Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Terinfeksi, Berikut Perkembangan Terkini Virus Corona di 13 Negara Timur Tengah

Baca di App
Lihat Foto
JALIL REZAYEE
Seorang perempuan Afghanistan mengenakan masker setelah kasus virus corona pertama terdeteksi di dekat perbatasan Iran; di Herat, Afghanistan, 25 Februari 2020. EPA-EFE/JALIL REZAYEE
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Lonjakan kasus virus corona di luar China terus meningkat dalam dua minggu terakhir, termasuk di Timur Tengah.

Meski bukan menjadi negara pertama di Timur Tengah yang terinfeksi, Iran menjadi pusat penyebaran virus corona di kawasan tersebut.

Sebab, setelah pengumuman kasus pertama pada 19 Februari, sejumlah negara di Timur Tengah lain secara berurutan mengkonfirmasi adanya kasus baru yang sebagian besar baru tiba dari Iran.

Hingga saat ini, 13 negara di Timur Tengah telah melaporkan adanya virus corona dengan jumlah total 738 kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Meluas, AS dan Australia Laporkan Kematian Pertama akibat Virus Corona

Berikut perkembangan terkini virus corona di kawasan yang kaya akan minyak itu:

Qatar

Kementerian Kesehatan Qatar melaporkan kasus pertama coronavirus baru di negara itu pada hari Sabtu (29/2/2020), dilansir dari Middle East Monitor.

Pasien tersebut merupakan warga berusia 36 tahun yang baru-baru ini dievakuasi dari Iran.

Iran

Kematian di Iran akibat virus corona telah mencapai 43 orang, jumlah tertinggi di luar China. Sementara jumlah total orang yang terinfeksi telah meningkat menjadi 593 kasus.

Iran merupakan titik episentrum wabah di kawasan itu dengan beberapa negara yang melaporkan kasus virus corona berasal dari Iran.

"Sembilan orang meninggal karena virus dalam 24 jam terakhir, menambah angka kematian menjadi 43," juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan kepada TV pemerintah, seperti dilansir dari Reuters.

Beberapa pejabat tinggi, termasuk seorang wakil presiden dan wakil menteri kesehatan telah dites positif ketika wabah itu memaksa pemimpin tertinggi Iran untuk menutup parlemen dan memberlakukan larangan perjalanan internal.

Satu anggota parlemen, yang dipilih dalam jajak pendapat 21 Februari di Iran, telah meninggal karena virus korona pada Sabtu (29/2) kemarin.

Baca juga: Update Terkini Virus Corona, Tembus 61 Negara, 86.529 Kasus dan 2.979 Kematian

Kuwait

Kementerian kesehatan Kuwait telah mengonfirmasi 45 kasus virus corona di negaranya, Jumat (28/2/2020).

Semua pasien virus corona di negara tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Iran dalam waktu dekat.

Pemerintah Kuwait pada Kamis (27/2/2020) telah mengumumkan serangkaian langkah, termasuk memaksa penumpang penerbangan untuk menandatangani surat pernyataan yang berisi kesediaan mereka untuk dikarantina selama dua minggu.

Mereka yang tidak mematuhi aturan itu akan mendapat hukuman, seperti diberitakan Reuters.

Pemerinta juga meminta warganya untuk tidak bepergian di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona, meski tak melaporkan adanya kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Bahrain

Kementerian Kesehatan Bahrain melalui akun Twitter resminya mengatakan adanya tiga kasus baru yang ditemukan.

Ketiganya merupakan warga yang datang ke negara itu melalui penerbangan tidak langsung dari Iran. Total keseluruhan kasus di Bahrain sejauh ini mencapai 41 kasus.

Baca juga: Infeksi Meluas, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar Positif Corona

UEA

Uni Emirat Arab hingga saat ini melaporkan 21 kasus virus corona sejak ditemukan pertama pada 28 Januari.

Sementara itu, dua tahap terakhir dari Tour UEA, rangkaian turnamen balap sepeda dunia, dibatalkan karena adanya dua kasus virus corona yang melibarkan dua warga Italia.

Keduanya merupakan teknisi dari tim pendamping, bukan pembalap dan tidak berhubungan dengan publik.

Sekitar 612 orang yang terlibat dalam turnamen itu telah dikarantina di hotel dan rumah, 450 di antaranya telah dites dan hasilnya menunjukkan mereka tidak terinfeksi.

Meski demikian, semuanya akan tetap menjalani masa karantina selama 14, seperti dilansir dari Khaleej Times.

Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona

Irak

Irak mengkonfirmasi lima kasus baru. Empat di antaranya di Baghdad dan satu orang di provinsi Babel.

Jumlah total kasus di Irak sejauh ini mencapai 13 kasus.

Kementerian Kesehatan Irak mengatakan, kelima orang tersebut baru saja kembali dari Iran dan telah dikarantina.

Pada Rabu (26/2/2020), Irak melarang pertemuan publik serta melarang masuknya pelancong dari Kuwait dan Bahrain. Pemerintah juga melarang perjalanan dari dan ke sembilan negara lainnya.

Israel

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, seorang pria Israel yang kembali dari Italia seminggu yang lalu terinfeksi virus corona dan dipindahkan ke ruang karantina. Hal itu seperti dilansir dari Haaretz.

Pria tersebut kemudian meminta maaf karena tidak mengindahkan imbauan pemerintah untuk mengkarantina diri setelah melakukan perjalanan ke Italia.

Dua warga Israel lainnya yang kembali dari Italia pekan lalu juga dinyatakan positif, sehingga total kasus di negara itu mencapai 7 kasus.

Baca juga: Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?

Oman

Sejauh ini, Oman telah mengkonfirmasi enam kasus virus corona di negaranya. Keenam orang tersebut baru saja melakukan perjalanan ke Iran.

Pemerintah Oman sendiri telah mengeluarkan larangan bepergian ke Iran untuk mengatasi wabah tersebut.

Oman pada Jumat (28/2/2020) juga melarang penggunaan kartu identitas nasional bagi warga negara Oman dan warga negara GCC untuk masuk dan keluar dari negara itu.

Pakistan

Pakistan mengkonfirmasikan dua kasus baru pada Sabtu (29/2/2020), sehingga jumlah total kasus positif sejak diumumkan pertama pada Rabu (26/2/2020) menjadi empat orang.

"Kami telah menerima laporan tentang dua kasus lebih positif dari virus corona, satu di provinsi Sindh dan lainnya di daerah federal," kata Menteri Kesehatan Pakistan Zafar Mirza, dilansir dari Reuters.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Lebanon

Kementerian Kesehatan Lebanon telah mengkonfirmasi adanya tiga kasus baru virus corona di negaranya.

Ketiganya disebut pernah melakukan kontak dengan pasien yang sudah terinfeksi lebih dulu. Mereka saat ini tengah menjalani karantina di rumah sakit Beirut.

Afghanistan

Afghanistan mengkonfirmasi kasus pertama dari virus corona di barat provinsi Herat pada Senin (24/2/2020).

Pemerintah kemudian menyatakan keadaan darurat di wilayah yang berbatasan dengan Iran tersebut, dilansir dari Reuters.

"Saya meminta para warga untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi pergerakan mereka," Menteri Kesehatan Ferozuddin Feroz.

Menurut Feroz, kasus pertama yang dikonfirmasi adalah seorang pria berusia 35 tahun yang baru saja kembali dari kota Qom.

Baca juga: Abaikan Saran WHO, Italia Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona

Aljazair

Aljazair mengumumkan pada Selasa (25/2/2020), bahwa pria Italia berusia 61 tahun, pekerja proyek yang melibatkan perusahaan energi yang berbasis di Milan, Eni, telah menjadi kasus virus pertama yang dikonfirmasi.

Namun, pria tersebut telah dipulangkan ke negara asalnya pada Sabtu (29/2/2020) kemarin dengan maskapai Italia.

Mesir

Mesir mengonfirmasi temuan kasus baru terkait virus corona di negara itu pada Jumat (14/2/2020).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir, Khaled Mugahed mengatakan, satu orang yang dinyatakan positif adalah warga asing yang tak menunjukkan gejala serius.

Penemuan kasus tersebut terjadi setelah pejabat setempat melakukan prosedur terhadap pelancong yang datang dari negara di mana virus telah menyebar.

Baca juga: Mesir Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi