Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Bir Corona Rugi Ratusan Juta Dollar AS karena Virus Corona, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
JAMES GOURLEY
Seorang lelaki yang membawa peti Bir Corona dekat Terminal Penumpang Luar Negeri tempat kapal pesiar Norwegia ditambatkan di Circular Quay di Sydney, New South Wales, Australia, 14 Februari 2020. Kapal pesiar tiba di Sydney pada hari itu dengan seorang penumpang yang sedang diuji untuk kemungkinan coronavirus novel. EPA-EFE/JAMES GOURLEY AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perusahaan Anheuser-Busch In Bev pemilik merk bir Corona mengklaim penjualan kuartal terburuk dalam 10 tahun terakhir setelah wabah virus corona di 50 negara.

Anheuser-Busch In Bev adalah pemilik beberapa merek bir paling terkenal di dunia, termasuk Budweiser, Stella Artois, Beck's dan Corona.

Dikutip dari Independent, virus corona telah menyebabkan perusahaan yang berbasis di Belgia itu mengalami kerugian hingga 170 juta dollar AS untuk pasar China.

Padahal awalnya mereka mengharapakan penjualan yang tinggi sebab di awal tahun juga ada tahun baru Imlek di China.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak perusahaan meyakini penurunan laba karena sedikit orang yang keluar rumah di China dalam dua bulan terakhir karena wabah virus corona.

Penyebaran virus corona berdampak buruk pada kehidupan malam dengan banyak bar dan restoran yang terpaksa tutup atau sepi pengunjung.

Baca juga: Inggris dan Korsel Terapkan Sistem Drive-Thru Tes Virus Corona, Ini penjelasannya..

CEO AB InBev, Carlos Brito mengatakan, bisnisnya bergantung pada restoran, kehidupan malam dan pergi bersama teman-teman atau berkumpul. Sementara China dan beberapa negara melakukan karantina dalam dua bulan ini.

Karena itu, Brito berharap gelombang wabah virus corona segera mereda dan orang-orang bisa kembali bisa keluar rumah dan berkumpul.

"Kami berharap kondisi membaik, kami sedang bersiap untuk lonjakan ketika keadaan kembali normal," kata Brito.

Selain di China, pendapatan produk Corona dkk juga menurun di Brasil sekitar 10 persen.

Perkembangan virus

Hingga Jumat (28/2/2020) mengutip data South China Morning Post, virus corona telah menginfeksi 83.731 orang di seluruh dunia.

Sebanyak 2.867 orang tewas, 2.788 di antaranya di China. Sementara 36.436 disebutkan daapt disembuhkan.

Namun gelombang wabah virus corona sepertinya belum mengalami masa surut.

Meskipun beberapa angka indikator inveksi mengalami penurunan di China, namun melonjak di beberapa negara lain.

Hal itu melihat jumlah penyebaran virus dalam sepekan terakhir.

Setidaknya ada 22 negara yang melaporkan kasus positif pertama dalam seminggu terakhir, terutama di Eropa dan Amerika.

Baca juga: Viral WNI Terinfeksi Virus Corona Main Tik Tok di Rumah Sakit Taiwan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi