KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi pasien BPJS curhat dipersulit saat akan berobat di RSUD dr Soewandhie, Surabaya, viral di media sosial Facebook, Rabu (4/3/2020).
Unggahan video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Ikas Choirul Iklani.
Hingga hari ini Jumat (6/3/2020) pukul 13.00 WIB, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 4.200 dan disukai lebih dari 3.600 kali.
Baca juga: Viral Siswi SMA Bawa Mobil Range Rover hingga Sosor Pengemudi Ojol di Sleman
Dalam unggahannya, dituliskan "Kejadian nya di RS. Soewandi Surabaya Tambak Rejo. Niat mau periksa anak malah mendapatkan kejadian yang seperti ini.
Kronologis: setelah mendaftarkan anak dan sudah antri mulai jam 3 sore sampai 6 malem belom di layani trus saya tanya ke dokter Galih di jawab antrian nama anak saya kurang 3 pas di panggil saya sabar menunggu tapi pas sudah 3 nama masuk tapi anak saya blom di panggil juga sampai jam 7 malem mungkin habis ini tapi ternyata gak di panggil juga trus saya tanya lagi eh malah di bentak-bentak.
Apa karna saya pakai bpjs trus saya di perlakukan seperti in apa saya dari kalangan org gak punya sampai di bentak2
Dan mau ngerampas hp buat hapus vidio, anak gak di periksain malah di suruh pulang."
Baca juga: Sah, Iuran BPJS Kesehatan Naik 100 Persen Mulai 1 Januari 2020
Konfirmasi Kompas.com
Mengonfirmasi hal itu, Kompas.com menghubungi Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Soewandhie Drg Rince Pangalila.
Ia mengatakan, unggahan yang menyebutkan bahwa ada pasien BPJS yang dipersulit saat berobat tersebut adalah tidak benar.
Rince mengungkapkan, pasien tersebut hendak memeriksakan anaknya pada Rabu (4/3/2020) pukul 14.40 WIB dengan menggunakan layanan IGD.
"Anaknya begitu masuk IGD, satu menit setelahnya langsung diperiksa dokter. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kondisi kegawatdaruratan," kata Rince saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/3/2020).
Menurut Rince, pasien tersebut hanya mengalami sakit batuk dan pilek saja.
Karena tidak ditemukan kondisi kegawatdaruratan, lanjutnya, pasien diminta untuk menunggu di luar sembari diminta untuk mendaftar.
Lebih lanjut, pada saat bersamaan ada tujuh pasien yang didapati dalam kondisi gawat darurat dan harus segera ditangani.
"Tentu saja petugas lebih memprioritaskan tujuh pasien yang dalam keadaan gawat darurat tersebut," papar dia.
Baca juga: Viral Trailler Film PADAR, Dirender 20 Komputer, 3 Minggu Nonstop
Ditegur petugas
Pada saat disuruh menunggu oleh petugas keamanan, pasien justru marah-marah dengan memvideo.
Rince menjelaskan, karena pasien melakukan perekaman video tersebut, akhirnya petugas keamanan menegur karena hal itu tidak diperbolehkan.
"Pasien atau keluarga pasien dilarang untuk mengambil foto atau video di area rumah sakit tanpa seizin petugas, karena itu melanggar UU praktik kedokteran," terang Rince.
Sementara itu, pasien juga sempat dipanggil sebanyak lima kali, tetapi kemungkinan pasien sudah meninggalkan rumah sakit.
"Kita juga sudah mendatangi tiga alamat rumah pasien tersebut guna menjelaskan bagaimana pelayanan di IGD," jelasnya lagi.
Namun sejauh ini pihaknya masih belum berhasil menemui pasien yang memviralkan video tersebut.
Pihaknya mengimbau kepada pengunggah sekaligus pasien, untuk segera menghapus postingannya tersebut karena dapat dikenakan sanksi seusai UU.
Menurutnya tidak ada cerita rumah sakit mempersulit pasien.
"Jadi kalo pelayanan di IGD itu seusai namanya kan, melayani pasien yang gawat darurat yang memang keadaan kritis atau emergency," tutupnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pemilik akun Facebook Ikas Choirul Iklani saat dihubungi Kompas.com, juga masih belum merespons.
Baca juga: Viral Video Polisi Antarkan Ibu dan Bayinya ke Rumah Sakit Saat Kericuhan di Sleman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.