Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pertama Kalinya Manusia "Berjalan" di Ruang Angkasa

Baca di App
Lihat Foto
BEN PRUCHNIE/GETTY IMAGES
Alexei Leonov, kosmonot Rusia yang meninggal pada usia 85 tahun.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 55 tahun lalu, Alexei Arkhipovich Leonov membuat sejarah dengan menjadi orang pertama yang keluar dari pesawat ruang angkasa dan melakukan aktivitas Extravehicular Activity (EVA) pada 18 Maret 1965.

Saat ini berjalan-jalan di angkasa atau spacewalking merupakan bagian rutin dari eksplorasi ruang angkasa.

Tapi Leonov, pionir spacewalking asal Rusia itu hampir tidak berhasil saat memulai perjalanan pertama.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Persib Bandung Lahir, Berikut Perjalanannya...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Space (18/10/2019), Leonov lahir di wilayah Altai Siberia pada 30 Mei 1934.

Dia lulus dari seleksi Akademi Angkatan Udara dengan cumlaude dan dengan cepat terpilih menjadi salah satu dari 20 kosmonot pertama untuk program luar angkasa Soviet.

Pada 1965, Uni Soviet jauh lebih unggul daripada AS dalam perlombaan mendaratkan manusia di bulan.

Uni Soviet telah mendaratkan hewan, pria, dan wanita ke luar angkasa.

Leonov menaiki pesawat luar angkasa ke-17 di dunia, Voskhod 2, untuk misinya pada 18 Maret 1965.

Dia merangkak ke airlock, membuka palka, meluncur keluar dan melayang ke angkasa.

"Bumi itu bulat!" serunya, saat dia menangkap pandangan pertamanya tentang dunia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Alam Semesta

Dikutip The Guardian (22/10/2019), Leonov mencatat hal-hal pertama yang dilihatnya.

"Ketika saya mengangkat kepala, saya bisa melihat panorama yang luas," ungkapnya.

Kemudian dia melanjutkan, di depannya adalah Krimea, di sebelah kanannya terbentang Pegunungan Kaukasus yang tertutup salju dan Sungai Volga.

Ketika dia mengangkat kepala, dia bisa melihat Laut Baltik. Lenin pernah berkata pada Leonov, bahwa alam semesta tidak terbatas dalam ruang dan waktu.

"Apa yang tersisa dalam ingatanku adalah keheningan yang luar biasa. Itu sangat sunyi hingga aku bisa mendengar detak jantungku," katanya.

Dikutip dari Space, Leonov melakukan spacewalk pertama selama 12 menit 9 detik.

Namun ujian sebenarnya adalah saat dia kembali ke pesawat luar angkasa dan kembali ke bumi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Agung Meletus, Tewaskan 1.600 Orang

Kesulitan kembali ke bumi

Para ahli tidak memperkirakan efek kekosongan ruang pada jas kosmonot yang terus meningkat.

Karena perbedaan tekanan udara, menyebabkan pakaiannya menggelembung. Itu membuatnya tidak bisa kembali ke pesawat lewat lubang udara.

Tangan Leonov terdorong keluar dari sarung tangan dan kakinya keluar dari sepatu botnya.

Dia dalam bahaya sedangkan dia hanya punya waktu 5 menit sebelum pesawat itu memasuki bayangan Bumi dan jatuh dalam kegelapan total.

Bertindak cepat, Leonov mengembuskan udara keluar dari jas dengan membuka katup.

Baju itu perlahan mengempis, tetapi itu membuatnya merasakan efek dari penyakit dekompresi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gitaris Legendaris Jimi Hendrix Meninggal Dunia

Tepat pada waktunya, Leonov berhasil masuk ke pesawat melalui airlock headfirst dan menutup lubang di belakangnya. Namun masalahnya masih jauh dari selesai.

Pesawatnya masih harus berusaha kembali ke bumi dengan pendaratan darurat.

Leonov dan krunya Belyayev berhasil meski mereka mendarat ratusan mil di jalur terpencil di daerah pegunungan Ural.

Selama 2 malam mereka membeku dalam suhu di bawah nol sebelum mereka akhirnya diselamatkan.

Leonov dielu-elukan menjadi pahlawan Uni Soviet. 10 tahun kemudian dia kembali memasuki ruang angkasa.

Dia menjabat sebagai komandan pada misi 19 Soyuz 1975, misi luar angkasa bersama Soviet-AS pertama yang disebut Proyek Uji Apollo-Soyuz.

Sikapnya yang ramah dan upayanya untuk belajar bahasa Inggris membuat orang Amerika terkesan dan melunakkan persepsi Barat tentang kosmonot Rusia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Bom di Kereta Guncang Madrid, 193 Orang Tewas, Ribuan Luka-luka

Masa kecil

Leonov ternyata memiliki ketertarikan terhadap seni sejak kecil.

Dilansir dari The Guardian, sejak usia 6 tahun Leonov mulai menghasilkan uang dari bakat melukisnya.

Tapi dia juga jatuh cinta kepada dunia penerbangan setelah bertemu seorang pilot. Juga setelah menonton film seperti Mikhail Kalatozov’s Courage (1939).

Setelah memasuki sekolah menengah, Leonov menyadari bahwa dia tidak mampu memenuhi keinginannya untuk belajar seni di Riga, Letvia.

Dia pun memilih dunia penerbangan.

Kemudian dia menghabiskan 6 tahun di perguruan tinggi pilot Kremenchug dan Chuguyev di Ukraina.

Pada Oktober 1957, yang mengejutkan dunia sekaligus kekecewaan AS dan kegembiraan Uni Soviet, Sputnik mulai mengorbit bumi.

Pada 1959, Leonov jadi salah satu dari 8 pilot yang dipilih. Awalnya ada 3.000 pendaftar.

Selain Leonov, ada Yuri Gagarin, manusia pertama di luar angkasa.

Setelah pensiun, Leonov mencurahkan lebih banyak waktu untuk lukisannya. Banyak dari karyanya yang bertema ruang. Dia juga berkecimpung dalam bisnis.

Pada 1970, kawah di bulan dinamai sesuai namanya, Kawah Leonov.

Dia meninggal pada usia 85 tahun, tepatnya 11 Oktober 2019 setelah sakit.

Baca juga: Mengenang Alexei Leonov, Manusia Pertama yang Berjalan di Luar Angkasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi