Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Peta Sebaran Corona di Jakarta dan Jabar | Protokol Kesehatan soal Corona

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Laman Tren

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Selasa (17/3/2020).

Belakangan ini, informasi perihal perkembangan wabah virus corona menjadi perhatian utama dari pembaca.

Terlebih, virus yang pertama kali menyebar di Kota Wuhan, China pada akhir Desember silam tersebut sudah merenggut 7 nyawa di Indonesia.

WHO sendiri telah mengumumkan wabah virus corona sebagai pandemi global.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Selasa (17/3/2020) hingga Rabu (18/3/2020):

1. Peta sebaran virus corona

Jumlah kasus virus corona dan korban jiwa akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Diberitakan Kompas.com (17/3/2020), pasien yang meninggal setelah terpapar virus corona menjadi tujuh orang.

Ada delapan provinsi di Indonesia yang telah melaporkan kasus positif.

Pemerintah menyediakan situs web untuk memantau perkembangan virus corona secara realtime.

Di Indonesia, sementara ini sudah ada dua provinsi yang menyediakan fasilitas tersebut, yakni Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Informasi selengkapnya soal peta sebaran virus corona dapat disimak di berita berikut ini:

Berikut Peta Sebaran Virus Corona di Jakarta dan Jawa Barat

2. Golongan darah O lebih resisten terhadap virus corona

Sebuah studi pendahuluan di China menyebutkan, orang dengan golongan darah tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.

Sementara, orang dengan golongan darah A dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 ini.

Dilansir dari SCMP, peneliti medis di China mengambil pola golongan darah dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Kota Wuhan, China dan Shenzhen dan membandingkannya dengan populasi setempat.

Peneliti menemukan, pasien bergolongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut ini:

Peneliti China Sebut Golongan Darah O Lebih Resisten terhadap Virus Corona

3. Negara-negara yang melakukan lockdown

Malaysia menyatakan melakukan lockdown selama dua pekan untuk menghentikan laju infeksi virus corona di negara tersebut.

Keputusan lockdown itu diumumkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Senin (16/3/2020). Sedangkan pemberlakuan lockdown efektif mulai Rabu (18/3/2020) hingga 31 Maret 2020.

Selain Malaysia beberapa negara juga sudah menerapkan lockdown karena corona.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Malaysia Lockdown Corona, Berikut Negara-negara yang Lebih Dulu Melakukannya

4. Update penyebaran virus corona di seluruh dunia

Penyebaran virus corona di seluruh dunia telah menembus 152 negara.

Seiring dengan itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, China, tersebut juga semakin banyak.

Melansir peta penyebaran Covid-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, hingga Selasa (17/3/2020) pagi, jumlah pasien yang sembuh tercatat sebanyak 78.939 orang.

Sementara itu, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 181.562 kasus dengan korban meninggal sebanyak 7.138 orang.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut ini:

Update Virus Corona Seluruh Dunia: Terkonfimasi di 152 Negara, 78.939 Sembuh, 7.138 Meninggal

5. Protokol kesehatan gejala virus corona

Penyebaran virus corona yang terus meluas di Indonesia memunculkan kekhawatiran tersendiri.

Tercatat hingga Selasa (17/3/2020) sore, Indonesia telah mengonfirmasi terdapat 172 kasus.

Seiring mewabahnya virus corona atau Covid-19, pemerintah juga menerbitkan Protokol Kesehatan.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut ini:

Berikut Protokol Kesehatan jika Alami Gejala Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Sari Hardiyanto
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi