Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wanita Hamil di China Takut Melahirkan, Ini Alasannya...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hamil
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Banyak wanita hamil di China memilih untuk melahirkan sendiri dan beralih ke rumah sakit swasta untuk menghindari risiko infeksi virus corona.

Seperti yang dilakukan seorang ibu bernama Xie. Ia mengatakan terpaksa melahirkan bayi perempuannya di Wuhan awal bulan ini tanpa ditemani keluarganya.

Menurutnya, tak seorang pun keluarganya yang diizinkan datang bersamanya ke rumah sakit.

Xie juga mengaku telah melewatkan pemeriksaan pra-kelahiran dan memilih tak pergi ke rumah sakit karena takut terinfeksi virus corona di rumah sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketika saya sampai di sana, hanya ada satu bangsal yang tersisa. Selama berada di rumah sakit, saya mengenakan masker dan sarung tangan setiap saat serta sering mencuci tangan. Saya pun jarang meninggalkan bangsal," kata Xie, seperti dilansir dari AFP.

Sekitar 56 juta orang di Provinsi Hubei telah dikarantina sejak Januari 2020 lalu.

Video-video yang dikeluarkan oleh media pemerintah menunjukkan para sukarelawan mengantar wanita hamil ke rumah sakit.

Baca juga: Ditolak Malaysia dan Thailand karena Khawatir Corona, Kapal Costa Fortuna Akan Berlabuh di Singapura

Rumah sakit swasta

Namun, pemandangan serupa tak pernah dijumpai oleh Xu Tingting, seorang wanita dari Huanggang.

Xu mengaku kesulitan menemukan kendaraan untuk pergi ke rumah sakit saat akan melahirkan.

"Saya mengalami kontraksi setiap 10 menit dan meminta orang tua untuk membawa saya ke rumah sakit. Butuh waktu hampir dua jam untuk menemukan mobil. Saya merasa panik dan berpikir harus melahirkan di rumah tanpa bantuan," kata Xu.

"Suami saya ada di kota lain dan tidak diizinkan memasuki kota. Beruntung pemilik toko kelontong di kompleks kami setuju untuk membawaku dengan mobil van pengirimannya," sambungnya.

Xie dan Xu juga mengaku gugup untuk melakukan vaksinasi pada bayi mereka yang baru lahir.

"Saya masih belum tahu apa yang harus saya lakukan. Masih ada 20 hari tersisa untuk bayi saya mendapatkan vaksinasi. Saya harap saat itu situasinya sudah terkendali," kata Xie.

Dengan 80.000 lebih jumlah infeksi di China, ketakutan untuk melahirkan tak hanya dirasakan oleh wanita di Hubei.

Angelika Fu, seorang wanita di Beijing yang rencananya akan melahirkan sekitar dua minggu ke depan, telah memilih rumah sakit swasta meski harus mengeluarkan biaya 10 kali lipat lebih tinggi.

"Kami memilih rumah sakit swasta, meskipun lebih mahal, karena kami ingin menghindari keramaian dan merasa aman," kata Fu.

"Saya pikir situasinya semakin baik dan lebih baik dan risiko terinfeksi di rumah sakit jauh lebih rendah dari sebulan yang lalu. Setidaknya, itulah yang ingin saya percayai," sambungnya.

Baca juga: Arab Saudi Konfirmasi 4 Kasus Baru Virus Corona, Ini Wilayah yang Dikunci

Memengaruhi mental 

Penyedia layanan kesehatan mental juga melihat adanya peningkatan dalam jumlah panggilan dari ibu-ibu yang gelisah.

Seorang relawan di Beijing International Christian Fellowship mengatakan, salama sebulan terakhir banyak wanita hamil yang memanggilnya karena stres dan cemas.

"Selama sebulan terakhir, lusinan wanita hamil dan ibu baru memanggil kami dengan masalah yang berkaitan dengan stres atau kecemasan," kata relawan tersebut kepada AFP.

"Ketidakpastian dan gangguan pada kehidupan normal yang diciptakan oleh epidemi membebani banyak orang, selain baby blues yang biasa," tambahnya.

Hingga saat ini, China telah melaporkan lebih dari 80.000 kasus virus corona dan terus menunjukkan penurunan tren infeksi.

Sementara itu, lebih dari 50 ribu pasien virus Corona telah dinyatakan sembuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi