KOMPAS.com - Virus corona baru terus menyebar di seluruh dunia.
Hal itu mendorong pemerintah untuk meningkatkan upaya menahan penyebaran penyakit yang disebabkannya, secara resmi dikenal sebagai Covid-19.
Lebih dari 5.700 orang telah meninggal dunia akibat penyakit ini, sementara lebih dari 152.000 infeksi telah dikonfirmasi di banyak negara.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pun telah menyatakan wabah itu sebagai pandemik.
Berikut adalah sejumlah hal-hal yang perlu diketahui mengenai virus corona:
Baca juga: Isu Virus Corona Tak Pengaruhi Perdagangan Berjangka Komoditas
Bagaimana cara penyebaran virus corona?
Melansir Al-Jazeera (15/3/2020) virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 menyebar dari orang ke orang dalam jarak dekat, mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti flu.
Tetesan cairan tubuh, seperti air liur atau lendir dari orang yang terinfeksi tersebar di udara atau di permukaan melalui batuk atau bersin.
Tetesan ini dapat bersentuhan langsung dengan orang lain atau dapat menginfeksi mereka yang menyentuh permukaan yang terinfeksi dan tanpa sengaja menyentuh wajah mereka.
Menurut para ilmuwan, batuk dan bersin dapat menyembur dalam jarak beberapa sentimeter dan virus tersebut tetap berada di udara hingga 10 menit.
Belum diketahui berapa lama virus dapat bertahan hidup di luar host tetapi, pada virus lain, itu berkisar dari beberapa jam hingga berbulan-bulan.
Penularan di transportasi massal menjadi perhatian khusus lantaran tetesan yang mengandung virus corona dapat berada di antara penumpang melalui permukaan kursi maupun pegangan tangan.
Baca juga: Surat Pemeriksaan PDP Corona di Surabaya Tersebar, Penyebar Akan Diberi Sanksi
Sebelum gejala muncul, masa inkubasi virus corona adalah antara satu hingga 14 hari.
Meski belum dikonfirmasi, otoritas kesehatan China meyakini virus itu bisa menular sebelum gejalanya muncul.
Kepala Departemen Epidemiologi di Pusat Infeksi Helmholtz, Gerard Krause mengatakan, hal tersebut akan memiliki implikasi besar untuk tindakan pencegahan penyebaran virus corona.
"Ini tidak biasa untuk penyakit pernapasan yang menular bahkan sebelum gejala pertama terjadi," katanya kepada Al Jazeera.
"Tetapi konsekuensinya adalah jika itu terjadi maka mereka tidak memiliki sarana kesehatan masyarakat untuk memilah atau mengidentifikasi orang yang berisiko tertular, karena mereka bahkan tidak tahu bahwa mereka sedang sakit," kata dia.
Lantas seberapa serius wabah ini?
Baca juga: Apa Itu Virus Corona, yang Jadi Penyebab Penyakit Covid-19, MERS, dan SARS?
Pandemik global
Pada 11 Maret 2020, WHO menandai virus corona baru sebagai pandemi.
Infeksi virus corona sekarang lebih luas daripada wabah SARS 2002-2003, yang juga berasal dari China.
WHO telah menetapkan wabah dengan tingkat peringatan tertinggi.
Hal tersebut seperti yang terjadi pada lima wabah sebelumnya, termasuk Ebola pada 2014 dan 2019, Polio pada 2014, virus Zika pada 2016 dan Flu Babi pada 2009.
Pada 10 Februari, tim penyelidik yang dipimpin WHO tiba di China untuk mengevaluasi situasi dengan lebih rinci.
Baca juga: Isu Virus Corona Tak Pengaruhi Perdagangan Berjangka Komoditas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.