KOMPAS.com - Hari ini 60 tahun lalu, tepatnya 5 Maret 1960, foto ikonik seorang prajurit pemerintah Bolivia, Ernesto "Che" Guevara, diambil atau tujuh tahun sebelum kematiannya.
Foto itu diambil di sebuah pemakaman untuk para pekerja yang tewas dalam ledakan di pelabuhan Kuba.
Dalam hal ini, pemerintahan Fidel Castro menyalahkan Amerika Serikat.
Dilansir dari History, Guevara, seorang jenderal dalam revolusi dan intelektual kelas berat rezim Castro, saat itu memperhatikan Castro yang sedang menyampaikan orasinya dengan berapi-api.
Selama tiga puluh detik, ia melangkah ke depan kerumunan di dekat mimbar Castro dan menghadap ke seorang fotografer surat kabar bernama Alberto Diaz Gutierrez atau dikenal juga sebagai Alberto Korda.
Korda kemudian memotret dua gambar Guevara.
Wajahnya terlihat tegas dengan rambutnya yang mengalir dari balik baret khasnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 500 Penumpang KA di Italia Tewas Keracunan Karbon Monoksida
Meski ditolak oleh koran La Revolucion, Korda menyukai salah satu hasil jepretannya itu dan memangkasnya menjadi foto potret.
Korda menamai foto tersebut dengan Guerrillero Heroico (Prajurit Gerilya Pahlawann) dan menjadi foto favoritnya selama beberapa tahun.
Ia hanya menggantungkan foto tersebut di dinding, sesekali membagikan salinannya kepada para tamu.
Pada 1967, gambar tersebut diketahui publik setelah muncul di Majalah Paris Match bersama sebuah artikel tentang gerakan geriliya Amerika Latin.
Pada tahun yang sama, Guevara terbunuh setelah ditangkap saat perang melawan kaum revolusioner Bolivia.
Beberapa saat sebelum ditembak mati, Guevara mengatakan kepada algojo, "Tembak, pengecut! Anda hanya akan membunuh seorang Pria!".
Guevara meninggal pada 9 Oktober 1967 dalam usia 39 tahun.
Selama upacara peringatan di Havana, sebuah cetakan foto Guerrillero Heroico berukuran sangat besar digantung di bagian depan Kementerian Dalam Negeri Bolivia.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Amir Syarifuddin dan 4 Komunis Divonis Mati
Hal itu menandai Che sebagai martir revolusi global, sekaligus menaikkan citra Korda sebagai ikon pemberontak.
Tahun berikutnya, foto Guevara menjadi viral ketika muncul di salinan memoar Guevara yang terbit di Italia.
Foto itu juga digunakan sebagai sampul jurnal sastra yang diedarkan di kereta bawah tanah New York City.
Seorang seniman Irlandia Jim Fitzpatrick membuat versi gambar yang distilisasi dan mengatur foto Guevara menjadi hitam putih dengan latar belakang merah.
Ia mendistribusikannya seluas mungkin untuk menghormati warisan Guevara.
Tahun 1968 merupakan tahun pergoralakan di seluruh dunia dan gambar Guevara tampil menonjol di antara aksi-aksi tersebut.
Selain muncul di banyak aksi protes atau digantung di rumah-rumah, gambar Guevara juga telah menjadi sebuah mode populer yang menghiasi kaos dan poster.
Grup band Rage Against the Machine menggunakan versi gambar yang telah dimodifikasi sebagai sampul singel mereka "Bombtrack" (1993).
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa di Agadir Maroko Tewaskan 12.000 Orang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.