KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengumumkan, ada 21 orang di atas Kapal Pesiar Grand Princess yang positif terinfeksi virus corona.
Hal itu diumumkan Pence pada Jumat (6/3/2020).
Angka ini membuat jumlah kasus positif corona di wilayah bagian barat Amerika itu meningkat secara signifikan.
Melansir The New York Times, 19 di antara 21 orang yang terinfeksi merupakan awak dari kapal yang baru saja kembali dari perjalanannya ke Hawaii, sementara 2 lainnya adalah penumpang.
Kapal yang membawa lebih dari 3.500 orang ini sekarang disandarkan di sebuah pelabuhan non-komersial yang ada di San Francisco.
Baca juga: Update Virus Corona 7 Maret: Lebih dari 100.000 Orang Terinfeksi, 54,9 Persen Sembuh
Dalam keterangannya, Pence menyebutkan, Pemerintah AS akan mengetes semua penumpang maupun awak yang ada di kapal itu untuk memastikan apakah turut terinfeksi virus atau tidak.
"Kami akan menguji semua orang yang ada di kapal. Kami juga akan melakukan karantina apabila dibutuhkan," kata Pence.
Sebagian besar dari mereka merupakan warga California dan saat ini masih mengamankan diri mereka di kabin kapal, semenjak perintah isolasi dikeluarkan.
Jika mengacu pada jadwal, melansir pemberitaan CNN, Sabtu (7/3/2020), kapal ini sesungguhnya akan diberangkatkan dari San Francisco menuju Hawaii dengan lama perjalanan mencapai 2 minggu.
Namun, rencana pemberhentian di Meksiko dibatalkan dan dialihkan kembali ke San Francisco pada Rabu (4/3/2020) setelah mengetahui adanya kabar penumpang sebelumnya yang meninggal aibat virus corona.
Baca juga: [POPULER TREN] Peringatan WHO soal Corona | Cara Cek Hasil SKD | Situasi Kabah
Penumpang itu adalah seorang laki-laki (71) diketahui meninggal seusai menaiki Kapal Grand Princess ini dengan rute San Francisco-Meksiko akhir bulan kemarin.
Kematiannya menjadi yang pertama di luar Washington akibat covid-19.
Penumpang lainnya juga teridentifikasi positif virus corona dan tengah menjalani pengobatan di California.
Para penumpang menunggu informasi lanjutan apakah benar virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China ini benar telah menyebar di kapal yang mereka tumpangi.
Hingga pada Jumat malam, mereka mendapatkan informasi akan dibawa ke satu lokasi yang tidak mereka ketahui, untuk dilakukan uji kesehatan.
"Kami berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dan negara bagian California, benar-benar setiap waktu untuk menemukan lokasi yang tepat untuk dilakukan pengujian dan mungkin karantina," jelas Pence.
Baca juga: Update Virus Corona: Malaysia Konfirmasi 84 Kasus, Indonesia 4 dan Singapura 130
Koordinator yang khusus menangani virus corona dari White House, dr. Deborah L. Birx mengatakan, banyak penumpang kapal pesiar itu ada di rentang usia 60-80 tahunan, sehingga lebih rentan terhadap serangan virus.
Kapal Grand Princess dimiliki oleh perusahaan Princess Cruises.
Perusahaan ini juga pemilik kapal Diamond Princess yang sebelumnya tertahan di Yokohama, Jepang akibat alasan yang sama, ditemukan infeksi virus corona.
Di dalam kapal yang akhirnya dikarantina selama 14 hari di Pelabuhan Yokohama, Jepang, akhirnya ditemukan 700-an kasus infeksi di antara sekitar 3.700 penumpang yang ada di sana.
Secara terpisah, otoritas kesehatan San Mateo, Silicon Valley, dr. Scott Morrow menyebut kemungkinan virus telah menyebar di masyarakat selama berminggu-minggu dan berpotensi berubah menjadi sebuah pandemi yang parah.
Morrow mengatakan penting bagi masyarakat untuk mulai mempersiapkan diri dan mencegah penularan lebih lanjut dengan membatasi diri.
Misalnya, dengan tidak melakukan jabat tangan, mempersiapkan obat-obatan, dan membatalkan pertemuan jika memang tidak begitu penting.
Baca juga: Update Info Corona Indonesia Bisa Diakses di WhatsApp, Ini Infonya!
Status darurat di California
Beberapa hari sebelumnya, Rabu (4/3/2020), Gubernur California, Gavin Newsom mengumumkan status darurat untuk kasus virus corona.
Dikutip dari laman resmi pemerintahan California, status ini efektif diberlakukan setelah terjadi kasus kematian pertama yang tidak lain adalah pria (71) yang pernah menumpangi Kapal Pesiar Grand Princess.
"California mengerahkan tiap tingkat pemerintahan untuk membantu mengidentfikasi kasus dan memperlambat penyebaran virus corona ini. Status darurat ini akan membantu negara mempersiapkan lebih lanjut masyarakat dan sistem perawatan kesehatan kita jika saja penyebaran semakin meluas," kata Newsom.
Gubernur pun telah membagikan masker N95 pada masyarakat untuk mengatasi kekurangan stok masker di lapangan.
Ia pun menyatakan pemerintah bersama Pusat Pengendaliah dan Pencegahan Penyakit telah mempersiapkan fasilitas untuk uji ribuan spesimen untuk mempercepat pengujian jika situasi semakin parah.
Baca juga: Hossein Sheikholeslam, Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Meninggal karena Virus Corona