Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona di Italia Melonjak, AS Batasi Perjalanan Terutama ke Milan

Baca di App
Lihat Foto
ANDREA MEROLA
Turis yang mengenakan masker melindungi dari paparan virus corona mengunjungi Piazza San Marco, di Venesia, Italia, 24 Februari 2020.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah Italia melaporkan lonjakan kasus infeksi virus corona hingga 50 persen pada Minggu (1/3/2020).

Mengutip CNN, Senin (2/3/2020), Otoritas Perlindungan Sipil Italia menyebutkan, saat ini ada 1.694 kasus yang terkonfirmasi positif corona Covid-19 di negara itu.

Padahal, sehari sebelumnya, Sabtu (29/2/2020), jumlah kasus terkonfirmasi masih ada di angka 1.128.

Ada peningkatan kasus infeksi kurang lebih sebanyak 50 persen hanya dalam waktu 24 jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, per Senin (2/3/2020) pagi, berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE , jumlah kematian yang disebabkan oleh infeksi ini di Italia sudah mencapai 34 kematian.

Angka ini menjadikan Italia sebagai negara dengan kematian terbesar yang diakibatkan oleh virus Covid-19 untuk kawasan di luar Asia.

Baca juga: Tembus 1.000 Kasus, Virus Corona di Italia Sebabkan 29 Orang Meninggal 

Rumah opera La Scala ditutup

Sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan kesenian yang terkenal di Italia, Rumah Opera La Scala dinyatakan akan ditutup hingga 8 Maret mendatang.

Segala jenis acara dan penampilan yang sebelumnya telah terjadwalkan pun harus dibatalkan.

Pengumuman ini disampaikan melalui laman website resmi La Scala.

"Sehubungan dengan penyebaran virus corona, Perdana Menteri telah menetapkan penangguhan semua acara dan semua agenda juga pertemuan di ruang publik, termasuk di La Scala, hingga 8 Maret," demikian bunyi pengumuman itu.

Kondisi di pusat wabah

Di wilayah Lombardy yang menjadi pusat persebaran virus corona di Italia, 1 dari 10 kasus infeksi corona terjadi pada petugas kesehatan.

Data ini disampaikan oleh petugas pers dari Pemerintahan Lombardy, Paola Stringa.

Saat ini tengah dikaji apakah seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Italia sisi utara itu akan sepenuhnya didedikasikan bagi pasien terinfeksi virus corona atau tidak.

Welfare Assessor yang bertanggung jawab untuk Lombardy, Giolio Gallera meminta rumah sakit segera mengisolasi pasien yang datang dengan gejala penyakit pernafasan.

Baca juga: Cerita Warga Italia, Stok Bahan Makanan dan Berburu Masker karena Khawatir Virus Corona...

Instruksi ini diberikan mengingat 10 persen dari pasien terinfeksi corona merupakan petugas kesehatan itu sendiri.

Sementara itu, melansir Business Insider, Kamis (27/2/2020), Italia telah menutup 11 kota di bagian utara yang menjadi wilayah pusat penyebaran virus.

Orang-orang dilarang untuk memasuki atau meninggalkan 11 kota itu.

Akibatnya, lebih dari 100.000 orang yang ada di wilayah itu terisolasi dan ada di bawah pengawasan yang sangat ketat.

Banyak kegiatan yang dibatalkan, atraksi wisata ditiadakan, dan museum ditutup.

PBB menyebut wabah yang terjadi di Italia, Korea Selatan, dan Iran dalam level "sangat memprihatinkan".

Baca juga: 11 Negara Eropa Konfirmasi Virus Corona, Benarkah Pusat Penyebaran dari Italia?

Travel advisory Amerika Serikat

Merespons perkembangan kasus corona di Italia, Amerika Serikat membatasi perjalanan ke negara beribu kota Roma itu, khususnya untuk tujuan Milan.

Delta Air Lines, Minggu (1/3/2020), mengumumkan penundaan penerbangannya dari AS ke Milan, Italia.

Penerbangan terakhir yang akan dilakukan adalah penerbangan yang diberangkatkan pada hari ini, Senin (2/3/2020), dari New York.

Sementara, penerbangan kembali yang terakhir akan dilakukan keesokan harinya, Selasa (3/3/2020).

Jadwal penerbangan ke Milan akan kembali normal pada 1 Mei mendatang.

Di luar tujuan Milan, misalnya Roma, sejauh ini tidak ada perubahan jadwal penerbangan.

Selain itu, Pemerintah AS juga memperketat travel advisory bagi mereka yang bepergian atau baru saja mengunjungi Italia juga Korea Selatan.

Melalui akun Twitter-nya, Presiden Donald Trump menyatakan akan memeriksa setiap orang yang tiba di AS jika sebelumnya diketahui telah bepergian ke negara-negara dengan risiko infeksi corona tinggi.

Baca juga: Abaikan Saran WHO, Italia Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona

Juru bicara Wakil Presiden Mike Pence, Katie Miller, membenarkan unggahan Trump itu.

"Sudah ada screening pada mereka yang datang ke Amerika Serikat, khususnya pada mereka yang berada di China dalam 14 hari terakhir. Screening ini akan diperluas ke (mereka yang juga baru mengunjungi) Italia dan Korea Selatan," kata Miller.

Baca juga: 152 Terinfeksi, 3 Meninggal, Ini Peta Penularan Virus Corona di Italia Utara 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi