Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Telkom Meninggal Negatif Virus Corona, Ini Respons Erick Thohir

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com- Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengakui ada salah satu pegawainya yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk. Namun kata Ririek yang bersangkutan memang punya riwayat panjang sakit serupa.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga memastikan bahwa pasien suspect virus corona yang merupakan karyawan Telkom dan meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, tidak terjangkit virus corona.

Menteri BUMN Erick Thohir pun memuji langkah cepat seluruh BUMN yang telah menerapkan prosedur keselamatan pada seluruh karyawannya.

Ini terutama terkait dengan upaya preventif mencegah penyebaran virus Corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Erick Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang keselamatan kerja telah dibuat mendetail untuk menjamin terjaganya lingkungan kerja.

"Sejumlah langkah preventif dilakukan dari level tertinggi hingga ke level terendah. Di seluruh bidang dan seluruh bagian telah melakukan usaha-usaha proaktif untuk menjamin lingkungan kerja yang sehat," ujar Erick melalui keterangan tertulisnya Selasa (3/3/2020). 

Baca juga: Pasien Meninggal di Cianjur Dipastikan Negatif Virus Corona

Erick Thohir juga menyampaikan duka cita yang mendalam terkait adanya seorang karyawan Telkom yang meninggal karena sakit radang saluran nafas, batuk, dan demam. 

Dalam suasana duka, Erick meminta kepada seluruh pihak untuk menghentikan segala praduga.

Menurutnya pihak Telkom sudah melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi dengan keluarga dan kementerian kesehatan untuk mengetahui penyebab sakitnya sang karyawan.

Langkah cepat dan proaktif Telkom untuk merespons penyebab meninggalnya sang karyawan, kata Erick, merupakan bentuk simpati dan tanggung jawab moral perusahaan.

"Kami mengapresiasi langkah cepat dan empatik yang diambil Telkom," kata Erick.

Baca juga: Kemenkes: Pasien Suspect yang Meninggal di Cianjur Negatif Covid-19

Pegawai meninggal bukan karena virus corona

Sebelumnya Dirut Telkom Ririek Adriansyah mengakui ada salah satu pegawainya yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk.

Namun kata Ririek yang bersangkutan memang punya riwayat panjang sakit serupa.

"Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini (3/3) di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur. Berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan, sejak tahun 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek," ujar Ririek.

Namun untuk lebih memastikan dugaan penyebab meninggalnya sang karyawan, Telkom telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Kronologi Pasien Suspect Virus Corona yang Meninggal di Cianjur

"Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata dia.

Menurut Ririek, sejak merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19), Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus.

Salah satunya dengan mengimbau seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Selain kami telah mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus Corona (Covid-19)," ujar dia.

Pihaknya juga menghimbau agar karyawan memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam. 

Baca juga: Bukan karena Virus Corona, Pasien Asal Bekasi yang Meninggal di Cianjur Menderita Penyakit Dalam

Sementara itu, Kementerian Kesehatan memastikan pasien suspect virus corona yang meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, tidak terjangkit virus corona.

Pasien berusia 50 tahun asal Bekasi, Jawa Barat, tersebut meninggal dunia bukan karena terpapar virus corona. 

"Pasien itu termasuk yang negatif virus corona," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Menurut Achmad, kepastian itu diketahui setelah sampel milik pasien tersebut diperiksa di laboratorium oleh Kemenkes.

Achmad mengatakan, pria tersebut merupakan bagian dari 155 pasien rumah sakit dengan status suspect virus corona yang diperiksa sampelnya di laboratorium.

Baca juga: Pasien Suspect Corona di Cianjur Pulang dari Malaysia, Saat Tiba di Indonesia Sehat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi