Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pasien Sembuh Virus di China Meninggal Usai Pulang dari Rumah Sakit

Baca di App
Lihat Foto
AFP/STR/CHINA OUT
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Seorang pasien di Wuhan, China, bernama Li Liang, pria berusia 36 tahun meninggal karena mengalami gagal pernafasan.

Pasien tersebut meninggal usai dipulangkan dari rumah sakit darurat yang digunakan untuk menampung pasien wabah covid-19 menurut sebuah laporan dari portal berita yang berbasis di Shanghai, The Paper sebagaimana dilansir dari SCMP.

Akan tetapi, laporan tersebut kemudian dihapus.

Pemberitaan SCMP (06/03/2020) mengatakan, istri Li Liang, Wang Mei menelepon kantor pemerintahan setempat setiap hari untuk meminta penjelasan atas meninggalnya sang suami.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wang Mei mengatakan, suaminya telah dirawat di rumah sakit darurat pada 12 Februari.

Menurutnya suaminya hanya memiliki suhu rendah saat dirawat di rumah sakit dengan sedikit batuk.

Baca juga: Tersebar di 93 Negara, Berikut 5 Negara dengan Kenaikan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi

“Di rumah sakit, dia minum obat herbal (tradisional Cina) dua kali sehari. Kemudian dia bahkan menjadi sukarelawan di rumah sakit, memindahkan persediaan,” ujar istrinya.

Saat dirawat Li sempat melakukan tes swab yang menunjukkan hasil negatif.

Akan tetapi, dari tes CAT yang dilakukan, hasilnya mengindikasikan paru-paru Li rusak sebelum dirinya dinyatakan pulih.

Tiga hari setelah pemindaian CAT, Li dipulangkan ke pusat karantina sementara di Hotel Vienna sejalan dengan pedoman diagnostik untuk pasien yang pulang dari karantina rumah sakit.

Mei mengatakan suaminya merasa tidak enak badan selama dua hari usai meninggalkan rumah sakit dengan keluhan mulut kering dan perut kembung.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan

Meninggal pada 2 Maret 2020

Pada 2 Maret, Li mengatakan dirinya merasa sakit dan dikirim ke rumah sakit di mana pada sore harinya dia dinyatakan meninggal.

Sertifikat kematian yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan penyebab kematiannya adalah Covid-19 dan menyebutkan terjadinya penyumbatan serta kegagalan nafas sebagai gejala yang dapat menyebabkan kematiannya.

Menurut Jiemian News, sebagaimana dilansir dari SCMP, kematian Li mendorong sejumlah rumah sakit darurat kota menunda rencana kepulangan pasien sembari menunggu tes darah baru.

Rumah Sakit Fangcang yang merupakan salah satu fasilitas darurat Wuhan telah mengeluarkan pemberitahuan darurat pada Rabu (4/3/2020) yang menyebut ada banyak pasien yang pulang tapi kemudian kembali setelah jatuh sakit lagi.

Rumah sakit juga disebutkan akan memulai tes antibodi pada semua pasien sebelum mereka pulang pada Kamis (5/3/2020) guna memastikan mereka telah sepenuhnya pulih.

 Baca juga: 49 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia Akibat Virus Corona, 72 Persen Laki-laki

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi