KOMPAS.com - Korea Selatan telah menemukan cara inovatif untuk menguji virus corona baru.
Cara itu terinspirasi oleh konter drive-through restoran tempat saji, kata para pejabat.
Di utara kota Goyang, para pengemudi berhenti di tempat parkir di mana mereka bertemu dengan petugas kesehatan yang mengenakan jas hazmat.
Pengemudi kemudian pergi ke beberapa lokasi di mana perawat dalam jas pelindung dari plastik, masker dan pelindung wajah mendaftarkan pengemudi, memeriksa suhu mereka, dan mengambil sampel dari tenggorokan dan saluran hidung.
Seperti itulah tempat pengujian virus corona drive-through.
Para pejabat mengatakan lebih aman dan lebih cepat untuk menguji virus corona secara drive-through daripada di rumah sakit atau klinik kesehatan.
Baca juga: Indonesia Positif Corona, Ini 3 Negara ASEAN yang Belum Terinfeksi Covid-19
"Tidak ada kontak tatap muka," kata Lee Jae-joon, Wali Kota Goyang.
"Jika Anda mengoperasikan tempat pengujian di dalam ruangan, ada kekhawatiran bahwa pasien yang dicurigai dapat saling menginfeksi di ruang tunggu," kata dia.
"Banyak drive-through di tempat-tempat seperti Starbucks telah datang ke Korea Selatan," tambah dia, menjelaskan bahwa pejabat kesehatan terinspirasi untuk meniru model mereka.
Di drive-through, penumpang dan pengemudi menjalani seluruh proses pengujian virus corona dalam hitungan menit tanpa harus keluar dari mobil mereka.
"Hal itu membatasi paparan pekerja garis depan terhadap virus corona," kata Lee Eun-sook, seorang ahli bedah sukarela di lokasi tes, dan berarti pasien tidak dapat mencemari fasilitas kesehatan umum.
Baca juga: Mengenal RSPI Sulianti Saroso Tempat Isolasi Pasien Virus Corona, Stasiun Karantina Sejak 1917
Layani 384 orang dalam sehari
Wabah virus corona baru memberi tekanan pada sistem kesehatan Korea Selatan.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat dari 31 menjadi lebih dari 4.200 kasus dalam dua minggu. Setidaknya 26 orang telah terbunuh oleh virus corona di negara ini.
Menanggapi krisis tersebut, Korea Selatan memiliki lebih dari 500 titik pengetesan virus corona, yang telah menguji lebih dari 100.000 orang.
Pengujian secara drive-through pertama kali dibuka pada 26 Februari dan berhasil melakukan tes terhadap 384 orang dalam sehari.
Hasilnya akan muncul dalam tiga hari, dan dikirim melalui pesan singkat di ponsel.
Baca juga: Karyawan Telkom Meninggal Negatif Virus Corona, Ini Respons Erick Thohir
Petugas kesehatan menyaring pengunjung dengan kuesioner tentang riwayat dan gejala perjalanan mereka.
Hanya mereka yang dianggap berisiko akan diuji.
Mereka yang telah mengunjungi Daegu, misalnya, dianggap lebih rentan, karena 73 persen dari seluruh kasus virus corona di negara itu berasal dari kota tersebut, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan.
Demikian pula, mereka yang memiliki hubungan dengan kelompok agama Shincheonji di Daegu, yang terhubung dengan lebih dari 50 persem kasus di negara itu, dianggap berisiko.
Sekitar 100 pekerja di gymnasium di seberang jalan dari titik drive-through telah ditugaskan melacak 3.600 anggota Shincheonji yang diyakini tinggal di Goyang.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Dokter: Masker Dipakai Maksimal 4-8 Jam
Kondisi sulit
Sisi negatif titik uji drive-through virus corona adalah cuaca musim dingin di Korea Selatan.
"Sulit karena kita harus mengenakan pakaian pelindung, kita tidak bisa pergi ke kamar mandi atau minum air, dan itu dingin," kata perawat Park Seung-hee, yang biasanya bekerja di pusat kesehatan kota.
Ketika mobil melintas, dia dan perawat lainnya berkerumun di pemanas gas, menangkupkan bantalan yang dipanaskan di tangan mereka. Mereka bekerja di sini dalam shift lima jam.
Ketika shift mereka berakhir, mereka melangkah dengan pakaian lengkap ke sebuah bilik portabel kecil yang disebut "Zona Bersih," di mana mereka dihujani dengan disinfektan asam hipoklorit.
Semuanya dalam satu hari kerja di drive through.
Baca juga: Soal 2 WNI Terinfeksi Virus Corona, WHO: Kami Dapat Mengantisipasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.