Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Papua, Tak Berpotensi Tsunami

Baca di App
Lihat Foto
HENDRIK YANTO HALAWA
Peta zona aktif adalah laporan aktivitas gempa bulanan, dimana BMKG melakukan tugasnya melakukan monitoring gempa di wilayah Indonesia dan bukan prediksi gempa sehingga masyarakat tidak perlu takut dan khawatir.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 5,2 kemudian dimutakhirkan menjadi 4,9 magnitudo mengguncang Yahukimo, Sabtu (7/3/2020) pukul 11.37 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.95 LS dan 139.42 BT.

"Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 46 km arah tenggara Kota Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana kepada Kompas.com, Sabtu (7/3/2020) siang.

Taufan menambahkan, gempa berkedalaman 47 km ini tidak berpotensi tsunami.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Gempa Selalu Diikuti Gempa Susulan? Ini Penjelasan BMKG

Sementara itu, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip)," ujar dia.

Guncangan gempa dirasakan di daerah Wamena II-III MMI.

Getaran terasa nyata di dalam rumah seakan-akan adanya truk melintas

Meski begitu, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini. 

"Hingga hari Sabtu, 07 Maret 2020 pukul 12.20 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," tutur Taufan.

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Jika terdapat bangunan retak atau rusak akibat gempa, sebaiknya dihindari.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," kata Taufan menambahkan.

Baca juga: BMKG: Gempa Bumi Tektonik Guncang Indonesia 779 Kali Selama Februari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi