Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Untuk penanganan virus corona pemerintah tengah menyiapkan pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran sebagai lokasi karantina, observasi dan isolasi ODP Covid-19.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah memastikan empat tower Wisma Atlet Kemayoran selesai diperbaiki dan siap digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 sekaligus ruang isolasi bagi pasien positif.

Perbaikan wisma atlet tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, sesuai permintaan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Keempat tower yang disiapkan adalah Tower 1, Tower 3, Tower 6, dan Tower 7 di blok D10 dengan total kapasites 7.708 pasien.

Baca juga: Berikut Update Situasi Dunia Terkini Terkait Wabah Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut jalan panjang Wisma Atlet Kemayoran sebelum disulap menjadi RS Darurat Covid-19.

Ketidakjelasan di awal

Bangunan wisma atlet yang menelan biaya sekitar Rp 3 triliun ini sempat mengalami ketidakjelasan sebelum dibangun.

Harian Kompas, 5 Desember 2015 memberitakan, ketidakjelasan muncul setelah Pemprov DKI Jakarta berencana membatalkan pembangunan wisma atlet di atas lahan seluas 11,5 hektar di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Padahal, PT Jakarta Propertindo (JakPro), badan usaha daerah yang ditunjuk Pemprov DKI sebagai pelaksana, telah rampung melelang proyek.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, sebagai bendahara daerah, pihaknya tidak ingin pemberian modal ke PT JakPro bermasalah di kemudian hari karena serah terima aset menuai perbedaan pendapat.

Perbedaan persepsi soal mekanisme pembangunan itu membuat pembangunan yang rencananya dimulai pada September 2015 gagal dilakukan.

Bahkan, Dewan Olimpiade Asia pun sempat menyoroti pembangunan wisma tersebut.

Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona

Diambil alih Pemerintah Pusat

Pada Maret 2016, wisma atlet kemayoran itu pun mulai dibangun setelah diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan target pembangunan 17 bulan.

Harian Kompas, 18 Maret 2016 memberitakan, wisma atlet dibangun di atas lahan seluas 10 hektar yang merupakan aset milik negara atas nama Menteri Sekretaris Negara.

Wisma terdiri atas 10 menara, yang terbagi di kawasan Blok C-2 (3 menara) dan D-10 (7 menara). Setiap menara terdiri dari 18 hingga 32 lantai dengan jumlah hunian keseluruhan mencapai 7.424 unit.

Wisma atlet ini dibangun dengan tipe 36. Tiap unit rusun akan dilengkapi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, serta tempat mencuci dan menjemur pakaian.

Wisma atlet ini dibangun dengan tipe 36. Tiap unit rusun akan dilengkapi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, serta tempat mencuci dan menjemur pakaian.

Bangunan yang digunakan untuk ajang Asian Games 2018 itu dibangun dengan tipe 36. Tiap unit rusun akan dilengkapi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, serta tempat mencuci dan menjemur pakaian.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Wisma atlet pasca-Asian Games 2018

Setelah tidak dipakai untuk wisma atlet, rencananya bangunan itu akan difungsikan sebagai hunian bagi penduduk Jakarta yang berhak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Namun, rencana tersebut tak kunjung terealisasi.

Diberitkan Kompas.com (25/6/2019), wisma atlet kemayoran tampak sunyi dan sepi. Di gerbang utama, terlihat dua orang anggota Brimob sedang berjaga.

Di dekatnya, terpampang banner bertuliskan "Posko Satgas Tindak Brimob Nusantara". Sejak April, Wisma Atlet diperuntukan bagi Brimob yang mengamankan Pilpres 2019.

Di dalam bangunan itu, terlihat lantai wisma berdebu dan kotor. Namun, salah satu anggota Brimob yang ada di dalam mengatakan kalau fasilitas di dalam kamar tetap terjaga.

Kini, saat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, sejumlah tower di wisma atlet beralih fungsi menjadi rumah sakit darurat.

Baca juga: Tembus 44 Negara, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi