Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak Jadi 19 Kasus Positif, Bagaimana Cara Tes Virus Corona di Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas keamanan melintas didepan ruang tunggu pasien IGD di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020). Pemerintah resmi mengumumkan bertambahnya pasien yang dikonfirmasi positif tertular virus corona pada hari minggu, total ada 6 pasien kasus Covid-19.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 19 kasus pada Senin (9/3/2020).

Lonjakan tersebut terjadi setelah 13 kasus baru diumumkan hari ini, Senin (9/3/2020).

Kasus pertama virus corona Indonesia diumumkan seminggu lalu, Senin (2/3/2020).

Dilansir dari laman covid19ID, sejauh ini 53 persen adalah laki-laki dan sisanya perempuan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus corona baru atau Covid-19 dimulai di Wuhan, China pada akhir Desember lalu. Setelah itu menyebar ke seluruh dunia.

Hingga saat ini sudah ada 111.354 kasus positif infeksi di seluruh dunia. Sebanyak 3.892 pasien meninggal, namun 62.375 pasien dapat sembuh. 

Kemudian, bagaimana Indonesia dalam melakukan tes pengujian kasus virus corona tersebut?

Dilakukan sehari

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed menyatakan pemeriksaan sampel tes uji virus corona membutuhkan waktu sehari. 

Sejak sampel diterima, uji tes hanya memerlukan waktu sehari dan kemudian langsung dapat diketahui hasilnya.

"Satu hari atau 1x24 jam sejak sampel diterima di Litbang," kata dr. Vivi.

Prosedur pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan.

Adapun alat dan kemampuan di lab Balitbangkes Kemenes disebutkan sudah terstandar World Health Organization (WHO).

Baca juga: Daftar 19 Pasien Positif Virus Corona di Indonesia

Alur pemeriksaan

Bagaimana alur pemeriksaan di lab Litbangkes?

Prosedur pemeriksaan spesimen di Lab Badan Litbangkes mulai dari Penerimaan Spesimen, Pemeriksaan Spesimen, dan Pelaporan.

Sebelumnya spesimen diambil dari rumah pasien di rumah sakit rujukan.

Kemudian spesimen dikirim ke Lab Badan Litbangkes. Spesimen yang diterima tidak hanya 1 spesimen, tapi minimal 3 spesimen dari 1 pasien.

Pemeriksaan spesimen

Di tahap ini, spesimen yang diterima diekstraksi untuk diambil RNA-nya atau asam ribonukleat.

Dilansir Britannica, RNA adalah senyawa kompleks dengan berat molekul tinggi yang berfungsi dalam sintesis protein seluler dan menggantikan DNA (asam deoksiribonukleat) sebagai pembawa kode genetik pada beberapa virus.

Setelah mendapatkan RNA, spesimen kemudian dicampurkan dengan Reagen untuk pemeriksaan dengan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (PCR).

PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada tidaknya virus/DNA virus dan untuk mengetahui genotipe virus.

Genotipe virus bisa diketahui dengan melakukan sekuensing DNA.

Setelah itu dimasukkan ke mesin yang gunanya untuk memperbanyak RNA supaya bisa dibaca oleh alat spektrofotometer.

Baca juga: Ditolak Malaysia dan Thailand karena Khawatir Corona, Kapal Costa Fortuna Akan Berlabuh di Singapura

Hasil tes

Setelah dilakukan serangkaian tahapan tersebut, hasilnya akan muncul berupa tanda positif dan negatif virus corona.

Positive control digambarkan dengan kurva sigmoid, sedangkan negative control tidak terbentuk kurva (hanya datar).

Itu adalah satu quality assurance untuk memastikan apakah yang diperiksa benar corona atau tidak.

Untuk mengerjakan pemeriksaan spesimen banyak hal yang harus dipenuhi sebelum menyatakan sampel yang diperiksa positif atau negatif.

Jadi apabila positif corona, sampel tersebut akan menyerupai dengan positive control-nya. Setelah itu memasuki tahap pelaporan. Kasus positif dilaporkan setelah semua alur dilalui.

Kepala Bidang Humas Kementerian Kesehatan Busroni menjelaskan cara tes virus corona di Indonesia yang dilakukan saat ini masih sama seperti saat belum ada kasus positif virus corona di Indonesia.

"Ya benar, masih sama," ujarnya pada Kompas.com (9/3/2020).

Baca juga: Mengenal Alat Tes Virus Corona dari Singapura dan Jepang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi