Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkalan Militer Rahasia Perancis Diserang Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
SEBASTIEN NOGIER
Pantauan dari Rumah Sakit Archet Nice, di mana seorang pasien telah dirawat karena pengujian positif untuk penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2, di Nice, Prancis, 28 Februari 2020 EPA-EFE/SEBASTIEN NOGIER
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Beberapa orang yang ditempatkan di pangkalan udara 110 Creil di luar Paris, Perancis jatuh sakit karena virus corona.

Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly mengkonfirmasi bahwa sejumlah kasus virus corona telah menyebar di fasilitas militer yang terletak di utara ibu kota Perancis itu.

Parly tidak menyebutkan jumlah pasti pasien virus corona di fasilitas militer tersebut.

Namun media lokal setempat menunjukkan bahwa setidaknya ada 4 orang, termasuk karyawan sipil telah tertular virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parly menyebut, sementara semua kegiatan massa, perjalanan menuju dan dari fasilitas tersebut telah ditangguhkan. Tindakan pencegahan juga dilakukan di instalasi militer lainnya.

"Investigasi epidemiologis sedang dilakukan. Kami sedang memantau situasi di lokasi. Untuk mempercepat penyelidikan, dinas kesehatan militer memberikan dukungan kepada tim-tim dari dinas kesehatan regional," kata Parly dikutip dari Twitternya, Sabtu (29/2/2020).

Pangkalan udara Creil sebelumnya digunakan untuk meluncurkan penerbangan evakuasi darurat untuk warga Perancis.

Perancis kini memiliki 57 kasus virus corona yang telah dikonfirmasi. Sebanyak 45 di antaranya telah didiagnosis sejak Selasa.

Baca juga: Rumah Sakit Jepang Tolak Cek Warga yang Ingin Tes Virus Corona, Ini Alasannya...

Naikkan level bahaya virus corona

Menteri Kesehatran Perancis Oliver Veran mengatakan Perancis bersiap menghadapi epidemi.

"Kami sekarang pindah ke tahap dua, virus ini beredar di negara kami dan kami harus menghentikan penyebarannya," ujarnya seperti dikutip dari rt.com Sabtu (29/2/2020).

Sementara itu, organisasi kesehatan dunia (WHO) meningkatkan risiko penyebaran global dan dampak penyebaran virus corona pada level tertinggi.

Dikutip dari Newssky, WHO menaikkan level risiko virus corona dari "tinggi" menjadi "sangat tinggi", dan menjadikan risiko virus corona seluruh dunia sejajar dengan China.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ahli epidemiologi kami telah memantau perkembangan ini secara terus-menerus.

"Kami sekarang telah meningkatkan penilaian kami terhadap risiko penyebaran dan risiko dampak Covid-19 hingga sangat tinggi di tingkat global," katanya.

"Kami tidak meremehkan risiko, itu sebabnya kami mengatakan hari ini risiko global sangat tinggi," lanjutnya.

Baca juga: 6 Perusahaan Farmasi Ini Berlomba Ciptakan Obat untuk Virus Corona

Waspada tertinggi

Kepala program darurat WHO Dr Mike Ryan mengatakan, WHO berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi dan tingkat tertinggi dalam hal penyebaran dan dampak.

"Tetapi itu bukan untuk membuat orang takut," tuturnya.

Menurut Mike, orang-orang perlu melakukan pengecekan dan negara-negara dan semua pihak perlu benar-benar memahami.

Data hingga Sabtu (29/2/2020), kasus infeksi corona mencapai angka 85.178 positif, korban meninggal 2.923 dan yang disembuhkan 39.332 orang di seluruh dunia.

Infeksi virus telah menyebar hingga Italia, Iran dan Korea Selatan dengan pasien infeksi terbanyak di luar China.

Di Italia, 21 orang dilaporkan meninggal dan 34 orang lainnya di Iran.

Ghebreyesus mengatakan, sebagian besar kasus Covid-19 dikonfirmasi terkait dengan kontak yang diketahui atau kelompok kasus.

Pihaknya belum menemukan bukti adanya penyebaran bebas virus di komunitas.

"Selama penyebaran bisa dilacak, kami memiliki peluang untuk menangani virus corona. Kuncinya adalah memutus rantai penularan," tuturnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: www.rt.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi