Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Timur Tengah Sepekan: Kesepakatan Damai Afghanistan hingga Serangan Udara di Idlib

Baca di App
Lihat Foto
IBRAHEEM AL OMARI/REUTERS
Perjanjian damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS (kiri), dan Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban (kanan). Perjanjian damai ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Dalam satu minggu terakhir, sejumlah peristiwa penting terjadi di Timur Tengah, sebuah kawasan yang kaya akan cadangan minyak.

Di antaranya adalah terealisasinya rencana damai di Afghanistan yang memutus rantai panjang konflik di negara itu.

Selain itu, pertempuran sengit antara pasukan Pemerintah Suriah dengan Turki juga tak luput dari perhatian dunia.

Berikut peristiwa-peristiwa penting di yang terjadi di Timur Tengah selama sepekan:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kesepakatan damai di Afghanistan

Peristiwa bersejarah terjadi ketika Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian damai, Sabtu (29/2/2020) di Doha, Qatar.

Pasalnya, perjanjian itu menandai berakhirnya invasi militer AS di Afghanistan selama sekitar 18 tahun.

Kesepakatan damai ditandai dengan jabat tangan antara Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban dan Zalmay Khalilzad yang menjadi utusan AS.

AS pun setuju untuk menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan dalam 14 bulan secara bertahap, seperti yang tertuang dalam isi perjanjian tersebut.

Dimulai dari 135 hari pertama (4,5 bulan), AS menarik mundur pasukannya dan menyisakan 8.600 personel di Afghanistan. Jumlah ini termasuk sekutu dan pasukan koalisi. Baik AS, sekutu, dan koalisi akan menarik mundur pasukannya dari lima basis militer.

Kemudian di 9,5 bulan sisanya, pihak AS, sekutu, dan koalisi menyelesaikan penarikan mundur semua pasukannya, dari basis-basis militer yang tersisa.

Baca juga: AS Akan Tarik Mundur Semua Pasukannya dari Afghanistan dalam 14 Bulan

2. Pertempuran antara Suriah dan Turki di Idlib

Pada Kamis (27/2/2020), setidaknya 33 tentara Turki tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Assad di Idlib, Suriah. 

Konvoi Turki, bagian dari bala bantuan yang dikirim ke daerah itu untuk membantu kelompok pemberontak awal bulan ini, juga menjadi sasaran penembakan.

Meski Pemerintah Turki telah menyalahkan pasukan Suriah atas peristiwa itu, tapi sejumlah sumber menyebut serangan itu dilakukan oleh Rusia.

Pada Jumat (28/2/2020), Turki pun melakukan aksi balasan dengan menggunakan drone tempur dan artileri yang menewaskan 16 tentara Suriah di area selatan dan timur Idlib.

Area tersebut telah direbut tentara Suriah dari pasukan pemberontak dalam pertempuran sengit selama tiga bulan.

Baca juga: Serangan Udara di Idlib, 33 Tentara Turki Tewas

3. Turki izinkan pengungsi Suriah ke Eropa

Turki disebut telah mengizinkan pengungsi Suriah menuju Eropa. Pasalnya, negara yang terletak di Eropa dan Asia itu tak memiliki dukungan cukup untuk menampung jutaan pengungsi.

Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan, Turki tak punya pilihan selain melonggarkan penjagaan perbatasan.

Sebelumnya ia juga menyebut bahwa Turki tak memiliki kapasitas menampung hampir satu juta pengungsi Suriah.

Sejumlah negara yang berbatasan dengan Turki pun mulai menambah pasukan di perbatasan guna mencegah masuknya pengungsi, seperti Yunani dan Bulgaria.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan, "sejumlah besar" pengungsi telah berkumpul di perbatasan, tetapi dia menekankan "pengungsi ilegal tidak akan ditoleransi".

"Keamanan di darat dan laut telah diperketat," katanya dikutip dari BBC.

Baca juga: Tak Kuat Menampung, Turki Izinkan Pengungsi Suriah Menuju Eropa

4. Liga sepak bola putri pertama Arab Saudi

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Arab Saudi meluncurkan liga sepak bola putri pada Selasa (25/2/2020).

Hadiah senilai 500 ribu riyal (sekitar Rp 1,86 miliar) dipersiapkan untuk gelaran pertamanya itu.

Presiden Federasi Olahraga Arab Saudi, Pangeran Khaled bin Alwaleed bin Talal Al Saud, mengungkapkan, liga sepak bola putri adalah permulaan untuk langkah besar demi masa depan negara.

"Ini (liga sepak bola putri) adalah langkah besar demi masa depan negara, kesehatan kita, generasi muda kita, dan ambisi kita untuk mendorong para atlet mencapai kemampuan terbaiknya," ucapnya dikutip dari CNN, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Pertama Kalinya, Liga Sepak Bola Putri Arab Saudi Diluncurkan

(Sumber: Kompas.com/ Editor: Ardi Priyatno Utomo, Aditya Jaya Iswara, Miranti Kencana Wirawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi