Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Para Peneliti soal Risiko Kematian karena Virus Corona...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Virus corona menyebar dengan sangat cepat. Sejak pertama kali ditemukan akhir tahun lalu, virus Covid-19 telah meluas ke lebih dari 60 negara.

Virus corona yang awalnya ditemukan di Wuhan, Hubei, China ini telah menewaskan lebih dari 2.900 orang.

Berdasarkan penelitian terbaru, melansir BBC, para peneliti memperkirakan antara 5-40 kasus virus corona dalam 1.000 kasus akan berakibat kematian. Perkiraan terbaiknya, 9 kasus dari 1.000 kasus atau sekitar satu persen menyebabkan kematian.

Namun, hal ini juga bergantung pada sejumlah faktor seperti usia, jenis kelamin dan kesehatan umum, serta sistem kesehatan di tempat seseorang berada.

Para peniliti mengakui, menghitung kasus ini rumit. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian besar kasus virus tak terhitung karena orang dengan gejala ringan cenderung tidak mengunjungi dokter atau pusat kesehatan.

Perbedaan tingkat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia tidak mungkin disebabkan oleh versi virus yang berbeda.

Baca juga: Virus Corona, Perlambatan Ekonomi dan Penurunan Polusi Udara China...

Berdasarkan penelitian dari Imperial College, hal ini karena setiap negara bisa lebih baik atau lebih buruk dalam menemukan kasus ringan terkait corona.

Hal inilah yang membuat perhitungan kasus menjadi lebih sulit.

Ketika menyimpulkan angka kematian, para ilmuwan menggabungkan bukti individual untuk mendapatkan data yang valid.

Contohnya, mereka memperkirakan proporsi kasus dengan gejala ringan dari kelompok kecil dan orang-orang tertentu yang dipantau dengan sangat ketat seperti orang-orang dalam penerbangan yang dipulangkan.

Tetapi, jawaban yang sedikit berbeda dari bukti tersebut akan menambah perubahan besar dalam gambaran secara keseluruhan.

Jika hanya menggunakan data dari Hubei yang tingkat kematiannya jauh lebih tinggi dibandingkan tempat lain di China, maka angka kematian keseluruhan akan terlihat jauh lebih buruk.

Oleh karena itu, para ilmuwan memberikan kisaran serta perkiraan terbaik untuk saat ini. 

Siapa paling berisiko karena corona?

Orang tua, mereka yang sakit, dan laki-laki lebih tinggi risikonya meninggal jika terkena virus corona.

Sebuah analisis yang melibatkan lebih dari 44.000 kasus dari China, tingkat kematiannya sepuluh kali lebih tinggi pada orang yang sangat tua dibandingkan dengan orang paruh baya.

Angka kematian terendah berada pada orang berusia di bawah 30 tahun, di mana tercatat adanya 8 kematian dalam 4.500 kasus.

Selain itu, kasus kematian setidaknya lima kali lebih biasa terjadi di antara penderita diabetes, tekanan darah tinggi, serta orang dengan masalah jantung atau pernapasan.

Bahkan, jumlah kematian sedikit lebih tinggi terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Semua faktor ini berinteraksi satu sama lain dan peneliti belum mempunyai gambaran lengkap risiko bagi setiap orang di setiap lokasi.

Baca juga: Update Terbaru Corona: Tembus 56 Negara, 85.178 Kasus dan 2.923 Orang Meninggal

Sekelompok pria berusia 80 tahun di China bisa mempunyai risiko yang sangat berbeda dengan pria berusia sama di Eropa atau Afrika.

Prognosis juga tergantung pada perawatan yang didapatkan. Pada gilirannya, ini tergantung pada apa yang tersedia dan tingkat epideminya.

Apabila epidemi mulai, maka sistem perawatan kesehatan dapat dibanjiri dengan kasus yang hanya ada begitu banyak unit perawatan intensif atau ventilator yang tersedia di area tertentu.

Apakah corona lebih berbahaya daripada flu?

Peneliti tidak dapat membandingkan angka kematian di antara keduanya karena banyak orang dengan gejala flu ringan memilih untuk tidak mengunjungi dokter atau pusat kesehatan.

Hal ini menyebabkan tidak diketahui berapa banyak kasus flu atau virus baru setiap tahunnya.

Akan tetapi, flu bisa menyebabkan kematian di Inggris seperti saat musim dingin.

Seiring peningkatan data, para ilmuwan akan mengembangkan gambaran yang lebih jelas tentang siapa yang paling berisiko jika wabah virus corona tiba di Inggris.

Sebelumnya, WHO telah menyarankan untuk melindungi diri dari semua virus yang mengganggu organ pernapasan dengan mencuci tangan, menghindari orang yang batuk dan bersin, serta berusaha untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Baca juga: Irlandia Laporkan Kasus Pertama, Daftar 25 Negara Eropa Terinfeksi Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi