Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nol Kasus Virus Corona di Benua Antartika, Lockdown, dan Antisipasi Sejak Januari 2020

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Benua Antartika
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Benua Antartika merupakan satu-satunya benua yang hingga kini belum melaporkan temuan kasus positif Covid-19 yang disebabkan infeksi virus corona jenis baru.

Hingga Minggu (22/3/2020) pagi pukul 07.00 WIB, total kasus virus corona dari seluruh dunia, berdasarkan data John Hopkins University, adalah 304.528 kasus.

Sementara itu, angka kematian tercatat 12.973 orang, dan 91.676 orang sembuh.

Sydney Morning Herald, Rabu (18/3/2020), memberitakan, Antartika diyakini tempat yang bebas infeksi virus corona.  

Kepala Petugas Medis di benua itu, Dr. Jeff Ayton, mengatakan, tiga stasiun (pos penelitian) di Divisi Antartika Australia, yaitu Casey, Mawson, dan Davis, bebas infeksi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menyebutkan, pada bulan ini, stasiun penelitian melakukan kuncian atau lockdown. 

Artinya, tidak ada yang boleh keluar dan masuk hingga 9 bulan ke depan.

Baca juga: Cara Tetap Waspada tetapi Tidak Panik di Tengah Kekhawatiran Wabah Virus Corona

Ayton mengatakan, mereka mengambil langkah lebih awal untuk mengantisipasi risiko infeksi virus corona dan telah melakukan persiapan.

Pada Januari 2020, logistik telah dipersiapkan. Selain itu, sejumlah perjalanan tidak penting telah dibatalkan dengan mempertimbangkan risiko untuk semua personel, serta meningkatkan kemampuan tenaga medis. 

Penerbangan terakhir ke Casey adalah awal bulan Maret.

Sementara itu, kapal terakhir yang mengunjungi Davis adalah pada Februari 2020. Adapun, yang terakhir ke Mawson pada akhir Februari.

Selain itu, kunjungan wisata ke Pulau Macquarie juga dihentikan.

Cerita peneliti

Seorang peneliti di Badan Antariksa Eropa, Stijn Thoolen (29), mengisahkan, ia mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia.

Ia telah berada di Stasiun Concordia, Antartika, sejak November 2019.

Berada di benua ini, membuatnya merasa di "dunia lain". 

"Melihat apa yang terjadi di seluruh dunia, membuat saya merasa lebih jauh. Ini benar-benar dunia lain," kata Thoolen, seperti dikutip dari ABC News.

Thoolen adalah bagian dari 12 orang peneliti yang ada di sana. Mereka tengah melakukan eksperimen biomedis dengan membandingkan lingkungan musim dingin Antartika dengan misi luar angkasa jangka panjang.

Ia mengatakan, bagi beberapa rekannya dari Italia dan Perancis, sangat sulit bagi mereka untuk bergabung di tengah wabah seperti saat ini.

Baca juga: Rekor Suhu Terpanas di Antartika, Capai 18,3 Derajat Celsius

Italia telah mencatat jumlah kematian tertinggi, melampaui China.

Kini, Thoolen terus melakukan kontak dan komunikasi dengan keluarga serta teman-temannya.

Dia juga berusaha selalu mengikuti perkembangan berita melalui internet. Meskipun, koneksi yang lambat membuatnya harus bersabar.  

Benua Antartika

Dilansir dari Britannica, Benua Antartika terletak di bagian paling selatan. 

Antartika juga dikenal sebagai benua paling berangin dan terdingin di dunia.

Ukuran benua ini sekitar 5,5 juta mil persegi atau sekitar 14,2 juta kilometer persegi dengan 98 persen daratannya tertutup es tebal.

Live Science, menuliskan, suhu terdingin yang pernah dicatat di Bumi adalah minus 128,56 derajat Fahrenheit atau minus 89,2 derajat Celsius.

Hal itu terjadi di Antartika pada 21 Juli 1983, seperti tercatat oleh Stasiun Vostok Antartika.

Baca juga: [POPULER TREN] Cara Membuat Cairan Disinfektan | Penularan Virus Corona dari Orang Tanpa Gejala

Sementara, menurut BBC, Antartika mencapai rekor suhu tertinggi pada 14 Februari 2020.

Untuk pertama kalinya suhunya 20,75 derajat Celcius.

Hingga saat ini, diketahui tidak ada penduduk asli di Antartika.

Benua tersebut menjadi tempat penelitian sejak 1 Desember 1959.

Menurut catatan Dewan Manajer Program Antartika Nasional, pada 2009, hampir 30 negara mengoperasikan lebih dari 80 stasiun penelitian di seluruh benua.

Mereka yang datang ke Benua Antartika sepanjang tahun adalah para peneliti.

Biasanya, puncak kedatangan mereka pada musim panas dan angkanya turun saat musim dingin.

Selain untuk penelitian, Benua Antartika juga menjadi tujuan wisata.

Menurut Asosiasi Operator Tur Internasional Antartika pada 2011, hampir 20.000 wisatawan mengunjungi Semenanjung Antartika.

Baca juga: Penjelasan soal Sifat, Bentuk dan Cara Virus Corona Menginfeksi Manusia

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Wabah Virus Corona, Siapa yang Perlu Periksa ke Rumah Sakit?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi