Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

247 Pasien Sembuh, Apakah Korea Selatan Telah Lewati Puncak Virus Corona?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona Korea Selatan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neunghoo berharap negaranya telah melalui puncak wabah virus corona yang menginfeksi ribuan warganya.

"Dengan mempertimbangkan data, kami berharap bahwa kami telah melewati puncak virus corona," kata Park, dilansir dari CNN (10/3/2020).

Lebih dari 7.513 kasus virus corona dikonfirmasi di seluruh Korea Selatan dengan angka kematian 54 orang. Jumlah tersebut menjadi salah satu yang tertinggi di luar China.

Namun, dalam beberapa hari terakhir jumlah kasus infeksi virus corona di Negeri Ginseng tersebut telah mengalami penurunan. Selain itu, sebanyak 247 pasien virus corona di Korea Selatan telah dinyatakan sembuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Park meyakini bahwa apa yang dilakukan pemerintah Korea Selatan mampu memerangi penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, China itu.

Baca juga: 46 Penghuni Apartemen di Korea Selatan Terinfeksi Virus Corona, Berkaitan dengan Gereja Shincheonji

Deteksi awal

Park menyarankan pemerintah lain yang sedang berurusan dengan wabah itu untuk memfokuskan upaya pengujian awal dan kerjasama global.

Pemerintah Korea Selatan termasuk yang paling ambisius dalam hal memberikan pengujian gratis dan mudah kepada publik.

Bahkan, mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan sekitar 15 ribu tes diagnostik per hari. Hingga saat ini, Korea Selatan telah melakukan tes gratis secara nasional sebanyak 196.000 tes.

"Mendeteksi pasien pada tahap awal sangat penting dan pelajaran sederhana dari penanganan ini adalah virus corona sangat menular dan menyebar cepat di daerah yang luas," kata Park.

"Meningkatkan kemampuan pengujian sangat penting, karena dengan begitu Anda dapat mendeteksi seseorang yang terinfeksi virus dan menahan lajunya," sambungnya.

Pihak berwenang Korea Selatan juga mengatur fasilitas untuk pasien yang hanya menderita gejala ringan.

Baca juga: Korea Utara Kecam Drama Korea Selatan, Sebut Propaganda dan Menipu

Mayoritas di Daegu

Menurut Park, hanya sekitar 10 persen pasien virus corona yang perlu dirawat di rumah sakit, sementara sisanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk melawan virus.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, sekitar tiga perempat dari kasus virus corona diidentifikasi di Kota Daegu dan 63 persen dari semua kasus terkait dengan kelompok agama Shincheonji.

Otoritas Korea Selatan percaya bahwa merebaknya virus corona di negara itu dimulai dari Shincheonji.

Park mengatakan, sebagian besar anggota kelompok itu setuju untuk menjalani tes, meski ada beberapa yang menolak.

"Itu sebabnya pejabat pemerintah meminta persetujuan mereka. Tentu saja seandainya kita bisa mengujinya lebih awal, akan lebih mudah bagi kita untuk menghadapinya," kata Park.

"Tanpa kelompok khusus ini, kami mungkin dapat menahan dan mengatasi perang melawan virus ini, tetapi kami bertemu dengan kelompok yang sangat khusus dan unik sehingga kami berusaha memblokir dan menahan infeksi ini sambil melindungi kebebasan warga," tambahnya.

Baca juga: Masih Negatif Covid-19, Korea Utara Minta Bantuan Tes Virus Corona ke Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi