Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Anak Bertanya, "Apa Itu Virus Corona?", Simak Tips Edukasinya!

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Virus corona kini tengah menjadi perbincangan di dunia, oleh semua kalangan, termasuk anak-anak.

Anak-anak kini familiar dengan "virus corona" yang mungkin membuat mereka bertanya-tanya, "Apa itu virus corona?".

Atau, mungkin mereka juga akan bertanya kepada orangtuanya, mengapa virus ini menyebat dengan cepatya?

Oleh karena itu, penting mengedukasi anak soal ini.

Melansir situs Harvard Medical School, ada beberapa tips tentang bagaimana cara menanggapi pertanyaan anak terkait virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berikut 6 PTN yang Ganti Perkuliahan dengan Sistem Online akibat Corona

Jawab tanpa memicu kecemasan

Jawaban seperti apa yang sebaiknya diberikan jika anak bertanya seputar virus corona?

Tipsnya, berikan jawaban tanpa memicu kecemasan.

Meskipun berita dapat membantu dengan memberikan informasi kepada semua orang, namun tak semuanya dipahami oleh anak-anak.

Jelaskan menggunakan kata-kata yang mereka pahami.  

Anak-anak memiliki imajinasi yang rumit yang dapat menuntun mereka untuk menciptakan cerita bencana yang berlebihan dalam pikiran mereka jika orangtua tak membahasnya bersama anak, dengan bahasa anak-anak.

Jika Anda sendiri masih membutuhkan pemahaman lebih dalam, bisa mengaksesnya melalui situs kredibel, misalnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang menyajikan berbagai informasi tentang virus.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Vietnam dan Singapura Contoh dalam Perlawanan Virus Corona

Jika anak bertanya, "Apa itu virus corona?"

Virus corona jenis baru atau SARS-CoV2, secara definisi, merupakan sejenis kuman yang dapat membuat orang merasakan gejala sakit ringan, seperti flu, batuk, bersin, dan sesak napas.

Apakah perlu memakai masker?

Anak Anda mungkin melihat begitu banyak orang yang mengenakan masker.

Biasanya, anak akan bertanya-tanya mengenai hal ini. Ketika si kecil bertanya, jelaskan dengan penjelasan yang bisa dipahaminya.

Misalnya, jelaskan bahwa pemakaian masker hanya untuk orang yang sakit. Mengapa? Tujuannya, agar mereka tidak menyebarkan virus mereka ke orang lain.

Anda juga bisa menceritakan bahwa masker juga biasa digunakan oleh petugas medis, seperti dokter dan perawat untuk mencegah penularan virus dari pasien yang mereka tangani. 

Panduan orangtua jika anak demam dan batuk

Jika anak Anda mengalami demam dan batuk, Anda tidak perlu panik, tetap tenang.

Lakukan tindakan yang tepat, yaitu:

  • Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran khusus terkait kondisi anak Anda.
  • Jika dokter tidak menganjurkan pemeriksaan si kecil, Anda dapat membantu anak merasa lebih baik dengan memastikan mereka tetap terhidrasi dan pastikan anak Anda minum secara teratur.
  • Menggunakan acetaminophen atau ibuprofen untuk demam. Konsultasikan mengenai dosis yang tepat untuk anak.
  • Membatasi penggunaan obat-obatan flu bebas pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. Sebab, obat tersebut tidak begitu membantu dan dapat memiliki efek samping.
  • Pastikan anak beristirahat dengan baik. Jangan terpaku pada televisi atau alat elektronik lain sepanjang hari

Baca juga: Begitu Mudah Menyebar, Ini yang Dilakukan Virus Corona pada Tubuh Pasien

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan tanda-tanda serius pada kondisi Anak.

Cari bantuan medis jika terjadi kesulitan bernapas (pernapasan cepat atau berat), batuk yang tidak berhenti, dan demam tinggi yang tidak kunjung membaik meski sudah diberi ibuprofen.

Gejala lain yang perlu diperhatikan, di antaranya, munculnya rasa kantuk yang tidak biasa dan tanda-tanda dehidrasi.

Ketika terlihat gejala-gejala tersebut, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

Jika anak mengalami ruam yang tidak biasa, sering muntah atau diare atau jika ada hal lain yang mengkhawatirkan Anda, ini juga tanda untuk melakukan pemeriksaan.

Diketahui, orangtua memiliki perasaan "spidey" yang sangat baik ketika ada sesuatu yang tak biasa pada anaknya.

Perasaan "spidey" merupakan sense atau intuisi yang biasanya dirasakan jika ada sesuatu yang berbahaya atau berisiko yang mendekat pada dirinya.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Bagaimana Cara Mengarantina Diri?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Siapa saya yang berpotensi terkena virus corona?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi