Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Italia, Berikut Negara-negara yang Lakukan "Lockdown"

Baca di App
Lihat Foto
FLAVIO LO SCALZO/REUTERS
Warga memakai masker mengantre di supermarket pada hari kedua lockdown Italia. Gambar diambil di Pioltello, dekat Milan, Rabu (11/3/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Berdasarkan data Johns Hopkins University (JHU), virus corona kini telah menyebar ke 119 negara.

Total kasus infeksi yang telah dikonfirmasi per Jumat (13/3/2020) sebanyak 128.343 kasus dengan 4.720 kematian dan 68.324 pasien sembuh.

Belum ditemukannya obat dan metode penularan secara pasti, membuat kasus Covid-19 ini tak terbendung.

Salah satu upaya efektif yang bisa dilakukan untuk untuk menghentikan laju wabah virus corona slah satunya yakni dengan penguncian (lockdown).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Virus Corona di Belahan Dunia: 131.627 Kasus, 4.940 Meninggal, 68.529 Sembuh

Berikut daftar 4 negara yang telah melakukan penguncian:

Italia

Pada Senin (9/3/2020) malam, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan lockdown atau penguncian secara nasional untuk membatasi penyebaran virus.

"Tidak akan ada zona merah. Tapi akan ada Italia, seluruh zona terlindungi," kata Conte, dilansir dari Aljazeera.

Publik hanya diperbolehkan pergi ketika ada situasi kerja yang mendesak serta alasan kesehatan. Penangguhan juga berlaku bagi acara olahraga dan upacara seperti pemakaman dan pernikahan.

Orang-orang diminta untuk menjaga jarak sekitar satu meter dari satu sama lain. Museum, bioskop, dan teater semuanya ditutup.

Meski demikian, bandara tetap beroperasi dan penerbangan masih terus berlanjut. Syaratnya, publik harus mengisi dokumen yang menjelaskan alasan mereka melakukan perjalanan itu.

Bagi mereka yang berbohong, hukuman penjara hingga tiga bulan atau denda 206 euro atau sekitar 225 dollar AS, atau sekitar Rp 2,9 juta.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

Denmark

Denmark menjadi negara kedua di Eropa setelah Italia yang menerapkan penguncian diri usai lonjakan kasus virus corona di negara itu.

Pemerintah akan menutup sekolah, universitas, dan fasilitas-fasilitas Day Care dalam beberapa hari ke depan. Bahkan, para pekerja di sektor publik yang tidak penting akan dikirim pulang mulai Jumat (13/3/2020).

Perdana Menteri Denmar Mette Frederiksen menyebut situasi yang dialami negaranya sebagai situasi luar biasa.

"Dalam keadaan normal, pemerintah tidak akan mengeluarkan langkah-langkah yang jauh seperti itu tanpa memiliki solusi yang siap untuk banyak orang Denmark. Tetapi kita berada dalam situasi yang luar biasa," kata Frederikseon, dilansir dari Metro.

"Kita perlu membatasi aktivitas dalam masyarakat sebanyak mungkin, tanpa membiarkan masyarakat kita berhenti," sambungnya.

Baca juga: Iran Klaim Temukan Obat Virus Corona, Mampu Turunkan Gejala dalam 48 Jam

Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis (12/3/2020) mengumumkan penguncian ibu kota Manila untuk menjinakkan virus corona.

Duterte juga menyetujui resolusi yang memungkinkan sejumlah langkah pemerintah, termasuk larangan pertemuan massal, penutupan institusi pendidikan selama satu bulan dan karantina masyarakat.

Ia bahkan mengancam akan memenjarakan pejabat lokal yang menentang perintah pemerintah pusat.

Di antara langkah pemerintah adalah melarang orang asing dari negara-negara dengan transmisi domestik untuk memasuki Filipina.

"Tak ada perebutan kekuasaan di sini. Ini masalah mempertahankan dan melindungi Anda dari Covid-19," kata Duterte, dilansir dari Reuters (12/3/2020).

Baca juga: Mengenal Hand Sanitizer LIPI, Berkadar Alkohol 65 Persen dan Dibuat Terbatas

Irlandia

Pemerintah Irlandia akan menutup semua institusi pendidikan dan kantor publik sebagai tanggapan atas pandemi global virus corona.

Penguncian nasional akan dimulai pada Kamis (12/3) jam 6 malam sampai 29 Maret mendatang.

Transportasi umum akan terus beroperasi dan toko-toko akan tetap buka, namun orang-orang akan disarankan untuk menjaga jarak yang ditetapkan satu sama lain.

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan, situasi itu baru pertama kali terjadi di negaranya. Ia pun akan mengambil langkah tepat agar situasi tak semakin memburuk.

"Kami belum menyaksikan pandemi seperti ini dalam memori hidup dan ini adalah wilayah yang belum dipetakan bagi kami," kata Varadkar, dilansir dari Mirror (12/3/2020).

"Kami mengatakan kami akan mengambil tindakan yang tepat pada waktu yang tepat dan kami harus bergerak sekarang agar memiliki dampak terbesar," sambungnya.

Baca juga: Update 16 WNI Terinfeksi Corona di Luar Negeri, 9 Dinyatakan Sembuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi