Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Sebaru, Pulau-pulau Ini Juga Pernah Jadi Lokasi Karantina

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Foto aerial Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (26/2/2020). Pulau Sebaru akan menjadi lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream selama 14 hari, menyusul munculnya kasus positif virus corona di kapal pesiar tersebut.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Para WNI yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) World Dream dikarantina di Pulau Sebaru yang merupakan pulau tak berpenghuni.

Pulau Sebaru masuk gugusan Kepulauan Seribu.

Karantina terhadap WNI ini dilakukan setelah ditemukan kasus positif virus corona di kapal tersebut. 

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Sebaru Kecil yang merupakan bagian gugusan Kepulauan Seribu memiliki terumbu karang yang mengelilingi pulau seluas 16,6 hektar.

Kondisi perairan pulau jernih. Berbagai jenis ikan hias bisa terlihat di perairan Pulau Sebaru Kecil.

Butuh sekitar 2 jam perjalanan menuju pulau ini menggunakan kapal cepat dari Dermaga Marina Ancol Jakarta Utara.

Melansir Antaranews, dulunya lokasi ini merupakan klinik terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika.

Selain Natuna dan Sebaru. ada beberapa pulau lain di Indonesia yang pernah menjadi lokasi karantina.

Pulau mana saja? 

1. Pulau Bidadari

Pulau Bidadari merupakan salah satu pulau resort berjarak sekitar 15 kilometer dari Ancol, Jakarta Utara.

Pulau ini memiliki fasilitas lengkap dan ada cagar budaya Benteng Martello, serta tempat konservasi satwa langka elang bondol.

Melansir pemberitaan Harian Kompas, 9 September 2019, dulunya Pulau Bidadari merupakan lokasi karantina bagi penderita kusta atau yang sering disebut lepra.

Kala itu, penyakit lepra atau kusta sangat ditakuti. Kusta sendiri pernah disebut dalam Kitab Rajapatigundala yang berarti sudah ada di Indonesia sejak berabad-abad silam.

Pada sekitar abad ke-17, Hendrik E Niemeijer, ahli sejarah Indonesia dari Belanda menuliskan, pada abad itu kusta merebak.

Kemudian, untuk menanganinya, pada 1666 dibangun panti kusta yang berlokasi di Angke Fort yang merupakan wilayah pertahanan bagian barat Kota Batavia.

Namun, panti tersebut kemudian dipindahkan ke Pulau Purmerend lantaran kekhawatiran terhadap bahaya penularannya.

Pulau Pulmerend sendiri merupakan nama Pulau Bidadari pada zaman dahulu.

Di pulau ini juga terdapat Benteng Martello, benteng yang dipakai Belanda untuk melakukan pengawasan sekaligus sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh.

Pulau tersebut pernah dihancurkan Inggris bersama dengan pulau-pulau di sekitarnya.

Jika dahulu Pulau Bidadari dikenal sebagai pulau sakit, kini Pulau Bidadari merupakan pulau resort yang cantik dengan beberapa penginapan berbentuk cotage yang terapung di atas laut.

2. Pulau Cipir

Pulau Cipir masih memiliki reruntuhan bangunan masa lalu.

Pada zaman Belanda sekitar tahun 1911-1933, Pulau Cipir digunakan sebagai lokasi karantina haji.

Melansir dari Kompas.id, 5 Oktober 2019, karantina itu dilakukan bagi jemaah yang baru pulang dari Arab Saudi dengan pertimbangan agar mereka tak membawa penularan penyakit masuk ke Batavia.

Di pulau ini masih terlihat bekas-bekas tembok pemisah setiap kamar, bekas kamar mandi hingga barak penampungan.

3. Pulau Onrust

Pulau Onrust merupakan pulau yang tak jauh lokasinya dari Pulau Cipir maupun Pulau Bidadari.

Pada masa kolonial, VOC menjadikan Pulau Onrust sebagai lokasi galangan kapal dan pergudangan yang dilengkapi dengan benteng pertahanan awal Batavia.

Pulau ini disebut dengan pulau yang tak pernah beristirahat atau dalam bahasa Belanda berarti ‘onrust’ dan Inggris ‘unrest’.

Memasuki abad 20, pulau ini beralih fungsi menjadi sanatorium TBC.

Selain itu, Pulau Onrust juga menjadi lokasi rumah sakit karantina haji seperti halnya Cipir.

Namun, karantina kemudian dipindah ke Tanjung Priok dan Onrust dialihfungsikan sebagai lokasi tahanan politik dan kriminal tahun 1933-1949.

Pemberitaan Kompas.com, 11 Oktober 2019, menuliskan, pada 1960-1965 Pula Onrust dimanfaatkan untuk penampungan para gelandangan dan pengemis, serta juga dimanfaatkan untuk latihan militer.

Pulau ini sempat terbengkalai, dan pada tahun 1968 terjadi pembongkaran dan penjarahan bangunan secara besar-besaran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi