Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu Mudah Menyebar, Ini yang Dilakukan Virus Corona pada Tubuh Pasien

Baca di App
Lihat Foto
Ini adalah gambar mikroskop elektron transmisi yang menunjukkan coronavirus baru yang muncul dari permukaan sel manusia.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona atau disebut juga sebagai SARS-CoV-2 kini sudah menginfeksi 156.720 pasien di dunia yang tersebar di lebih dari 120 negara.

Angka ini didapat hanya dalam waktu kurang dari 100 hari sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, akhir Desember 2019.

Di Indonesia update terakhir ada 96 pasien virus corona dengan 5 pasien meinggal dan 8 pasien sembuh.

Secara umum gejala yang ditunjukkan oleh infeksi virus corona di antaranya seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, hingga masalah pernafasan untuk kondisi yang terhitung mulai parah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa yang sebenarnya virus ini lakukan saat berhasil masuk ke tubuh manusia?

Melansir The New York Times (12/3/2020), berikut ini sejumlah informasi yang berhasil dipelajari oleh para ahli kesehatan dan peneliti tentang virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Baca juga: Dari PM Kanada hingga Menteri Australia, Deretan Pejabat Terdampak Virus Corona

Bagaimana virus ini menginfeksi?

Seperti diketahui bersama, virus ini  menyebar melalui droples atau cairan yang berasal dari tubuh seseorang melalui batuk atau bersin.

Cairan yang di dalamnya terkandung virus itu kemudian terlempar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain apabila tengah dalam posisi berdekatan.

Jika tidak, virus akan menempel di benda-benda sekitar yang pernah dilalui oleh penderita, yang kita tidak pernah tahu siapa saja kah mereka.

Dari sana, tangan orang yang masih sehat bisa saja menyentuh benda-benda tersebut dan tidak sadar memasukkan virus itu ke dalam tubuh melalui sentuhan yang dibuatnya sendiri kepada mulut, hidung, dan matanya.

Partikel virus ini kemudian bergerak dengan cepat ke bagian belakang saluran hidung dan membran mukosa di belakang tenggorokan.

Kemudian virus menempel pada bagian reseptor di sel-sel, dan segalanya bermula di sini.

Virus corona memiliki permukaan berupa protein yang berujung runcing. Bagian runcing ini akan dengan mudah menempel atau mengait pada sel membran dan memungkinkan material genetik virus masuk dalam sel tubuh manusia.

Selanjutnya, material genetik itu akan membajak metabolisme sel dan menyebabkan sel tersebut tidak berfungsi normal, melainkan malah bekerja memperbanyak virus.

"Virus membajak metabolisme sel dan seperti mengatakan 'Jangan lakukan fungsimu. Fungsimu sekarang adalah membantuku menjadi berlipat ganda dan membuat virus'," ujar dokter Spesialis Penyakit Menular di University Medical Center di Nashville, dr. William Schaffner mengilustrasikan apa yang dikerjakan virus dalam tubuh manusia.

Baca juga: Daftar RS Rujukan Corona di Sulawesi Tenggara dan Hotline yang Bisa Dihubungi

Bagaimana virus menyebabkan masalah pernafasan?

Seteah virus berlipat ganda, mereka menyebar dan menginfeksi sel-sel yang ada di sekitarnya.

Gejalanya dimulai dari bagian belakang tenggorokan, orang yang terinfeksi akan mengalami sakit tenggorokan dan batuk kering.

Virus-virus itu kemudian menular dengan sangat cepat ke bagian bawah tubuh hingga mencapai tabung bronkial.

Ketika virus telah mencapai paru-paru, membran-membran mukosa jadi terinfeksi.

Akibatnya, alveoli atau lung sacs harus bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsinya menyuplai oksigen ke darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh dan menghapus karbon dioksida dari darah sehingga dapat dihembuskan ke luar.

"Jika terdapat pembengkakan di sana, itu akan membuat oksigen lebih sulit bergerak melintasi membran mukosa," ujar Chief Clinical Officer Providence Helath System, dr. Amy Compton-Phillips.

Pembengkakan dan gangguan aliran oksigen dapat menyebabkan area di paru-paru penuh dengan cairan, nanah, dan sel mati. Pada titik itu, infeksi paru yang disebut sebagai pneumonia bisa terjadi.

Baca juga: 7 Rumah Sakit Rujukan dan Hotline Virus Corona di Sulawesi Selatan

Bukan hanya paru-paru...

Paru-paru bukan menjadi satu-satunya organ vital yang terganggu akibat virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19. Dr. Compton-Phillips sudah menyebut infeksi ini bisa tersebar melalui membran mukosa, hidung, hingga turun ke rektum (dubur).

Jadi, ketika virus tidak terdeteksi ada di paru-paru, sebenarnya dia mungkin saja sudah menginfeksi sel-sel yang ada di sistem gastrointestinal. Ini mengapa, terkadang ada pasien infeksi yang menunjukkan gejala diare dan gangguan pencernaan.

Sementara itu, dr. Schaffner mengatakan virus corona baru ini bisa masuk ke dalam aliran darah. Ini sudah pernah ditemukan dalam beberapa kasus infeksi yang diteliti.

"Virus itu benar-benar akan sampai di organ-organ vital seperti jantung, ginjal, hati, dan bisa menyebabkan kerusakan langsung pada organ tersebut," kata dia.

Ketika seseorang terinfeksi virus corona ini, sistem kekebalan tubuh akan fokus untuk melawan virus yang ada. Di saat bersamaan, virus itu telah membuat kerusakan pada organ-organ yang ditempelinya.

Tidak hanya itu, sumsum tulang dan oragan hati juga bisa turut terinfeksi sebagaimana disebutkan Ketua bidang penyakit menular di Providence Regional Medical Center, dr. George Diaz.

Baca juga: Daftar 4 Rumah Sakit Rujukan dan Hotline Corona Sulawesi Utara

Apa yang belum diketahui ilmuwan tentang virus corona?

Banyak. Walaupun Covid-19 menyerupai SARS dalam banyak hal dan memiliki unsur-unsur yang sama dengan influenza dan pneumonia, perjalanan virus corona belum sepenuhnya dipahami.

Dr. George Diaz, pemimpin bagian untuk penyakit menular di Providence Regional Medical Center di Everett, Washington mengatakan, beberapa pasien dapat tetap stabil selama lebih dari seminggu dan kemudian tiba-tiba terserang pneumonia.

"Beberapa pasien tampaknya pulih tetapi kemudian bisa mengalami gejala lagi," tutur dia. 

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi