Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru, Berapa Lama Virus Corona Dapat Bertahan di Udara?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus Corona
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 dapat bertahan di udara selama setidaknya 30 menit.

Virus ini juga dapat melakukan perjalanan hingga 4,5 meter, dua kali lebih jauh dari "jarak aman" yang disebutkan oleh otoritas kesehatan di dunia.

Kesimpulan ini merupakan hasil dari penelitan sebuah tim ahli epidemi pemerintah China.

Peneliti juga menemukan bahwa virus dapat bertahan beberapa hari dipermukaan sesuatu di mana tetesan pernapasan jatuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi ini meningkatkan risiko penularan jika orang-orang yang tidak terkena virus menyentuh permukaan ini dan kemudian menggosok mukanya.

Melansir South China Morning Post (SCMP), lama waktu virus bertahan di suatu permukaan bergantung pada faktor seperti suhu dan jenis permukaan. Misalnya, pada suhu sekitar 37 derajat celsius, virus dapat bertahan dua hingga tiga hari pada bahan kaca, kain, logam, plastik, atau kertas.

Penemuan ini bertentangan dengan nasihat dari otoritas kesehatan di dunia yang menyarankan orang untuk berjarak aman, yaitu satu hingga dua meter.

Baca juga: Virus Corona, Pemerintah Arab Saudi Sterilkan Area Kabah 7 Kali Sehari

Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada kasus wabah pada 22 Januari lalu selama puncak musim perjalanan libur tahun baru Imlek. Seorang penumpang, yaitu "A", menaiki sebuah bis jarak jauh yang telah dipesan penuh.

"A" sendiri duduk di baris kedua dari belakang. Penumpang ini telah merasa sakit. Akan tetapi, saat itu, belum ada pengumuman wabah coorna sebagai krisis nasional.

Jadi, "A" tidak menggunakan masker. Begitu pula dengan sebagian besar penumpang hingga supir dalam bus yang berisi 48 tempat duduk tersebut. 

"Dapat dikonfirmasi bahwa dalam lingkungan tertutup dengan pendingin ruangan, jarak penularan dari virus corona baru ini akan melebihi jarak aman yang diketahui," kata peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal Practical Preventive Medicine, Jumat (6/3/2020) lalu.

Penelitian tersebut juga menggarisbawahi risiko bahwa virus dapat tetap tinggal meskipun pembawa virus telah pergi dari bus.

Menurut para ilmuwan, virus corona dapat bertahan lebih dari lima hari pada feses manusia atau cairan tubuh.

Baca juga: Update Virus Corona 10 Maret: 113.582 Terinfeksi, 62.512 Sembuh

Virus menyebar ke penumpang lain

Ketua penelitian terbaru ini, Hu Shixiong, mengatakan bahwa cuplikan kamera keamanan menunjukkan pasien "A" tidak melakukan interaksi dengan penumpang lainnya.

Namun, saat bus berhenti di kota selanjutnya, virus telah berpindah dari pembawa virus ke tujuh penumpang lainnya.

Pasien yang terinfeksi tidak hanya orang-orang yang duduk relatif dekat dengan "A", tetapi juga beberapa korban yang duduk berjarak 6 baris dengannya, atau sekitar 4,5 meter.

Mereka semua dikonfirmasi positif, termasuk satu penumpang yang tidak menunjukkan gejala apapun.

Setelah para penumpang keluar, sekelompok orang lainnya menaiki bus sekitar 30 menit kemudian. Satu penumpang yang duduk di baris depan di sisi lain lorong bus pun terinfeksi. 

Saat penelitian selesai di pertengahan Februari lalu, peneliti menyimpulkan bahwa pasien "A" telah menginfeksi setidaknya 13 orang lainnya. 

Baca juga: 19 Kasus Positif Virus Corona di Indonesia, Berikut Daftar 103 Negara Terinfeksi Covid-19

Perlu peningkatan kebersihan 

Atas kejadian ini, para peneliti mengusulkan perbaikan sanitasi pada transportasi publik dan menyesuaikan pendingin untuk memaksimalkan volume ketersediaan air segar.

Mereka juga mengatakan bahwa bagian dalam transportasi publik harus dibersihkan dan diberi disinfektan satu atau dua kali sehari, terutama setelah penumpang tiba di terminal.

Namun, seorang dokter di Beijing yang ikut serta dalam diagnosa dan perawatan pasien Covid-19 mengatakan bahwa penelitian ini masih meninggalkan banyak pertanyaan.

Misalnya, penumpang yang duduk di sebelah pembawa virus tidak terinfeksi.

"Pengetahuan kita soal virus ini masih terbatas," katanya sebagaimana dikutip SCMP.

Baca juga: 10 Kasus Baru Virus Corona di Singapura: Satu WNI dan Satu Pernah ke Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi