kasus virus corona ringan.

Juru bicara kementerian kesehatan Kianush Jahanpur meminta Iran untuk menghindari perjalanan tidak perlu di dalam negeri.

Bahkan, Iran telah menutup perbatasan mereka.

UEA, Kuwait, Bahrain, Lebanon, Afghanistan, Pakistan dan Esonia di Eropa Utara semuanya mencatat kasus baru virus pada orang yang bepergian dari Iran.

Baca juga: Mengapa Pasien Suspect Corona yang Meninggal di RSUP Kariadi Harus Dibungkus Plastik?

Endemik dan Pandemik

Meskipun virus corona telah menyebar ke puluhan negara, WHO belum menyebut virus ini sebagai pandemik.

Kendati begitu, para ahli tetap khawatir terhadap penyebaran wabah dan jumlah orang yang akan terinfeksi.

Pihak-pihak yang berwenang juga tetap mempersiapkan kemungkinan Covid-19 sebagai pandemik selanjutnya yang harus dihadapi dunia.

Sampai saat ini, status wabah virus corona masih dikategoikan sebagai epidemik.

Epidemik biasanya ditujukan untuk kasus penyakit yang mengalami peningkatan tiba-tiba dan di atas jumlah kasus yang diperkirakan pada populasi di suatu wilayah.

Ini terjadi ketika suatu penyakit menyebar secara cepat ke banyak orang.

Misalnya, epidemik SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada 2003 silam yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

Sedangkan, istilah pandemik diberikan untuk penyakit menular yang mengancam banyak orang di dunia secara bersamaan.

Contoh terbaru adalah pandemik flu babi pada 2009 silam yang membunuh ratusan ribu orang.

Baca juga: Berikut 11 Negara di Eropa yang Mengonfirmasi Positif Virus Corona

Pandemik lebih mungkin terjadi pada virus baru, yang dapat menular dengan lebih mudah dan menyebar antar manusia secara efisien dan berkelanjutan.

WHO membagi fase pandemik flu menjadi 6 fase, dengan periode tiap fase berbeda-beda.

Sementara perbedaan antara epidemik dan pandemik sering tak begitu jelas.

Alasannya, beberapa penyakit bisa menjadi lebih lazim atau lebih mematikan dari waktu ke waktu.

Ketika epidemik terjadi, suatu penyakit tengah menyebar secara aktif, meskipun terkadang sebuah epidemik dapat dikendalikan di suatu wilayah tertentu.

Namun, saat menyebar hingga negara atau benua lain, epidemik bisa berubah menjadi pandemik.

Sehingga, pandemik ditujukan bagi epidemik yang menyebar di sejumlah negara dan benua.

Biasanya berdampak pada manusia dalam jumlah besar.

Baca juga: Saat Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Terus Melonjak Tajam...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi