Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Perusahaan Farmasi Ini Berlomba Ciptakan Obat untuk Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
9 perusahaan berpacu temukan obat yang dapat sembuhkan infeksi virus corona
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Semakin meluasnya wabah infeksi virus corona baru di berbagai negara membuat sejumlah perusahaan farmasi berlomba-lomba menciptakan obat yang tepat untuk mengatasi Covid-19.

Apalagi hingga saat ini sudah lebih dari 2.200 nyawa melayang akibat terjangkit virus yang diketahui berasal dari Wuhan, China itu. Sementara lebih dari 80.000 lainnya positif dinyatakan terinfeksi.

Namun, diketahui untuk menemukan satu vaksin atau obat yang tepat untuk sebuah virus baru membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Misalnya obat untuk mencegah virus ebola di Afrika Barat yang baru disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 5 tahun setelah wabah merebak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, kali ini banyak perusahaan berupaya sekeras mungkin untuk dapat menghadirkan obat virus corona secepat mungkin, setidaknya dalam rentang waktu bulanan.

Dikutip dari ns-businesshub, saat ini terdapat 6 perusahaan yang tengah berlomba menemukan obat untuk virus corona.

Keenam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gilead Sciences

Perusahaan biotek asal California, Gilead Science biasanya fokus mengembangkan vaksin HIV, influenza, dan hepatitis B juga C.

Namun, saat ini mereka mengalihkan fokusnya untuk menemukan vaksin untuk Covid-19.

Perusahaan ini bekerja sama dengan otoritas kesehatan global untuk menguji coba obat antiviral remdesivir yang sebelumnya sudah diterapkan pada kasus Sars dan Mers pada hewan.

Dalam laman resminya, Gilead Science menegaskan vaksin masih bersifat eksperimental dan baru diberikan pada sedikit pasien corona, dan belum secara luas.

Pembuatan vaksin ini pun dipercepat meskipun belum keluar izin untuk mengkomersilkannya.

Baca juga: Produsen Bir Corona Rugi Ratusan Juta Dollar AS akibat Wabah Virus Corona

2. Regeneron Pharmaceuticals

Perusahaan kedua adalah Regeneron Pharmaceuticals yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat untuk menemukan antibodi yang bisa mengobati virus corona.

Pada Februari 2020, kedua belah pihak memperluas perjanjian yang telah ditandatangani 3 tahun sebelumnya untuk menemukan dan memproduksi obat baru, kali ini juga untuk menemukan Covid-19.

Regeneron yang berbasis di New York berharap bisa menyediakan obat ini untuk diujicobakan dan digunakan pada sejumlah pasien dalam beberapa bulan.

3. Johnson & Johnson

Perusahaan ketiga adalah Janssen Pharmaceutical Companies yang dimiliki oleh Johnson & Johnson bergabung dengan Pemerintah Amerika Serikat BARDA dan HHS untuk menguji coba vaksin secepat yang mereka bisa.

Kerja sama ini diperluas untuk mengidentifikasi senyawa yang dapat mengalahkan Covid-19.

BARDA akan menyediakan sumber daya dan pendanaan untuk percepatan pengembangan vaksin ini.

Sementara Janssen akan meningkatkan kapasitas produksi pembuatannya menggunakan teknologi yang sebelumnya digunakan untuk mengembangkan vaksin ebola.

Baca juga: Inggris dan Korsel Terapkan Sistem Drive-Thru Tes Virus Corona, Ini Penjelasannya..

4. Vaxart

Perusahaan Vaxart juga masih berusaha menciptakan tablet untuk virus yang tengah mewabah ini. Obat dalam bentuk tablet dipercaya akan lebih efektif mengobati virus corona dibandingkan suntikan.

Perusahaan asal San Francisco ini ingin menggunakan vaksin oral VAAST yang digunakan untuk mengobati influenza musiman, norovirus, dan RSV untuk mengobati Covid-19.

Tablet Vaxart diketahui bisa mengatasi influenza dengan imunitas mukosa yang melibatkan membran yang melapisi rongga yang menutupi usus dan sistem pernapasan.

5. Inovio Pharmaceuticals and Moderna

Perusahaan yang berbasis di Pennsylvania ini akan mempercepat pengembangan vaksin dengan mendanai 3 program obat-obatan.

Perusahaan ini didukung untuk mengajukan pengujian klinis secepat mungkin.

Program ini akan memanfaatkan hasil kerja sebelumnya pada kasus MERS, yang sangat mirip dengan Covid-19.

Baca juga: 22 Negara yang Laporkan Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Pekan Ini

6. Novavax

Perusahaan pengembang vaksin Novavax juga turut bekerja keras menemukan obat untuk virus corona.

Pada 5 Februari kemarin, Maryland menyatakan vaksin siap diuji coba pada manusia dalam 3 bulan ke depan setelah mengklaim telah mengidentifikasi gen virus corona.

Novavax mengatakan pihaknya pernah menciptakan vaksin ebola dalam waktu 90 hari. Untuk itu saham perusahaan ini naik 146 persen dalam waktu sepekan setelah pengumuman.

Sebelumnya, sejumlah obat-obatan yang telah ada untuk menangani pasien-pasien corona. Misalnya vaksin HIV AbbVie dan Kaletra.

Namun jenis obat-obatan itu hanya berhasil diaplikasikan pada sejumlah kasus, artinya tidak mutlak menyembuhkan setiap kasus yang ada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi