Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Virus Corona Mengubah Beberapa Tradisi: Dari Jabat Tangan hingga Cipika Cipiki

Baca di App
Lihat Foto
OMER MESSINGER
Kanselir Angela Merkel (kiri) menawarkan tangannya kepada Menteri Dalam Negeri, Horst Seehofer yang menolak jabatan tangan menghindari penularan virus corona saat kedatangannya pada KTT Integrasi ke-11 di kedutaan federal di Berlin, Jerman, 02 Maret 2020. EPA-EFE/OMER MESSINGER
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona masih menjadi ancaman di banyak negara. Apalagi dengan kasus infeksi yang mencapai 98.370 dan korban meninggal 3.383 orang pada Jumat (6/3/2020).

Kondisi seperti ini membuat orang-orang di seluruh dunia mulai mengubah kebiasaan untuk mengurangi risiko tertular virus corona dan mencegah penyebarannya.

Ya, ketika virus corona telah menyebar ke seluruh dunia, beberapa negara mulai meninggalkan bentuk salam paling umum: jabat tangan.

Termasuk juga kebiasaan salam dengan pelukan, cipika-cipiki juga mulai dihindari untuk meminimalisasi penyebaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini cara virus corona telah mengubah perilaku di sejumlah negara seperti dikutip dari Aljazeera:

China

Di Beijing, papan iklan memberi tahu orang-orang untuk bergandengan tangan saat menyapa orang lain, alih-alih berjabat tangan.

Pengumuman publik juga menyarankan menggunakan salam tradisional China yang disebut gong shou. Yaitu kepalan tangan di telapak tangan yang berlawanan.

Perancis

Sejumlah surat kabar menyarankan agar cipika-cipiki, cara umum menyapa di Perancis harus mulai dihindari. Begitu juga dengan berjabat tangan di tempat kerja.

Pakar etiket Philippe Lichtfus mengatakan bahwa menatap mata seseorang secara langsung sudah cukup.

Baca juga: Membandingkan Covid-19, MERS, dan SARS, Mana yang Lebih Mematikan?

Brasil

Kementerian Kesehatan Brasil menyarankan agar tidak berbagi sedotan logam untuk mengonsumsi minuman khas Amerika Selatan, Chimarrao.

Jerman

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer dengan ramah menolak untuk menjabat tangan Kanselir Angela Merkel pada hari Senin lalu.

Merkel memahami itu dan justru tertawa sebelum duduk dalam seuah pertemuan.

Spanyol

Wabah virus corona dapat memengaruhi salah satu tradisi di Spanyol yaitu mencium patung Virgin Mary seminggu sebelum paskah. Ritual itu sendiri akan jatuh pada 12 April 2020.

Masyarakat percaya dengan mencium patung Maria akan memberikan perlindungan dan keselamatan.

Pejabat Kesehatan Nasional Fernando Simon menyebut, tidak menutup kemungkinan ritual ibu bisa dilarang.

Rumania

Sebagai tanda awal musim semi di Rumania diadakan Festival Martisor, yaitu dengan membagikan tali dan bungan talismanic dari laki-laki ke perempuan.

Namun perempuan telah menyampaikan pesan kepada orang-orang yang mendesak agar mereka cukup menyerahkan jimat tanpa adanya ciuman yang menyertainya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Klub Sepak Bola Real Madrid C.F.

Polandia

Polandia, salah satu negara Katolik di Eropa. Dalam acara komuni gereja, lazim jemaah menerima roti langsung dengan mulut.

Namun kebiasaan itu diubah dengan menerima roti komuni dengan tangan atau tidak menggunakan roti sama sekali.

Jemaah juga diminta tidak mencelupkan tangan mereka ke dalam air suci ketika masuk dan kelaur dari gereja. Sebagai gantinya mereka cukup membuat tanda salib.

Iran

Sebanyak 107 meninggal dan 3.513 terinfeksi. Sebagai ganti bersalaman, Iran menggunakan "footshake" sebagai pengganti "handshake".

Selandia Baru

Negara ini melarang salam Suku Maori yaitu hongi di mana dua orang menyatukan hidung mereka.

Sebagai gantinya mereka memperdengarkan lagu Waiata, lagu suku Maori untuk penyambutan seperti yang dilakukan Politeknik Wellington.

Australia

Menteri Kesehatan negara bagian New South Wales Brad Hazzard menyarankan tepukan di punggung sebagai ganti berjabat tangan.

"Saya akan menyarankan kepada masyarakat saling memberikan tepukan di punggung untuk sementara waktu," ujarnya.

UEA daan Qatar

Kedua negara menyarankan warganya menghentikan salam tradisional dengan mendekatkan hidung.

UEA mengatakan, salam dapat dilakukan cukup dengan melambaikan tangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi