Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Obat Flu Avigan yang Diklaim Efektif Lawan Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi obat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona di dunia semakin luas. Per Kamis (19/3/2020), seperti dikutip dari Coronavirus COVID-19 Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University, total ada 214.894 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Dengan angka kematian sebanyak 8.732 dan pasien yang sembuh 83.313 orang.

Kabar baiknya, obat generik favipiravir dengan merek Avigan dinyatakan efektif mengobati pasien dengan penyakit Covid-19. Namun, obat ini rupanya memiliki serangkaian efek samping yang tidak semudah itu diaplikasikan kepada penderita Covid-19.

Baca juga: Mengintip Pemberlakuan Lockdown di Malaysia...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu obat Avigan

Dilansir Live Science, obat ini secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti SARS-CoV-2.

Penyakit tersebut adalah virus yang materi genetik utamanya adalah RNA, bukan DNA.

Obat ini menghentikan beberapa virus dari replikasi dengan melumpuhkan enzim (zat yang menyebabkan reaksi kimia) yang disebut RNA polimerase, yang membangun RNA.

Tanpa enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetiknya secara efisien sekali di dalam sel inang.

Hal itu menurut sebuah artikel yang menggambarkan obat yang diterbitkan pada tahun 2017 di jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser. B, Ilmu Fisika dan Biologis.

Namun, obat tersebut tampaknya kurang efektif pada pasien dengan gejala berat.

"Kami telah memberi Avigan kepada 70 hingga 80 orang, tetapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda," kata seorang sumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun dikutip The Guardian.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Berikut Cara Mudah Bersihkan dan Disinfektan Rumah

Efektif untuk virus corona

Otoritas medis di China mengatakan obat yang digunakan di Jepang untuk mengobati jenis influenza tersebut tampaknya efektif pada pasien virus corona.

Favipiravir, yang dikembangkan oleh anak perusahaan Fujifilm, telah menghasilkan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis di Wuhan dan Shenzhen yang melibatkan 340 pasien.

Hal itu diungkapkan seorang pejabat di kementerian ilmu pengetahuan dan teknologi China Zhang Xinmin.

"Ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan jelas efektif dalam perawatan," kata Zhang seperti dikutip The Gaurdian.

Pasien yang diberi obat di Shenzhen berubah negatif virus corona setelah rata-rata empat hari dinyatakan positif.

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan favipiravir, di mana mereka baru negatif 11 hari setelah didiagnosa tertular seperti dilansir NHK.

Selain itu, sinar-X mengonfirmasi peningkatan kondisi paru-paru pada sekitar 91 persen pasien yang diobati dengan favipiravir, dibandingkan dengan 62 persen atau mereka yang tidak menggunakan obat ini.

Fujifilm Toyama Chemical, yang mengembangkan obat yang dikenal sebagai Avigan pada tahun 2014, telah menolak untuk mengomentari klaim tersebut.

Baca juga: Ramai soal Biaya Pemeriksaan Covid-19 di RS Unair, Ini Penjelasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi