Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Unik Social Distancing di Dunia, dari Bioskop hingga Jalanan

Baca di App
Lihat Foto
JUSTIN LANE
Seorang pengantar yang mengenakan masker memasuki toko di New Rochelle, New York, AS, 12 Maret 2020. Negara bagian New York menciptakan zona penahanan radius satu mil yang berpusat di sekitar sinagoge Israel Muda New Rochelle yang dianggap sebagai pusat wabah coronavirus di kota. EPA-EFE/JUSTIN LANE
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Mewabahnya virus corona membuat sejumlah negara melakukan social distancing.

Seperti Indonesia yang merasa tak perlu melakukan lockdown tapi cukup social distancing.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mendefinisikan jarak sosial atau social distancing sebagai tetap berada di luar perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak dari orang lain jika memungkinkan.

Adapun jarak yang dianjurkan adalah 2 meter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC juga menyarankan untuk tidak menggunakan transportasi umum, taksi, atau tumpangan kendaraan orang lain selama Anda menjaga social distancing.

Sementara itu berikut ini beberapa praktik social distancing yang dilakukan di berbagai tempat:

Baca juga: RSUP Kariadi Semarang Isolasi WNA Inggris Kapal MV Columbus, Pasien dalam Pengawasan Corona

Bioskop

Dilansir Variety (14/3/2020), di Inggris, Showcase Cinemas, perusahaan milik Amerika Serikat telah mengambil langkah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Mereka menerapkan social distancingdengan mengurangi kapasitas penonton sebesar 50 persen di setiap auditorium.

Hal itu menyebabkan ruang kosong di antara setiap kursi.

Selain itu mereka juga menambah hand sanitizer yang ditempatkan di beberapa titik dan membersihkan tempat publik dengan antivirus.

Jika ada staf atau tamu di bioskop yang menunjukkan gejala seperti batuk, demam, atau sesak napas, mereka diminta untuk pergi.

Sebelumnya, jaringan bioskop terbesar di Irlandia Utara, Omniplex, juga menerapkan kebijakan serupa.

Mereka melakukan pemisahan kursi. Membuat setiap kursi kedua tidak di tempati.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Bagaimana Kelanjutan Pelaksanaan Tes SKB CPNS?

Restoran

Dikutip Inquirer (13/3/2020), Restoran Lucky Well di Ambler dan Warrington, Amerika Serikat membagikan kertas sekali pakai.

Restoran Love & Honey Fried Chicken di Northern Liberties menggunakan pengiriman makanan atau food delivery dengan aplikasi Caviar.

White Dog Cafe di Haverford menawarkan penjemputan di tepi jalan.

Bar Hop Sing Laundromat di Chinatown telah menghapus 40 persen dari kapasitas merja dan kursinya.

Dia juga menurunkan kapasitas dari 50 orang menjadi 30 orang dan meniadakan semua kursi di bar.

Baca juga: Kenali, Ini Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari

Tempat umum lain

Italia adalah salah satu negara yang menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berbagai cara dilakukan warganya untuk menjaga jarak sosial.

Salah satunya adalah seorang laki-laki yang mengenakan kardus raksasa di pinggangnya.

Dilansir Independent (13/3/2020), terlihat dalam sebuah video, seorang laki-laki berkeliaran di sekitar Pasar Testaccio di Roma dengan cakram oranye besar dari kardus yang diikatkan ke tubuhnya.

Orang-orang merekam aksinya tersebut. Ada yang menanyai laki-laki itu alasan mengenakan kardus besar itu.

Dia kemudian menjawab karena virus corona.

Baca juga: Fakta Baru, Pasien Anak Positif Corona di Yogyakarta Membaik, Orangtua Diperiksa

Laki-laki tersebut juga membawa alat yang bisa digunakan untuk mengambil sampah sembari menjelajahi pasar.

Dilansir VOA News (12/3/2020), orang-orang di Italia juga berhenti bersentuhan tangan, pelukan, dan ciuman pipi ringan atau yang dikenal dengan il bacetto di Italia.

Selain itu orang-orang di Italia juga lebih tertib antre.

Mereka memberi jarak sekitar 1 meter saat antre akan memasuki toko makanan dan tidak ada yang berani menyela.

Baca juga: Saat Gili Trawangan hingga Pendakian Merbabu Ditutup karena Corona..

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi