Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanya Jawab Seputar Penularan Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Royal Safari Garden
Seorang petugas sedang menyemprotkan cairan disinfektan di area rekreasi Royal Safari Garden, Bogor, Jawa Barat, untuk mencegah penularan virus corona, Selasa (17/3/2029).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus virus corona atau Covid-19 di dunia telah mendekati 200.000 kasus.

Hingga Rabu (18/3/2020) siang, tercatat sudah 198.006 kasus di dunia.

Selain mengetahui gejalanya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara penularannya.

Tak hanya lewat droplet atau tetesan, tapi kini telah ditemukan media penularan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Virus Corona di Seluruh Dunia: Tembus 152 Negara, 80.840 Sembuh, 7.905 Meninggal

Berikut tanya jawab perihal penyebaran virus corona, seperti dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Bisakah virus corona menyebar melalui air minum?

Menurut CDC, virus Covid-19 belum terdeteksi dalam air minum.

Sebaiknya metode pengolahan air konvensional yang menggunakan filtrasi dan desinfeksi harus menghilangkan atau menonaktifkan virus yang menyebabkan Covid-19.

Apakah Covid-19 ditemukan di feses atau tinja?

Menurut CDC, virus tersebut telah ditemukan di tinja pada beberapa pasien yang didiagnosis Covid-19.

Akan tetapi, jumlah virus yang dikeluarkan dari tubuh, berapa lama dikeluarkan, dan apakah virus dalam tinja menular belum diketahui CDC.

Sementara itu, dilansir Medpage Today (9/3/2020), penelitian terbaru memperlihatkan virus corona tak hanya ditularkan melalui droplet atau tetesan tapi juga melalui fecal-oral dari tinja.

Hong Shan, PhD, dari Fifth Affiliated Hospital, Universitas Sun Yat-sen, di Zhuhai, Provinsi Guangdong, dan rekannya mencatat bahwa saluran pencernaan adalah lingkungan yang ramah untuk virus.

Menurut mereka, data imunofluoresen menunjukkan bahwa protein ACE2 banyak diekspresikan dalam sel kelenjar epitel lambung, duodenum, dan rektal, mendukung masuknya SARS-CoV-2 ke dalam sel inang.

Protein ACE2 adalah protein yang telah terbukti menjadi reseptor sel untuk SARS-CoV-2.

Baca juga: Catat, Berikut Cara Mengurus Jenazah Pasien Covid-19 Menurut Kemenag

Temuan utama dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Sebagian besar pasien coronavirus mengalami diare, mual, muntah, dan/atau ketidaknyamanan perut sebelum timbulnya gejala pernapasan.
  2. RNA virus terdeteksi dalam sampel tinja dari kasus yang dicurigai, yang menunjukkan bahwa virus tersebut masuk ke dalam tinja.
  3. Infeksi gastrointestinal (berhubungan dengan lambung dan usus) virus dan potensi penularan fecal-oral dapat bertahan bahkan setelah pembersihan virus dari saluran pernapasan.

Bisakah virus corona menyebar melalui kolam?

Menurut CDC tidak ada bukti bahwa Covid-19 dapat menyebar ke manusia melalui penggunaan kolam dan bak air panas.

Pemeliharaan kolam air panas dan desinfeksi (seperti dengan klorin dan bromin) harus dapat menonaktifkan virus yang menyebabkan Covid-19.

Baca juga: Sikapi Virus Corona, WHO Keluarkan Pedoman Klinis untuk Wanita Hamil

Bisakah virus Covid-19 menyebar melalui sistem air di selokan?

CDC masih meninjau semua data pada transmisi Covid-19 ketika informasi ini tersedia.

Pada saat ini risiko penularan virus yang menyebabkan COVID-19 melalui sistem pengolahan limbah atau selokan dianggap rendah.

Meskipun transmisi COVID-19 melalui pembuangan limbah mungkin dilakukan, tidak ada bukti sampai saat ini bahwa ini telah terjadi.

Sebaiknya pekerja kebersihan melakukan tindakan pencegahan kebersihan dasar, menggunakan praktik standar, dan memakai Alat Pelindung Diri (APD).

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kenali Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi