Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

46 Penghuni Apartemen di Korea Selatan Terinfeksi Virus Corona, Berkaitan dengan Gereja Shincheonji

Baca di App
Lihat Foto
Instagram: @safetravel.kemlu
Imbauan Kemenlu RI untuk WNI di Korea Selatan
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Sebanyak 46 penghuni apartemen di Daegu, kota yang menjadi pusat wabah virus corona di Korea Selatan, dipastikan telah terjangkit virus itu.

Semua 46 pasien yang dikonfirmasi dari blok apartemen adalah pengikut sekte agama dan dirawat di rumah sakit atau pusat perawatan masyarakat untuk dikarantina, menurut Pemerintah Metropolitan Daegu.

Melansir Korea Herald, (8/3/2020), pihak berwenang Daegu menghadapi kritik atas kegagalan mereka mendeteksi tanda-tanda awal hubungan penyebaran virus corona dengan kompleks apartemen.

Di apartemen tersebut 94 dari 140 penduduknya adalah pengikut Gereja Shincheonji Yesus, kelompok yang menyumbang 64 persen dari total infeksi virus corona di negara itu.  

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 19 Februari, salah satu penghuni apartemen dikonfirmasi positif virus corona dan lebih banyak kasus dikonfirmasi di apartemen tersebut baru-baru ini.

Baca juga: Taiwan Berhasil Tekan Penyebaran Virus Corona, Bagaimana Caranya?

 

Pada Rabu (4/3/2020), Otoritas Kesehatan Daegu membuka studi epidemiologi pada penduduk di apartemen. 

Hasilnya, dari 140 penduduk, 80 orang dinyatakan negatif dan 14 orang menunggu hasilnya pada Minggu (8/3/2020) sore, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Pasien yang dikonfirmasi positif virus corona diinstruksikan untuk mengisolasi diri atau dirawat di rumah sakit atau pusat karantina masyarakat, menurut pemerintah Kota Daegu.

Pada Sabtu (8/3/2020), kompleks apartemen telah diisolasi. 

Baca juga: Update WNI Terinfeksi Virus Corona: 12 WNI Terkena Covid-19, 7 Berhasil Sembuh

Apartemen untuk pekerja belum menikah

Korea Selatan sejauh ini melaporkan 7.313 kasus hingga Minggu (8/3/2020) sore, dengan 9 dari 10 di antaranya di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara.

Blok apartemen, yang terdiri dari dua bangunan lima lantai, dijalankan oleh pemerintah kota untuk wanita pekerja yang belum menikah yang berusia di bawah 35 tahun.

Infeksi massal adalah yang terbaru dari serangkaian wabah kluster di rumah sakit, panti jompo dan fasilitas kesejahteraan sosial lainnya di Korea, yang bersama-sama menyumbang lebih dari 79 persen dari semua infeksi di sini.

“Banyak penghuni apartemen itu ternyata pengikut Shincheonji yang relatif muda. (Apartemen) telah ditempatkan di bawah isolasi pada kemungkinan bahwa kasus tambahan dapat terjadi, "kata pejabat KCDC Kwon Jun-wook pada briefing, Sabtu (7/3/2020). 

Baca juga: Menyebar Hampir di Seluruh Negara Anggota, Bagaimana Cara Eropa Menghadapi Wabah Corona?

Penyebaran virus corona melalui zumba

Virus corona di Korea Selatan menyebar melalui beberapa rute seperti kelompok gereja maupun zumba.

Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat Korea Selatan yang telah melacak rute penularan virus corona di berbagai kota.

Melansir Korea Herald (7/3/2020), pihaknya menemukan hubungan potensial dalam beberapa kasus penularan virus corona di berbagai kota yakni melalui senam kebugaran zumba.

Pada Jumat (6/3/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyatakan sekitar 90 persen dari total 92 kasus di Cheonan dan Asan, Provinsi Chungcheong Selatan, dihubungkan oleh zumba.

Para pasien adalah instruktur, praktisi, anggota keluarga mereka atau kontak dekat.

Baca juga: All England Pertahankan Tradisi Jabat Tangan di Tengah Maraknya Virus Corona

"Masih terlalu dini untuk mengonfirmasi, tetapi sebuah lokakarya instruktur Zumba yang diadakan bulan lalu mungkin berada di belakang semua kasus itu," kata seorang pejabat Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC).

Menurut pejabat tersebut, lokakarya tersebut diadakan di Cheonan pada 15 Januari.

Acara itu dihadiri oleh 29 instruktur zumba dari seluruh negeri, termasuk tiga dari Daegu, pusat penyebaran wabah virus corona COVID-19 di Korea Selatan.

Sejauh ini, enam peserta, tiga di Cheonan, dua di Asan dan satu di Sejong telah dinyatakan positif dan 11 lainnya dinyatakan negatif.

Hasil tes untuk sisanya tidak tersedia pada waktu penyampaian ke media.

Kasus terkait zumba pertama kali dilaporkan di Cheonan pada 25 Januari, 10 hari setelah penyelenggaraan lokakarya.

Baca juga: Kasus Corona 105.024 di Seluruh Dunia, Catat Ini Sebelum Bepergian

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi