Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona, Seluruh Sekolah di Jepang Diminta Tutup hingga April 2020

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Siswa-siswa di Jepang mengenakan masker setelah wabah virus corona merebak di negara itu.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta seluruh sekolah di semua tingkatan untuk tutup mulai Senin (2/3/2020).

Perintah penutupan sekolah ini karena meluasnya wabah virus corona di negara itu.

Abe mengatakan, penutupan sekolah tersebut dilakukan hingga awal April 2020.

Melansir Japantimes, Jumat (28/2/2020), permintaan Shinzo Abe disampaikan setelah adanya lonjakan kasus virus corona di Jepang.

Terakhir, seorang wanita yang bekerja sebagai pemandu bus wisata di Jepang menunjukkan hasil positif terinfeksi untuk kedua kalinya setelah sebelumnya dinyatakan sembuh dari virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil tes terhadap perempuan itu diumumkan pada Kamis (27/2/2020).

Baca juga: Wanita Jepang Dua Kali Terinfeksi Virus Corona setelah Dinyatakan Sembuh

Pemerintah Jepang berupaya agar penyebaran virus corona tidak meluas ke anak-anak.

"Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi di antara anak-anak di setiap wilayah. Satu atau dua minggu ini akan menjadi periode yang sangat kritis," ujar Abe dalam pertemuan para menteri kabinet yang membahas wabah virus corona pada Kamis (27/2/2020).

"Pemerintah Jepang melampirkan prioritas utama pada kesehatan dan keselamatan anak-anak," lanjut dia.

Selain itu, Pemerintah Jepang telah menyiapkan kelas khusus tentang penyakit menular yang akan diadakan di semua sekolah dasar dan sekolah menengah pertama pada 5 Maret 2020.

Sudah ada yang menutup kegiatan sekolah

Mulai hari ini, 28 Februari 2020, Ibu Kota Hokkaido yakni Sapporo, mulai menutup kegiatan persekolahan hingga 6 Maret 2020.

Di Sapporo, ada sekitar 300 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Penutupan sekolah ini tidak berlaku bagi tempat penitipan anak dan tempat kegiatan anak-anak sekolah dasar setelah usai sekolah.

Sementara itu, Dewan Pendidikan Hokkaido mendesak pemerintah setempat untuk menutup semua sekolah, termasuk sekolah SD hingga SMA dalam jangka waktu sementara.

Saat ini, sekitar 1.600 sekolah dasar dan sekolah menengah di Hokkaido memutuskan untuk menutup sekolah mereka dan menghentikan kegiatan belajar mengajar.

"Kami akan melakukan upaya terbaik kami untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut untuk melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang di Hokkaido," ujar Gubernur Hokkaido, Naomichi Suzuki.

Baca juga: 22 Negara yang Laporkan Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Pekan Ini

Tak hanya sekolah dasar hingga sekolah menengah atas  yang ditutup, Universitas Ochanomizu di Tokyo juga mengaku akan menutup sekolah-sekolah yang berafiliasi mulai Jumat (6/3/2020) hingga awal April.

Seorang pejabat sekolah menyebutkan, tindakan penutupan ini belum pernah terjadi sebelumnya untuk jangka waktu yang relatif lama.

Sementara itu, Pemerintah Kanagawa memutuskan mengecualikan orangtua dan wali untuk menghadiri upacara kelulusan.

Hal ini juga termasuk sebagai tindakan pencegahan penularan virus Covid-19 ini.

"Kami ingin mendapatkan cukup waktu bagi orangtua yang bekerja mengatur jadwal mereka dan atasan mereka sebelum memulai liburan," ujar Kepala Dewan Pendidikan Sapporo, Masahide Hasegawa. 

Di wilayah Tomakomai, dilaporkan ada seorang siswa sekolah menengah pertama telah terinfeksi virus corona.

Baca juga: 10 Teknologi China untuk Lawan Virus Corona, Drone hingga Robot Perawat

Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Tomakomai ditutup hingga 8 Maret 2020.

Kasus lain virus corona di lingkungan sekolah, seorang guru SMP di Ebetsu dinyatakan positif terkena virus corona. Sekolah ini ditutup sampai 6 Maret 2020.

Serangkaian infeksi virus corona di sekolah-sekolah Hokkaido lainnya antara lain, dua orang di SD di wilayah Nakafurano dan seorang sopir bus sekolah di Aibetsu.

Seorang warga Kota Hakodate, Hokkaido, Machiko Inari, mengaku akan mengambil cuti seminggu untuk menjaga anak-anaknya yang duduk di kelas 5 SD dan taman kanak-kanak.

"Meskipun (cuti) itu akan memengaruhi pekerjaan dan rekan kerja saya, tapi itu lebih baik jika mengurangi risiko infeksi bagi anak-anak karena sedikit hal yang diketahui tentang penyakit ini," ujar Inari.

Baca juga: Tembus 54 Negara, Virus Corona Dikonfirmasi di Nigeria, Lithuania, Selandia Baru dan Belarusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi