Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Lakukan Analisis tentang Virus Corona pada Bayi, Ibu Hamil dan Pasien Usai Karantina

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Para ahli medis bergegas untuk menganalisis kasus baru yang dikonfirmasi dari virus corona yang melibatkan bayi baru lahir, wanita hamil dan mereka yang dites positif setelah selesai dikarantina.

Melansir Korea Herald (9/3/2020), sejauh ini, delapan wanita hamil telah ditempatkan di ruang isolasi setelah tertular COVID-19 di Daegu dan Busan.

Pada Jumat (7/3/2020), satu wanita hamil melahirkan di Daegu, menandai kelahiran pertama di negara tersebut.

Bayi itu dinyatakan negatif virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun ada jaminan dari otoritas kesehatan bahwa penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan tidak mungkin, tetapi wanita hamil takut terdapat dampak negatif pada bayi mereka akibat virus corona.

Baca juga: 5 Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di Indonesia, di Mana Saja?

Virus corona di wanita hamil

Wanita hamil yang terinfeksi diklasifikasikan sebagai kelompok berisiko tinggi lantaran mereka rentan terhadap infeksi virus karena berkurangnya fungsi kekebalan tubuh.

Demam, khususnya, dapat memiliki efek negatif pada pembentukan tabung saraf janin yang sedang berkembang.

Obat demam yang digunakan untuk mengendalikan gejala Covid-19 dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan.

"Para ahli di negara-negara luar melihat bahwa ada kemungkinan tipis penularan Covid-19 dengan darah," Kwon Joon-wook, direktur National Institute of Health, mengatakan pada briefing Sabtu.

Baca juga: 75 Kasus Virus Corona di Australia, Satu Pasien Pendatang dari Jakarta

Bayi tertular virus corona

Pada Minggu (8/3/2020), seorang bayi berusia 4 minggu dipastikan telah tertular virus tersebut, dan menjadi pasien COVID-19 termuda di China.

Setelah ayah bayi itu dinyatakan positif pada Jumat (6/3/2020), istri dan putrinya, yang tinggal di Dongdaemun-gu di Seoul, ditemukan terinfeksi.

Orang tua istri, yang tinggal di Seongbuk-gu di Seoul, juga didiagnosis terinfeksi virus corona.

Sebelumnya, pasien termuda di negara itu adalah berusia 45 hari yang dites positif virus corona di Provinsi Gyeongsang Utara pada 1 Februari.

Pasien kembali terinfeksi virus corona

Kasus pasien kembali positif virus corona setelah menjalani isolasi telah menimbulkan pertanyaan tentang lamanya masa inkubasi virus, yang umumnya diyakini tidak lebih dari dua minggu.

Baca juga: Arab Saudi Konfirmasi 4 Kasus Baru Virus Corona, Ini Wilayah yang Dikunci

Pada Sabtu (9/3/2020), seorang lelaki berusia 22 tahun dinyatakan positif setelah kemungkinan tertular virus dari pasien Covid-19.

Dia telah menghadiri kebaktian di Gereja Yesus Shincheonji yang kontroversial.

Pada 2 Februari, pria tersebut sudah dibebaskan dari karantina rumah 2 setelah tidak menunjukkan gejala.

Dia telah mengambil bagian dalam kelas pelajaran Alkitab Shincheonji yang dihadiri oleh pria berusia 30 tahun di pusat kasus pertama di Gwangju.

Kasus serupa terjadi di Ansan, Provinsi Gyeonggi, di mana seorang pengikut Shincheonji yang berusia 25 tahun dinyatakan positif pada hari Minggu meskipun ia menyelesaikan masa karantina dua minggu seminggu yang lalu.

"Ada beberapa kasus pada orang muda yang tidak menunjukkan gejala bahkan jika mereka terinfeksi virus," kata seorang pejabat kota.

Baca juga: Fakta Terbaru soal Virus Corona dan Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi