KOMPAS.com – Penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19 kini telah dikonfirmasi positif di 84 negara.
Data terbaru hingga Jumat (6/3/2020) pagi, tercatat 97.885 kasus positif terinfeksi, dengan angka kematian 3.348.
Sementara, untuk pasien yang sembuh telah mencapai lebih dari 50 persen dari jumlah kasus atau sekitar 53.796.
Berikut ini update penanganan kasus Covid-19 di sejumlah negara di dunia:
Jumlah kematian di Italia mencapai 148
Mengutip dari Aljazeera, Italia melaporkan 41 kematian baru pada Kamis (5/3/2020). Dengan tambahan ini, angka kematian menjadi 148.
Angka kematian tersebut tertinggi kedua di luar China. Virus ini sendiri telah menyebar di 22 wilayah di Italia.
Berdasarkan data dari pantauan Johns Hopkins CSSE, Italia memiliki total 3.858 kasus.
Adapun yang dinyatakan sembuh sebanyak 414.
Baca juga: Virus Corona di Italia, KBRI Imbau WNI Tak Lakukan Perjalanan ke 11 Kota Ini
Kasus kematian pertama di Inggris
Inggris melaporkan kematian pertama karena Covid-19 pada Kamis (5/3/2020). Dilaporkan Aljazeera, yang meninggal adalah seorang lansia dengan kondisi kesehatan yang memperparah kondisinya.
Adapun kasus di Inggris sendiri saat ini ada sebanyak 115 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 8 orang dinyatakan sembuh.
Beberapa kasus pertama
Sementara itu, pada Kamis kemarin, beberapa negara melaporkan adanya kasus pertama infeksi akibat virus corona SARS-CoV-2.
Beberapa negara yang melaporkan kaus pertama pada Kamis kemarin yakni Bosnia dan Harzegovina, Slovenia, dan Afrika Selatan.
Arab Saudi mengecam Iran karena menerima pengunjung Saudi
Arab Saudi mengecam Iran yang memberikan izin bagi warga negara Saudi memasuki negara itu.
Pemerintah Arab Saudi juga mendesak Iran untuk mengungkapkan identitas semua warga negara Saudi yang telah mengunjungi Iran sejak awal Februari 2020.
Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan pemerintah, seperti dikutip dari Reuters.
Pernyataan itu sendiri mengutip seorang pejabat yang enggan disebut namanya. Pemerintah mendesak warga negara Saudi yang saat ini berada di Iran atau baru-baru ini kembali dari Iran untuk melaporkan perjalanan mereka dalam waktu 48 jam.
Baca juga: [POPULER TREN] Kisah Pasien Sembuh Corona | Hasil SKD CPNS Diumumkan 22-23 Maret
Korea Utara masih belum melaporkan kasus
Pejabat WHO Mike Ryan, seperti diberitakan Aljazerra, mengatakan, meskipun berada di jantung zona epidemi virus corona, Korea Utara masih belum melaporkan satu pun kasus virus corona.
Beberapa analis menilai, jika sampai virus masuk ke Korea Utara maka diperkirakan virus bisa menyebar dengan cepat.
"Jika (coronavirus) masuk ke Korea Utara, di mana ada banyak kekurangan lain yang mendasari dan kekurangan perawatan kesehatan, angka kematian akan naik sedikit," kata Dr John Linton, Direktur Pusat Perawatan Kesehatan Internasional di Universitas Yonsei di Korea Selatan.
"Dengan populasi umum mereka yang kekurangan gizi, itu akan jauh, jauh lebih buruk daripada China," lanjut dia.
Baca juga: Indonesia Melawan Virus Corona: Waspada Boleh, Panik Jangan
Kim Jong Un kirim surat ke Korea Selatan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengirim surat yang menyatakan harapan agar Korea Selatan bisa mengatasi wabah virus corona.
Hal itu disampaikan oleh kantor berita Presiden Moon Jae In.
Dalam suratnya, Kim menyuarakan keprihatinan atas kesehatan Moon dan menguraikan pandangannya mengenai situasi di semenanjung Korea.
"Ketua Kim ingin menghibur warga kami yang memerangi virus corona," kata Yoon Do-han, Sekretaris Senior Moon, kepada wartawan.
"Dia mengatakan, dia yakin kita akan menang, dan berharap kesehatan rekan senegaranya selatan akan dilindungi," lanjut dia.
Sebuah kapal pesiar ditahan di San Fransisco
Di San Francisco, sebuah kapal pesiar yang sebelumnya membawa dua penumpang yang terinfeksi virus corona dan kemudian meninggal, dilarang kembali berlabuh ke San Fransisco.
Kapal itu melakukan pelayaran ke Hawaii setelah setidaknya 20 orang di dalam kapal jatuh sakit.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, kapal pesiar Grand Princess akan tetap di laut sampai penumpang dan kru yang mengeluhkan gejala virus corona menjalani tes untuk menentukan apakah mereka terinfeksi atau tidak.
Baca juga: Pencegahan Virus Corona, Barack Obama dan Perlu Tidaknya Penggunaan Masker...