Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Tahapan Pembuatan Vaksin, Bagaimana Prosesnya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi vaksin
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Upaya pengembangan vaksin masih terus dilakukan untuk mengatasi pandemi virus corona jenis baru yang masih terus terjadi.

Sejumlah perusahaan farmasi maupun para ahli seakan berpacu dengan waktu untuk menciptakan vaksin penyembuh Covid-19.

Amerika Serikat akan menguji vaksin pada manusia dan China tengah menguji 9 vaksin potensial untuk virus corona. 

Sebelumnya, sejumlah pandemi pernah terjadi dan pembuatan vaksin untuknya memakan waktu panjang. 

Bahkan, ada pula yang mengalami proses panjang dan berakhir tidak disetujui untuk dijual ke pasar seperti pada kasus Ebola.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kilas Balik Saat Wabah Virus H1N1, dari Pandemi hingga Ditemukan Vaksin dan Akhirnya Teratasi...

Penyebab lamanya waktu pembuatan vaksin

Ada berbagai alasan mengapa vaksin umumnya memerlukan waktu yang lama untuk pengembangannya selain karena alasan-alasan ilmiah. 

Melansir Quartz, berikut adalah beberapa alasan tersebut:

1. Epidemi atau pandemi mengakibatkan kekacauan

Ketika penyakit baru terjadi, seringkali menyebar tanpa ada tanda atau peringatan sebelumnya.

Tidak jarang, patogen muncul di wilayah-wilayah dengan infrastruktur yang tidak siap seperti Ebola yang muncul di Guinea.

Jadi, saat pandemi disadari, patogen telah telanjur menyebar sebelum manusia mencoba menghentikannya. 

2. Memahami patogen

Kita hidup di planet mikroba. Mikroba di balik setiap epidemi baru biasanya jauh berbeda dari epidemi sebelumnya.

Contohnya, meskipun Ebola dan Zika sama-sama disebabkan oleh virus, keduanya memiliki perbedaan yang jauh. 

Untuk mengembangkan suatu vaksin, patogen perlu dipahami dengan cepat dan baik. 

"Setelah itu, dilakukan studi toksikologi yang menguji apakah obat aman digunakan dan diuji," kata Co-Direktur RS Anak untuk Pengembangan Vaksin Texas, Dr Maria Bottazzi sebagaimana dikutip CNBC.

Menurut Maria, waktu yang diperlukan bergantung pada desai penelitian.

Baca juga: Jenis Vaksin

3. Berisiko

Perusahaan-perusahaan farmasi besar berinvestasi hingga miliaran dalam penelitian yang diadakan setiap tahun.

Namun, hanya sedikit yang bertindak ketika ada kebutuhan mendesak untuk vaksin. 

Meskipun perusahaan sering mengalami kerugian saat obat gagal, mereka dapat mengklaim beberapa pengembalian investasi dalam kondisi tertentu dengan menerapkan pelajaran yang diproleh dalam proyek-proyek baru.

Akan tetapi, sistem tersebut tidak dapat diterapkan pada proyek pengembangan vaksin.

4. Uji coba pada manusia 

Terlepas dari semua kesulitan yang ada, beberapa calon vaksin tidak dapat melewati uji coba manusia. 

Misalnya, pada kasus Ebola, uji coba pertama dilakukan pada November 2014.

Meskipun terbilang sukses, perusahaan kesulitan menemukan relawan manusia untuk melanjutkan uji coba. 

Uji coba klinis dilakukan pada 10 pasien dengan kesuksesan di setiap fase. Uji coba kemudian diperluas hingga puluhan ribu.

Namun, ilmuwan harus mengumpulkan banyak data dan menganalisisnya untuk memastikan vaksin bekerja pada manusia dan tidak menimbulkan efek samping yang buruk.

Proses ini memerlukan waktu yang lama dan seringkali telah melewati puncak epidemi atau pandemi.

Baca juga: Apa itu Vaksin?

Proses pembuatan vaksin

Melansir laman WHO, berikut adalah proses pembuatan vaksin pada pengembangan vaksin pandemi flu:

Proses di WHO

  • Identifikasi virus baru
  • Persiapan jenis vaksin
  • Verifikasi jenis vaksin
  • Persiapan reagen tes untuk nenguji vaksin

Proses di pembuat vaksin

  • Optimisasi kondisi pertumbuhan virus
  • Pembuatan massal vaksin
  • Kontrol kualitas
  • Pengisian vaksin dan rilis
  • Penelitian klinis

Proses di badan pengatur

Sebelum vaksin dapat dijual atau digunakan manusia, dibutuhkan persetujuan badan pengatur.

Setiap negara memiliki badan pengatur dan ketentuannya masing-masing. Jika vaksin dibuat dengan proses yang sama dengan vaksin flu musiman, prosesnya dapat lebih cepat, yaitu satu hingga dua hari.

Badan pengatur di beberapa negara juga mungkin membutuhkan uji klinis kembali sebelum menyetujui faksin, yang mana menambah waktu kembali. 

Proses keseluruhan dengan skenario paling baik diperkirakan dapat selesai dalam lima hingga enam bulan.

Setelah itu, vaksin pandemi pun dapat tersedia untuk didistribusikan dan digunakan.

Baca juga: Berbagai Upaya yang Tengah Dilakukan untuk Temukan Vaksin dan Obat Covid-19...

Kemenkes RI Protokol kesehatan penanganan infeksi virus corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi