Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanya-Jawab Gejala dan Perlindungan Diri dari Virus Corona, hingga Langkah yang Harus Dilakukan jika Sakit

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di terowongan akuarium Sea World Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/3/2020). Kegiatan ini untuk meminimalisir penyebaran penyakit akibat virus Covid-19 di Ancol. Pemerintah DKI Jakarta menutup semua tempat wisata di Jakarta mulai Sabtu (14/3/2020). Penutupan ini dilakukan selama dua pekan ke depan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com- Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, China, virus corona telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di dunia.

Virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 130.000 orang secara global dengan angka kesembuhan mencapai lebih dari 70.000 kasus.

Berikut tanya jawab mengenai gejala dan pengujian Covid-19 dilansir dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

1. Apa saja gejala dan komplikasi yang dapat disebabkan Covid-19?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala yang saat ini dilaporkan untuk pasien dengan Covid-19 termasuk penyakit pernapasan ringan hingga berat.

Di antaranya demam, batuk, dan kesulitan bernapas.

Baca juga: Mengapa Pasien Suspect Corona yang Meninggal di RSUP Kariadi Harus Dibungkus Plastik?

2. Haruskah saya diuji untuk Covid-19?

Disarankan untuk tetap di rumah dan menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, batuk, dan/atau kesulitan bernapas.

Hal ini juga direkomendasikan setelah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang diketahui memiliki Covid-19 atau baru-baru ini bepergian dari daerah dengan penyebaran Covid-19 yang sedang berlangsung.

Pasien yang lebih tua atau individu yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya harus menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka lebih awal, bahkan jika penyakit yang diderita ringan.

Jika memiliki gejala parah, seperti nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, bibir kebiru-biruan, hubungi penyedia layanan kesehatan atau ruang gawat darurat dan segera mencari perawatan.

Dokter akan menentukan apakah Anda memiliki tanda dan gejala Covid-19 dan apakah perlu diuji.

Baca juga: Iran Klaim Temukan Obat Virus Corona, Mampu Turunkan Gejala dalam 48 Jam

3. Bisakah seseorang tes negatif dan kemudian tes positif Covid-19?

Menggunakan tes diagnostik yang dikembangkan CDC, hasil negatif mengartikan bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 tidak ditemukan dalam sampel orang tersebut.

Namun, pada tahap awal infeksi, ada kemungkinan virus tidak akan terdeteksi.

Untuk Covid-19, hasil tes negatif sampel yang dikumpulkan sementara, seseorang memiliki gejala kemungkinan berarti virus Covid-19 tidak menyebabkan penyakit mereka saat ini.

4. Mengapa seseorang menyalahkan atau menghindari individu dan kelompok membuat stigma karena Covid-19?

Orang-orang di AS mungkin khawatir tentang teman dan kerabat yang tinggal di atau mengunjungi daerah-daerah di mana Covid-19 menyebar.

Beberapa orang khawatir dengan penyakit ini. Ketakutan dan kecemasan dapat menyebabkan stigma sosial.

Stigma merupakan diskriminasi terhadap kelompok orang, tempat, atau negara yang dapat diidentifikasi.

Stigma dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan tentang bagaimana Covid-19 menyebar, kebutuhan untuk menyalahkan seseorang, ketakutan tentang penyakit dan kematian, serta gosip yang menyebarkan desas-desus dan mitos.

Stigma menciptakan lebih banyak rasa takut atau kemarahan terhadap orang-orang biasa, alih-alih penyakit yang menyebabkan masalah.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan

4. Bagaimana orang dapat membantu menghentikan stigma terkait Covid-19?

Orang dapat melawan stigma dan membantu tidak menyakiti orang lain dengan memberikan dukungan sosial.

Mengatasi stigma dapat dilakukan dengan mempelajari dan berbagi fakta.
Mengkomunikasikan fakta bahwa virus tidak menargetkan kelompok ras atau etnis tertentu dan bagaimana sebenarnya Covid-19 menyebar dapat membantu menghentikan stigma.

Langkah-langkah yang harus dilakukan jika sakit

Lebih lanjut, CDC memberikan petunjuk langkah-langkah jika seseorang sakit Covid-19 atau mencurigai terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19.

Berikut informasinya:

1. Tetap di rumah kecuali untuk mendapatkan perawatan medis

Orang yang sakit ringan dengan Covid-19 dapat mengisolasi di rumah selama sakit.

Harus membatasi aktivitas di luar rumah Anda, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.

Hindari area publik, jangan pergi bekerja, sekolah, atau ke area publik.

Selain itu, hindari menggunakan transportasi umum, berbagi perjalanan, atau taksi.

Baca juga: Berikut Mitos dan Fakta soal Virus Corona yang Perlu Diketahui

2. Pisahkan diri dari orang lain dan hewan di rumah.

Sebisa mungkin, Anda harus tinggal di ruangan tertentu dan jauh dari orang lain di rumah.

Selain itu, jika tersedia disarankan untuk menggunakan kamar mandi terpisah.

Batasi kontak dengan hewan, meskipun belum ada laporan bahwa hewan peliharaan atau hewan lain dengan sakit Covid-19.

Jika Anda sakit dengan Covid-19, hindari kontak dengan hewan peliharaan Anda, termasuk mengelus, meringkuk, dicium atau dijilat, dan berbagi makanan.

Jika harus merawat hewan peliharaan atau berada di dekat binatang saat Anda sakit, cuci tangan sebelum dan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan, serta wajib mengenakan masker wajah.

3. Hubungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi dokter

Jika memiliki perjanjian medis, hubungi penyedia layanan kesehatan dan beri tahu mereka bahwa Anda memiliki atau mungkin memiliki Covid-19.

Ini akan membantu kantor penyedia layanan kesehatan mengambil langkah-langkah untuk mencegah orang lain agar tidak terinfeksi atau terpapar.

Baca juga: 5 Fakta Tes Virus Corona yang Perlu Anda Ketahui, Apa Saja?

4. Kenakan masker wajah jika sakit

Jika Anda sakit, maka harus mengenakan masker ketika berada di sekitar orang lain atau hewan peliharaan sebelum memasuki kantor penyedia layanan kesehatan.

Jika Anda merawat orang lain, jika orang yang sakit tidak dapat memakai masker, misalnya karena menyebabkan kesulitan bernapas, maka orang yang tingal bersama orang yang sakit tidak boleh tinggal di kamar yang sama.

Orang yang merawat harus memakai masker jika memasuki ruangan dengan orang yang sakit.

5. Batuk dan bersin

Tutupi mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin. Kemudian buang tisu bekas ke tempat sampah.

Segera cuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.

Jika sabun dan air tidak tersedia, bersihkan tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.

Baca juga: Viral Foto Masker Bekas Seharga Rp 330.000 Dijual di Apotek di Yogyakarta

6. Sering mencuci tangan

Disarankan lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah meniup hidung, batuk, atau bersin.

Cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan.

Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak dicuci.

7. Hindari berbagi barang pribadi

Anda tidak boleh berbagi piring, gelas minum, peralatan makan, handuk, atau tempat tidur dengan orang lain atau hewan peliharaan di rumah.

Cuci bersih setelah menggunakan barang-barang ini dengan air dan sabun.

8. Bersihkan permukaan

Lakukan pembersihan permukaan sentuh secara rutin.

Permukaan dengan sentuhan tinggi meliputi meja, gagang pintu, perlengkapan kamar mandi, toilet, telepon, hingga keyboard.

Selain itu, gunakan semprotan pembersih rumah atau usap sesuai dengan instruksi label.

Label berisi instruksi penggunaan produk pembersih yang aman dan efektif termasuk tindakan pencegahan yang harus diambil saat menerapkan produk, seperti menggunakan sarung tangan dan memastikan mempunyai ventilasi yang baik selama penggunaan produk.

Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona

9. Pantau gejala

Cari pertolongan medis sesegera mungkin jika penyakit memburuk, misalnya kesulitan bernapas.

Minta penyedia layanan kesehatan untuk menghubungi departemen kesehatan setempat atau negara bagian.

Orang yang ditempatkan di bawah pengawasan aktif atau pemantauan mandiri yang difasilitasi, harus mengikut instruksi yang diberikan departemen kesehatan setempat.

10. Menghentikan isolasi rumah

Pasien dengan Covid-19 yang dikonfirmasi, harus tetap berada di bawah tindakan pencegahan isolasi di rumah sampai risiko penularan sekunder terhadap orang lain dianggap rendah.

Keputusan menghentikan tindakan pencegahan isolasi rumah harus dibuat berdasarkan kasus per kasus, dalam konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dan departemen kesehatan negara bagian dan lokal.

Baca juga: Pejabat Korsel yang Bertugas Menangani Virus Corona Dilaporkan Bunuh Diri di Sungai Han

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi