Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia: Jadi Pandemi Global, 125.851 Terinfeksi, 67.003 Sembuh

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/FLAVIO LO SCALZO
Seorang polisi yang mengenakan masker melakukan pemeriksaan terhadap calon penumpang di stasiun kereia utama di Milan, Italia, pada 9 Maret 2020. Pemerintah Italia menerapkan karantina buntut virus corona yang merebak.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Sejak diumumkan pada akhir Desember 2019, virus corona SARS-CoV-2 masih terus meningkat dan menyebar ke ratusan negara.

Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU), jumlah kasus secara global adalah sebanyak 125.851 orang terinfeksi.

Adapun jumlah kematian sebanyak 4.615 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 67.003.

Saat ini, sudah lebih separuh dari seluruh negara yang ada di dunia yang mengonfirmasi adanya virus ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya, sudah ada  121 negara yang mengonfirmasi dari total 193 negara yang diakui PBB.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Ini Daftar 121 Negara dan Wilayah yang Konfirmasi Kasus Virus Corona

Adapun 5 negara dengan kasus terbesar adalah:

  1. China sebanyak 80.921 kasus, 3.046 kematian dan lebih dari 50.000 sembuh.
  2. Italia sebanyak 12.462 kasus, 827 meninggal, dan 1.045 sembuh.
  3. Iran sebanyak 9.000 kasus, 354 kematian, 2.959 sembuh.
  4. Korea Selatan sebanyak 7.755 kasus, 60 meninggal dan 288 sembuh.
  5. Perancis sebanyak 2.284 kasus, 48 kematian dan 12 sembuh

Berikut ini beberapa update seputar virus corona di berbagai belahan dunia per Kamis (12/3/2020) pagi:

WHO umumkan pandemi

WHO secara resmi telah mengumumkan bahwa penyebaran virus corona telah menjadi pandemi.

“Kami mengingatkan semua negara untuk mengambil langkah sigap dan siap. Kami telah menggaungkan peringatan dengan keras dan jelas,” ujar Direktur HO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (11/3/2020).

Pasca-penetapan ini, WHO meminta semua negara untuk melakukan beberapa hal berikut:

"Kami tak bisa mengatakan ini cukup keras atau cukup jelas. Semua negara mampu mengubah arah pandemi ini," kata Tedros.

Baca juga: [POPULER TREN] Viral Driver Ojol Nikahi Penumpang | Virus Corona Jadi Pandemi Global

Indonesia umumkan jumlah 34 kasus

Indonesia mengumumkan adanya tambahan kasus pada Rabu (12/03/2020). Kini, jumlah kasus positif di Indonesia adalah sebanyak 34 kasus.

Adapun 7 kasus terbaru merupakan kasus impor. Dua orang pasien yakni 06 dan pasien 14 telah dinyatakan sembuh.

Sementara, pasien 25 meninggal dunia sehari yang lalu.

Libur mendadak mahasiswa AS

Virus corona menciptakan kekacauan di universitas-universitas AS .

Universitas dan perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat mulai membatalkan pengajaran langsung dan pindah ke pengajaran online.

Mahasiswa Universitas Harvard hanya diberi waktu selama lima hari untuk berkemas, meninggalkan kampus, dan tak kembali sampai akhir semester.

Hal ini memancing kemarahan para siswa yang kebingungan karena harus mengatur ulang jadwal mereka.

Baca juga: Apa Itu Pandemi Global seperti yang Dinyatakan WHO pada Covid-19?

Italia tambah langkah-langkah baru terkait karantina

Perdana Menteri Italia Giusepe Conte menambahkan peraturan baru terkait karantina.

Conte mengatakan, negara ini menutup semua toko kecuali supermarket, toko makanan, dan apotek, serta perusahaan harus menutup semua departemen mereka yang tak penting untuk produksi.

Layanan seperti penata rambut dan salon kecantikan serta semua bar dan restoran juga ditutup.

Kantin perusahaan boleh buka asalkan membuat jarak setidaknya satu meter dengan pelanggan.

Trump siap gunakan kekuatan penuh

Trump mengatakan, Amerika Serikat akan menggunakan semua sumber daya pemerintah yang diperlukan dalm upaya pemberantasan virus.

"Saya sepenuhnya siap untuk menggunakan kekuatan penuh dari pemerintah federal untuk menghadapi tantangan kami saat ini terhadap virus corona!" ujar dia dalam sebuah unggahan di Twitter.

Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri terinfeksi virus corona

Aljazeera melaporkan, Wakil Presiden senior Iran dan dua anggota kabinet lain dilaporkan positif virus corona.

Laporan tersebut datang di tengah munculnya berbagai spekulasi terkait kesehatan sang wakil presiden yang tak terlihat di pertemuan para pejabat baru-baru ini.

Pejabat lain yang sakit adalah Ali Asghar Mounesan yang merupakan Menteri Budaya dan Pariwisata serta Reza Rahmani, Menteri Industri, Pertambangan, dan Bisnis.

Baca juga: Menyebar hingga 118 Negara, Virus Corona Ditetapkan WHO sebagai Pandemi Global

Guatemala larang masuk orang Eropa

Menteri Kesehatan Guatemala, Hugo Monroy mengatakan akan melarang masuknya warga Eropa dalam upaya mencegah virus corona.

Negara Amerika Tengah ini belum melaporkan adanya kasus Covid-19.

India menangguhkan semua visa turis

India menangguhkan semua visa sebagai upaya mencegah penyebaran lanjutan virus.

"Semua visa yang ada, kecuali diplomatik, resmi, organisasi PBB-internasional, pekerjaan, visa proyek, ditangguhkan hingga 15 April 2020," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan India.

Angka kematian baru

Beberapa negara melaporkan kematian pertamanya pada Rabu (11/03/2020). Selain Indonesia, Swedia juga melaporkan kasus kematian pertamanya akibat virus ini.

Negara lain yang melaporkan adalah Bulgaria, dan Belgia. 

Hubei longgarkan pembatasan

Provinsi Hubei, China, yang merupakan provinsi asal virus SARS Cov-2 telah melonggarkan pembatasannya.

Beberapa perusahaan sudah kembali beroperasi.

Bisnis yang menyediakan kebutuhan sehari-hari juga kembali beraktivitas, sementara rantai utama dalam rantai pasokan nasional atau global bisa dibuka dengan izin otoritas.

Meski demikian, larangan kepada siapa pun untuk meninggalkan provinsi tetap berlaku.

Baca juga: Virus Corona, Wabah Demam Berdarah, dan Analisis Para Ahli...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa Itu Coronavirus dan Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Aljazeera
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi