KOMPAS.com - Virus corona telah menyebar ke sub-sahara Afrika untuk pertama kalinya.
Menteri Kesehatan Nigeria, Osagie Ehanire, mengatakan bahwa kasus pertama di negaranya terjadi pada seorang berkebangsaan Italia yang telah bekerja di Nigeria. Ia kembali dari Italia menuju Lagos pada 25 Februari 2020.
"Secara klinis, pasien dalam kondisi stabil, tanpa gejala serius dan sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Menular di Yaba, Lagos," kata Ehanire sebagaimana dikutip dalam The Guardian.
Kasus ini merupakan kasus ketiga yang terjadi di benua Afrika. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi di benua ini adalah "sistem kesehatan yang rapuh".
Selain negara sub-sahara Afrika seperti Nigeria, kasus pertama virus corona Covid-19 juga dilaporkan oleh Pemerintah Lithuania.
Pasien tersebut merupakan seorang perempuan yang kembali minggu ini dari sebuah kunjungan ke bagian utara Italia, yaitu kota Verona.
Baca juga: Karyawan Positif Terinfeksi Virus Corona, Hyundai Tutup Pabrik di Korea Selatan
Pasien berusia 39 tahun ini menghadiri sebuah konferensi dengan koleganya di Italia sebelum terbang ke selatan kota Kaunas.
Mengutip Al Jazeera, perempuan tersebut telah diisolasi di sebuah rumah sakit di utara kota Siauliai. Ia berada di bawah pengawasan dan diketahui menunjukkan gejala ringan.
Selain dua negara tersebut, New Zealand juga mengonfirmasi kasus pertamanya untuk virus corona Covid-19.
Menurut keterangan dari kewenangan kesehatan setempat, virus ini dikonfirmasi positif pada seorang berusia 60 tahunan yang baru kembali dari Iran.
Pasien tersebut telah dirawat di Auckland City Hospital. Sementara, anggota keluarganya juga telah diisolasi sebagai bentuk pencegahan.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Iran Tiadakan Shalat Jumat di 23 Kota
Pihak berwenang mengatakan bahwa pasien tiba menggunakan penerbangan Emirates yang mendarat di Auckland pada Rabu (26/2/2020) lalu.
Sementara itu, Belarusia juga melaporkan kasus pertama mereka yang masih berkaitan dengan Iran.
Virus corona terkonfirmasi menjangkiti seorang pelajar Iran yang datang ke Belarusia dari Azerbaijan minggu lalu, menurut laporan AFP.
Kementerian Kesehatan mengatakan, dalam kondisi yang stabil. Sementara orang-orang yang memiliki kontak dengan pelajar tersebut sejak datang pada 22 Februari telah dikarantina di rumah sakit di Minsk.
Pihaknya juga melakukan pengecekan kesehatan bagi siapa pun yang datang dari Italia, Iran dan Korea Selatan.
Tambahan kasus di sejumlah negara tersebut membuat virus corona telah menyebar di 54 negara di dunia.
Baca juga: Pejabat Korsel yang Bertugas Menangani Virus Corona Dilaporkan Bunuh Diri di Sungai Han
Pengaruhi saham global
Wabah yang terus meluas dari Covid-19 tersebut juga mempengaruhi saham global.
"Saat ini, virus corona terlihat seperti pandemik. Pasar dapat bertahan meskipun risikonya besar selama kami dapat melihat ujung dari semua ini. Namun, saat ini, tidak ada yang dapat menjamin berapa lama dan seberapa parah nantinya," kata Kepala Strategi Investasi di Mistubishi UFJ Morgan Stanley Securities, Norihiro Fujito.
Sementara, beberapa pihak juga memperingatkan bahwa dampak virus corona juga dapat melampaui dampak perang dagang AS-China.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berjanji untuk melindungi kondisi ekonomi negara yang juga terpengaruh dari wabah ini.
"Namun, saya menyadari pandangan bahwa jika virus menyebar, akan berdampak besar pada perekonomian. Jika perkembangan berubah, kami akan memastikan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah virus menjadi risiko kerugian besar bagi ekonomi Jepang," kata Abe.
Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.