Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 50 Persen Pasien Sembuh, China Tutup 1 RS Darurat Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
AFP/STR/CHINA OUT
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 mendapat pijatan oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Otoritas Kota Wuhan di China, tempat awal merebaknya wabah virus corona dilaporkan menutup salah satu dari 16 rumah sakit (RS) darurat yang dibangun khusus untuk menangani pasien virus tersebut.

Melansir Channel News Asia, penutupan dilakukan seiring dengan penurunan drastis jumlah kasus baru di wilayah yang menjadi pusat wabah tersebut.

Selain itu, lebih dari 50 persen pasien virus corona di China dikabarkan berhasil sembuh.

Melansir dari peta persebaran COVID-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE (3/3/2020), dari total 80.151 kasus di China, 47.270 di antaranya sudah sembuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan dilakukan pada Senin (3/3/2020) usai rumah sakit tersebut mengeluarkan 34 pasien yang berhasil sembuh dari virus corona, lapor siaran TV negara, CCTV (China Central Television).

Pada 28 Februari, Wuhan telah membangun 16 rumah sakit sementara untuk penanganan virus corona, menambah 13.000 tempat tidur, dengan 12.000 orang dirawat.

Secara keseluruhan, jumlah tempat tidur di rumah sakit Wuhan telah meningkat dari 5.000 menjadi 23.000.

Baca juga: Kasus Virus Corona Meningkat di Luar China, WHO: Bisa Diatasi dengan Tindakan Tepat

Kasus virus corona turun di China 

Penutupan rumah sakit itu bertepatan dengan penurunan tajam jumlah kasus-kasus baru di Provinsi Hubei dan Ibu Kota Provinsi Wuhan.

Meski demikian, negara itu tetap waspada karena masih ada warga negara China yang berada di luar negeri kembali ke China usai dites positif terkena virus corona.

Otoritas Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona di negara itu, untuk pertama kalinya melaporkan kurang dari 200 kasus infeksi baru sejak Januari.

Pada Minggu (1/3/2020), Hubei memiliki 196 kasus baru yang dikonfirmasi. 

Pada Senin (2/3/2020), Komisi Kesehatan Nasional mengatakan angka tersebut menurun tajam dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 570 kasus.

Penurunan itu didorong oleh penurunan kasus baru di Wuhan, tempat virus itu pertama kali muncul Desember lalu.

Baca juga: Kasus Baru Corona Covid-19 di Singapura, Pasien Punya Riwayat Perjalanan ke Jakarta

Jumlah kasus di Wuhan dilaporkan sebanyak 193 infeksi baru, terendah sejak 26 Januari.

Sementara, terdapat 202 kasus baru yang dikonfirmasi di China daratan, terendah sejak 22 Januari.

Tetapi, jika tidak termasuk infeksi baru di Hubei, hanya ada enam kasus baru di China daratan, terendah sejak bulan lalu.

Angka tersebut membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Cina daratan sejauh ini menjadi 80.026.

Sedangkan, korban tewas karena wabah virus corona di daratan China mencapai 2.912 pada akhir hari Minggu (1/3/2020), bertambah 42 kasus dari hari sebelumnya.

Hubei bertanggung jawab atas semua 42 kematian baru, sementara 32 orang meninggal di Wuhan.

Baca juga: Layani 384 dalam Sehari, Korea Selatan Jemput Bola Periksa Infeksi Virus Corona

Tindakan tanggap darurat China 

Delapan belas provinsi di seluruh China sejauh ini telah menurunkan tingkat tanggap darurat coronavirus mereka dalam sepekan terakhir.

Terakhir adalah Provinsi Zhejiang yang memangkas langkah-langkah tanggap darurat ke tingkat II dari tingkat I, menurut akun resmi pemerintah Weibo pada hari Senin (2/3/2020).

China memiliki sistem respons empat tingkat untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menentukan tindakan apa yang akan diterapkan, dengan tingkat I yang paling serius.

Namun Presiden Xi Jinping memperingatkan pada hari Minggu (1/3/2020) bahwa China perlu mengambil langkah jangka panjang dari wabah dalam mekanisme tanggap daruratnya, karena Beijing melaporkan dua kasus baru warga negara China yang baru kembali dari Iran, di mana kasus virus corona di sana bertambah banyak.

China Global Times pada hari Senin juga melaporkan satu kasus impor dari Italia di provinsi Zhejiang, meskipun komisi kesehatan setempat mengatakan tidak ada kasus domestik dikonfirmasi lainnya yang dilaporkan di provinsi itu pada 1 Maret.

Baca juga: Indonesia Positif Corona, Ini 3 Negara ASEAN yang Belum Terinfeksi Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi