KOMPAS.com – Amerika Serikat dan Australia melaporkan kasus kematian pertama akibat virus corona.
Melansir The Guardian, Australia melaporkan kasus kematian pertamanya pada Minggu (01/03/2020).
Kepala Petugas Kesehatan Australia Barat, Andrew Robertson mengatakan pasien yang meninggal tersebut merupakan lelaki yang usai melakukan perjalanan kembali ke Australia dari Kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.
Pria itu didiagnosis di fasilitas karantina Howard Springs di luar Darwin sekitar 9-10 hari lalu.
Pria tersebut berusia sekitar 70 tahun dan meninggal pada Minggu (01/03/2020) pagi dalam perawatan intensif di rumah sakit Australia Barat.
Istrinya saat ini juga terinfeksi Covid-19 dan sedang diisolasi.
Baca juga: Update Terkini Virus Corona, Tembus 61 Negara, 86.529 Kasus dan 2.979 Kematian
Kasus di Amerika Serikat
Sementara itu, Amerika Serikat juga melaporkan kasus kematian pertamanya.
Pasien yakni pria berusia 50-an dan memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya.
Ia meninggal di rumah sakit Kirkland dekat Seattle.
Sejauh ini, belum diketahui dengan pasti bagaimana ia bisa tertular virus.
Melansir dari The Guardian, Kepala Penyakit Menular Departemen Kesehatan Washington Jeffrey Duchin mengatakan, Washington memiliki dua kasus dugaan lain di fasilitas perawatan Kirkland di mana lebih dari 50 penduduk dan staf menunjukkan gejala.
Melansir dari SCMP, Donald Trump pada Sabtu (29//2020) sore membahas mengenai kematian tersebut merupakan pasien berisiko tinggi secara medis sehingga menurutnya tak ada alasan untuk panik.
Baca juga: Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?
Pihaknya juga mengeluh bahwa ancaman virus sedang dibesar-besarkan dan musuh politiknya terus menerus berbohong.
"Ini adalah hal-hal yang sangat serius," kata dia.
Pihaknya masih berkeras bahwa pemerintahnya tidak menutupi apapun soal wabah virus.
Trump mengatakan saat ini empat pasien di AS ‘sangat sakit’ sementara 15 pasien lain dalam proses pemulihan.
Terkait dengan merebaknya virus corona, AS mengumumkan langkah-langkah baru termasuk memperluas pembatasan perjalanan yang ada di Iran guna menolak warga negara non-AS yang telah beradadi Timur Tengah dalam 14 hari sebelumnya.
Selan itu peringatan ‘dilarang bepergian’ ke wilayah Italia dan Korea Selaan juga dikeluarkan.
Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang