Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona: 421 Juta Pelajar di 39 Negara Belajar di Rumah, Kampus di Indonesia Kuliah Online

Baca di App
Lihat Foto
JEAN-CHRISTOPHE BOTT
Ruang kelas kosong sekolah College de la Barre terlihat di Lausanne, Swiss, 13 Maret 2020. Sekolah-sekolah di Swiss ditangguhkan selama enam minggu untuk memerangi pandemi Coona-19 Coronavirus. EPA-EFE/JEAN-CHRISTOPHE BOTT
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penyebaran penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi. Namun juga sangat berdampak pada dunia pendidikan.

Tidak sedikit negara yang mengeluarkan kebijakan lockdown atau karantina yang berimbas pada sekolah atau universitas.

Akibatnya anak-anak dan remaja menjadi tidak bersekolah atau universitas ditutup sementara sampai waktu yang terbatas karena pemerintah berupaya memperlambat penyebaran Covid-19.

Organisasi PBB yang mengurusi pendidikan dan budaya UNESCO menyebutkan, total ada 39 negara yang menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai 421.388.462 anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China sejauh ini memiliki jumlah pelajar yang paling banyak terpengaruh karena virus corona yaitu sekitar lebih dari 233 juta siswa.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, UI Minta Mahasiswanya Pulang ke Rumah Masing-masing

61 negara

Dikutip dari situs UNESCO, hingga 13 Maret, ada 61 negara di Afrika, Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Amerika Selatan yang telah mengumumkan atau menerapkan pembatasan pembelajaran sekolah dan universitas.

UNESCO menyediakan dukungan langsung ke negara-negara, termasuk solusi untuk pembelajaran jarak jauh yang inklusif.

"Kami bekerja dengan negara-negara untuk memastikan kesinambungan pembelajaran bagi semua, terutama anak-anak dan remaja yang kurang beruntung yang cenderung paling terpukul oleh penutupan sekolah," kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan.

Dengan kebijakan menutup sekolah di negara-negara tersebut, berdampak pada hampir 421,4 juta anak-anak dan remaja di dunia.

Negara-negara yang terkena dampak COVID-19 menempatkan respons nasional dalam bentuk platform pembelajaran dan perangkat lain seperti pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: 10 Instruksi UI Terkait Virus Corona: Dari Belajar Online hingga Minta Mahasiswa Kosongkan Indekos

Mengancam 577 juta pelajar

Sementara Unesco menyebutkan, total ada 39 negara yang menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai 421.388.462 anak.

Total jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas adalah 577.305.660. Sedangkan Jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan tinggi sebanyak 86.034.287 orang.

Di Indonesia, beberapa kampus mulai menerapkan kebijakan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh atau kuliah online. Seperti yang dilakukan di Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta.  

Berikut daftar negara dengan penutupan sekolah di beberap daerah:

Afganistan: Provinsi Herat, Nimruz, Farah dan Samangan

Argentina: Provinsi Misiones

Bhutan: Distrik Thimphu, Paro dan Punakha

Brazil: Distrik Federal dan Negara Bagian São Paulo

Kamboja: Provinsi Siem Reap, Kota Siem Reap

Kroasia: Kabupaten Istria

Denmark: Institusi pendidikan tinggi

Perancis: Departemen l'Oise dan Haut-Rhin, Corsica dan beberapa sekolah di kota-kota lain

Jerman: Sekolah di Bavaria, Nordhein-Westfalen, Baden-Württemberg dan Niedersachsen, Rheinland-Pfalz, serta sejumlah kecil penutupan di kota-kota tertentu

Hungaria: Semua universitas di seluruh negeri

India: Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi, Negara Bagian Jammu: Distrik Jammu dan Samba; Negara Bagian Kerala: Distrik Pathanamthitta dan Kottayam

Pakistan: Provinsi selatan Sindh

Palestina: Tepi Barat

Filipina: Metropolitan Manila, Kota Manila, Luzon Tengah, Wilayah IIocos, Provinsi Bulacan, Provinsi Cavite, Provinsi Rizal, Capas, dan Tarlac

Portugal: Semua sekolah di kota Felgueiras dan Lousada, dan sekolah dan universitas tertentu di seluruh negeri

Rusia: Semua sekolah di Lipetsk oblast

Slovakia: Sekolah di wilayah Bratislava, Košice Self-Governing, Trnava, Tren?ín Self-Governing; dan di beberapa kota lain di seluruh Slovakia

Spanyol: Sekolah di Madrid dan beberapa kota di negara Basque

Swiss: Semua sekolah menengah di Tessin Canton

Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara: Sekolah di kota Tetbury, Northwich, Middlesbrough, dan Brixham

Amerika Serikat: Sekolah di Negara Bagian California, Connecticut, Florida, Georgia, Illinois, Indiana, Kentucky, Massachusetts, Missouri, Nebraska, New York, New Jersey, Ohio, Pennsylvania, Rhode Island, South Dakota, Tennessee, Texas, Virginia dan Washington

Vietnam: Semua sekolah pra-sekolah dasar, menengah dan bawah di Vietnam; dan semua lembaga menengah atas di kota Hanoi, kota Ho Chi Minh, Da Nang dan Hai Phong, serta provinsi Kon Tum, Lai Chau, Lao Cai, Quang Nam, Quang Ninh, Anak La, Thua Thien Hue, Tien Giang dan Yen Bai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi