Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya China Laporkan Tak Ada Kasus Positif Covid-19 melalui Transmisi Lokal

Baca di App
Lihat Foto
ROMAN PILIPEY/EPA-EFE
Para penumpang memakai masker dan pakaian pelindung di Beijing Capital International Airport, Beijing, China, 4 Maret 2020, untuk menghindari tertular virus corona.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, China melaporkan nol kasus baru Covid-19 yang berasal dari tranmisi lokal sejak wabah merebak di negara itu pada Desember 2019.

Melansir dari SCMP, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, hal ini juga merupakan pertama kali Provinsi Hubei, tempat penyakit Covid-19 ditemukan, mencatat tidak ada kasus baru baik domestik maupun dari luar negeri.

Secara nasional, terdapat 34 infeksi baru di mana seluruhnya berasal dari luar negeri.

Jumlah kematian di China turun menjadi satu digit, dengan angka8 kematian. Jumlah korban meninggal dunia di China total menjadi 3.245 orang.

Otoritas Kesehatan China menyebutkan, 23 kasus dugaan baru telah dilaporkan, dengan jumlah total infeksi saat ini mencapai 80.928 kasus, dengan 70.420 pasien dinyatakan sembuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak berwenang merilis angka infeksi harian di Hubei sejak 10 Januari 2020 dan data nasional sejak 20 Januari 2020.

Sementara, di tempat lain, infeksi dari virus corona yang sekarang menjadi pandemi global terus meningkat.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Mengapa Sebaiknya 14 Hari di Rumah Saja?

Italia melaporkan 3.526 kasus baru dalam 1 malam; Jerman melaporkan 4.070 kasus baru; Spanyol 4.719 kasus baru, dan Amerika Serikat 1.875 kasus baru.

Pada 18 Maret 2020, disebutkan bahwa China mungkin hanya butuh beberapa minggu lagi untuk perawatan pasien Covid-19 yang dalam kondisi parah.

Hal ini bisa terjadi selama dapat menangkis potensi penyebaran oleh pembawa virus yang kembali ke negara tersebut.

Dari 13 kasus baru yang terkonfirmasi di China, Rabu (18/3/2020), sebanyak 12 kasus merupakan kasus impor.

"Tantangannya adalah apakah China dapat memuat jumlah kasus impor, dan mereka akan menginfeksi lebih banyak orang atau menjadi kasus yang parah," kata Ketua Komite Penasihat Penyakit Menular di Hong Kong Medical Association Dr Leung Chi-chiu.

Menurut Leung, jika ancaman tersebut teratasi, maka sebagian besar pasien Covid-19 akan keluar dari rumah sakit pada akhir bulan ini.

Baca juga: Negara-Negara yang Konfirmasi Kasus Baru Virus Corona dari Tabligh Akbar di Malaysia

Hal menjadi kabar baik bagi rumah sakit China, terutama di Wuhan. Sejauh ini, jumlah kasus baru di daratan China terus menurun.  

"Mereka yang sakit parah akan tinggal jauh lebih lama di rumah sakit daripada mereka yang hanya memiliki gejala ringan. Dan karena itu, menjelang akhir epidemi di negara ini, kasus yang tersisa kemungkinan besar adalah mereka yang parah," ujar Leung.

"Persentasenya hanya akan naik karena China sekarang telah melewati masa puncak penyakit ini," lanjut dia.

Dari 8.056 orang dalam kondisi parah yang saat ini dirawat di rumah sakit di China, sebanyak 2.622 di antaranya dirawat di Wuhan.

Jumlah kasus sakit parah turun secara signifikan dari 11.246 pada 18 Februari 2020.

Namun, proporsi dari total telah meningkat sekitar 20 persen pada akhir bulan lalu.

Baca juga: Cara Penularan Virus Corona dan Alasan Pentingnya Social Distancing

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membuat Hand Sanitizer Versi WHO

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi