Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona Bisa Menular dari Orang Tanpa Gejala, Bagaimana Mengujinya?

Baca di App
Lihat Foto
FLAVIO LO SCALZO/REUTERS
Warga memakai masker mengantre di supermarket pada hari kedua lockdown Italia. Gambar diambil di Pioltello, dekat Milan, Rabu (11/3/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto


KOMPAS.com - Virus corona atau Covid-19 mempunyai gejala umum, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas.

Studi baru di beberapa negara di Amerika Serikat mempertanyakan pernyataan pejabat AS tentang cara penyebaran virus corona baru.

Bagaimana jika penularan terjadi dari orang yang tidak bergejala?

Dilansir dari CNN, Kamis (19/3/2020), terdapat setidaknya 82 kasus tanpa gejala ditemukan di sebuah klaster virus corona di Massachusetts.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Pasien Suspect Corona yang Meninggal di RSUP Kariadi Harus Dibungkus Plastik?

Penularan tanpa gejala atau disebut asimptomatik dapat terjadi meski itu bukan faktor yang signifikan.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar pada 1 Maret lalu.

Dilansir Medical News Today, Selasa (17/3/2020), peneliti dari AS, Perancis, China, dan Hong Kong secara khusus meneliti seberapa cepat SARS-CoV-2 menyebar.

Salah satunya membahas mengenai transmisi senyap atau silent transmission.

Transmisi senyap terjadi ketika seseorang yang tertular virus tidak menunjukkan gejala, tetapi menularkan virus ke orang lain.

Untuk menyelidiki ini, para peneliti mempelajari 450 laporan kasus dari 93 kota di China.

Mereka menemukan bukti paling meyakinkan hingga saat ini bahwa orang dapat menularkan virus sebelum gejala dimulai, sebuah skenario yang juga dikenal sebagai penularan presimptomatik atau asimptomatik.

Penelitian menunjukkan, hanya 1-3 persen yang disebut pembawa asimptomatik.

Baca juga: Cara Baru Korea Selatan Tes Corona, Gunakan Bilik Telepon

Metode tes corona

Dilansir Health, Selasa (17/3/2020), metode pengujian corona secara umum yang ada saat ini dinilai tidak efektif oleh President ACCESS Health International William Haseltine.

Hal itu mengingat virus corona tak hanya disebarkan oleh orang bergejala.

Haseltine merekomendasikan sistem pengujian yang dikenal sebagai contact tracing atau pelacakan kontak.

Metode pengujian virus corona itu sudah diterapkan saat ini di Korea Selatan dan Singapura.

Metode itu melibatkan pengujian setiap orang dengan gejala terlebih dahulu.

Namun, setelahnya berusaha menemukan dan menguji setiap orang yang berhubungan atau kontak dengan orang tersebut selama lebih dari dua minggu.

Menurut Haseltine, penting untuk menemukan mereka lebih awal sebelum mereka sakit.

Ini bukan tentang berapa banyak tes yang dilakukan di suatu daerah, lanjutnya, tetapi bagaimana tes itu digunakan.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi