Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Corona, AS Keluarkan Larangan Perjalanan dari 26 Negara Eropa Per Jumat Esok

Baca di App
Lihat Foto
JOSHUA ROBERTS/REUTERS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjalan keluar dari Marine One, saat kembali ke Gedung Putih untuk berpidato di Conservative Political Action Conference, Sabtu (29/2/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan larangan penerbangan sementara dari 26 negara Uni Eropa untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona di negaranya.

Namun, ada satu negara Eropa yang tidak terdampak kebijakan pelarangan penerbangan ini, yakni Inggris.

Sebagaimana dikutip dari The Guardian (12/3/2020), selain pelancong dari Inggris, warga negara AS juga tidak akan dikenai peraturan ini.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumuman pelarangan perjalanan ini disampaikan Trump, Rabu (11/3/2020) malam di Oval Office, Gedung Putih sebagai respons terhadap keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global.

Ia menyebut aturan akan mulai efektif diterapkan Jumat (12/3/2020) tengah malam waktu Amerika dan akan berlaku sampai 30 hari ke depan.

Secara umum, aturan ini juga akan dikenakan pada siapapun masyarakat internasional yang berencana pergi ke AS, namun baru saja mengunjungi negara-negara Eropa dalam 14 hari terakhir.

Dalam pidatonya, Trump menyalahkan Uni Eropa yang menurutnya tidak cepat tanggap mengatasi virus baru yang akhirnya turut tersebar di Amerika melalui para pelancong yang datang.

"Kita telah membuat tindakan penyelamatan jiwa dengan aksi awal (menerapkan larangan perjalanan) pada China. Sekarang, kita harus melakukan hal yang sama terhadap Eropa," kata Trump.

Baca juga: Viral Driver Ojol Pakai Masker Gas karena Takut Terkena Virus Corona

Presiden ke-45 AS itu menyebut warganya sesungguhnya memiliki potensi yang sangat amat rendah untuk berisiko terkena virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Akan tetapi, bagi mereka warga negara yang berusia lanjut memang sebaiknya menghindari bepergian juga pertemuan yang membuatnya harus berada di antara sekumpulan besar orang-orang asing.

Tak lupa, dalam kesempatan itu Trump menegaskan apa yang tengah dihadapi dunia saat ini bukanlah krisis keuangan atau yang lainnya. Semua kesulitan ini hanya bersifat sementara dan akan segera teratasi dengan kerja bersama antar bangsa dunia.

Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), Chad Wolf menambahkan aturan yang disampaikan oleh Trump tidak akan dikenakan pada warga negara AS yang sah dan mereka yang merupakan keluarga dekatnya.

Baca juga: Diduga Khawatir Virus Corona, 27 Orang Tewas akibat Keracunan Alkohol di Iran

Dipertanyakan

Setelah mengumumkan aturan penutupan perjalanan dari Uni Eropa, Pemerintahan Trump kemudian mendapat banyak pertanyaan juga kritikan.

Kebijakan penanganan corona baru ini dipertanyakan apakah akan berjalan efektif.

Salah satu yang mempertanyakannya adalah seorang profesor politik internasional dari Tufts University, Daniel Drezner.

Drezner menyebut pembatasan perjalanan dari Eropa ini tidak akan signifikan dibandingkan dengan banyaknya kasus yang sudah terkonfirmasi di AS saat ini.

Selain itu, Partai Demokrat juga menyinggung Trump yang telah gagal mengatasi kekurangan  peralatan pengujian di banyak titik masuk pendatang, yang semestinya bisa menghambat masuknya virus ke AS.

"Kita menghadapi krisis kesehatan publik dan cara terbaik untuk tetap menjaga warga Amerika juga perekonomiannya aman dari virus tersebut adalah Presiden fokus menghadapi persebaran virus itu sendiri," ujar pimpinan Demokrat di Parlemen, Chuck Schumer dan Nancy Pelosi.

Baca juga: Iran, Amerika Serikat, dan Potensi Perang Dunia Ketiga...

Pengumuman mendadak yang membingungkan

Pengumuman pelarangan yang disampaikan oleh Trump memang terbilang mendadak. Ia menyampaikan larangan itu 2 hari sebelum akhirnya akan memberlakukannya.

Akibatnya, terjadi kebingungan calon penumpang yang akan bepergian ke Eropa.

Misalnya di San Francisco International Airport, sejumlah penumpang yang berencana terbang ke Eropa pada Rabu (11/3/2020) malam, kebingungan.

Apakah jika mereka berangkat ke Eropa, di kemudia hari masih bisa kembali ke negaranya atau tidak.

Misalnya Jennifer Tseeng (36) dan suaminya yang sudah merencanakan liburan ke Valencia, Spanyol untuk mendatangi festival Fallas.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Saudi Berlakukan Denda Rp 1,9 M bagi Siapa Pun yang Menyembunyikan Penyakit

Awalnya, festival dikabarkan dibatalkan karena adanya kekhawatiran terjadi penyebaran virus, kemudia sekarang muncul larangan perjalanan.

"Semuanya berubah dengan begitu cepat dan kamu tidak benar-benar tahu apa yang akan terjadi satu atau dua jam selanjutnya," sebut Tseeng.

Mereka pun mencoba menghubungi maskapai yang digunakan, tetapi layanan pelanggan yang mereka hubungi sangat sibuk.

Tseeng pun akhirnya pergi ke bandara untuk membatalkan tiketnya secara langsung. Namun, nahasnya setelah tiket berhasil dibatalkan, Tseng baru mengetahui ternyata larangan itu tidak berlaku bagi warga negara Amerika seperti ia dan suaminya.

Namun, semua telah terjadi. Dan mereka yakin, menangguhkan perjalanan adalah yang terbaik untuk mereka berdua.

"Suatu hari, situasi ini sepenuhnya akan berubah. Kita hanya tidak ingin berisiko tidak bisa kembali (ke Amerika)," pungkasnya.

Baca juga: 5 Liga Top Eropa yang Digelar Tanpa Penonton akibat Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi