Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Pembuatan Aplikasi Pantau Stok Masker, Menteri Termuda Taiwan Dipuji Jepang

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Menteri Digital Taiwan Audrey Tang
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani


KOMPAS.com – Warganet Jepang ramai memuji Menteri Digital Taiwan Audrey Tang. Mereka menyebut Tang sebagai seorang jenius yang berperan penting dalam upaya pengendalian virus corona di Taiwan.

Warganet dan media Jepang menganggap bahwa Negeri Sakura harus belajar dari apa yang ia lakukan.

Kalimat “Kebijakan Menteri jenius berusia 38 tahun dengan IQ 180” ini menjadi tren di mesin pencari Jepang minggu ini.

Warganet memuji upaya Tang dalam memberikan informasi digital mengenai informasi terbaru mengenai virus corona. Di dalam aplikasi tersebut termasuk peta persebaran apotek terdekat yang memiliki persediaan masker wajah lengkap secara real-time.

Sejak menyebar di Taiwan pada Februari lalu, wabah virus corona telah menciptakan panic-buying terhadap masker wajah sehingga suplainya menurun drastis. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: PM Singapura: Pandemi Virus Corona Bisa Berlangsung Satu Tahun

Meskipun pemerintah telah mengimplementasikan beberapa skema penanganan yang berbeda, seperti membolehkan pembelian terbatas hanya tiga masker per hari atau dua masker dalam seminggu, pasokannya tetap tidak cukup.

Tang juga bekerja sama dengan insinyur perangkat lunak Taiwan untuk menciptakan peringatan kepada seluruh kota baik kepada penduduk dan wisatawan agar mereka tahu lokasi berisiko yang dikunjungi oleh penumpang kapal pesiar Diamond Princess.

"Keterlibatan saya terutama adalah mengumpulkan ide-ide komunitas dan menyusun tahap pertama situs web," kata Tang kepada The News Lens.

"Saya telah menerima banyak dukungan dari teman-teman di komunitas lokal,” lanjut dia.

Howard Wu, seorang programer berbasis di Tainan, kota tertua di Taiwan, adalah orang yang pertama kali muncul dengan ide peta masker wajah dengan menggunakan Google GPS dan Palace API.

Baca juga: Ketika Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona

Saat pertama kali diluncurkan, platform tersebut langsung booming di kalangan masyarakat. 

Sementara biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan situs web tersebut mencapai lebih dari 600.000 dollar Taiwan.

Tang kemudian mendekati Wu bersama tim insinyur dari Google sebagai upaya menyelamatkan proyek Howard dari kehancuran.

“Google kini telah membebaskan biaya platform tersebut sebagai upaya untuk membantu upaya penanganan terhadap virus corona," ujar Tang sebagaimana dikutip dari The News Lens.
Tang juga berterima kasih kepada para apoteker yang membagikan data mereka.

Wakil Presiden Taiwan Chen Chien-jen memuji langkah Tang dalam unggahan Facebook-nya.

“Seorang tokoh kunci dalam tim pencegahan epidemi nasional Taiwan yang menjadi contoh penggunaan kecerdasan buatan dalam pencegahan penyakit,” kata Chen. 

Baca juga: Bagaimana Kondisi Paru-Paru Saat Terinfeksi Virus Corona? Berikut Infonya

Menteri termuda Taiwan

Tang adalah Menteri termuda Taiwan yang tak memiliki portofolio pada tahun 2016.

Tang mendirikan bisnisnya pada usia 16 dan pensiun pada usia 33 tahun untuk bekerja di program pemerintah.

Proyek utama yang ia kerjakan adalah program kesejahteraan digital bernama g0v.tw.

Situs itu adalah kolaborasi terbuka antara pemerintah dengan peretas.

Situs tersebut didirikan oleh Kao Chia-Liang pada 2012 untuk mengarahkan pengunjung ke situs bayangan alternatif yang menampilkan kontribusi dan saran dari para peretas sipil.

Baca juga: Mendagri Australia Peter Dutton Positif Virus Corona, Gejala Awalnya Sakit Tenggorokan

Pujian kepada Taiwan

Taiwan sendiri mendapatkan pujian dari komunitas internasional dalam upayanya menangani virus corona.

Meski ia merupakan tetangga dekat China dengan penduduk yang banyak bekerja di negara itu, Taiwan hanya memiliki sekitar 47 kasus.

Banyak yang memuji keberhasilan Taiwan atas beberapa hal.

Di antaranya kebijakan pembatasan perjalanan yang dilakukan secara cepat oleh pemerintah pada awal Februari, sistem layanan kesehatan berkualitas dan komunikasi digital transparan.

Secara aktif negara itu berfokus pada langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit dibandingkan menunggu penyelamatan dari WHO.

Baca juga: 10.075 Kasus dan 429 Kematian, Iran Diduga Siapkan Makam Baru untuk Korban Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi